Pembaca yang budiman, tidak ada seorang pun yang memungkiri bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat luar biasa kaya dengan sumberdaya alamnya. Barang tambang (emas, perak, tembaga, nikel, dll) begitu melimpah. Potensi migas ada di mana-mana. Hutan juga sangat luas. Hasil lautnya pun sangat luar biasa. Namun, semua orang juga tahu bahwa mayoritas rakyat negeri ini miskin. Bank Dunia menyebut orang miskin di Indonesia saat ini lebih dari 100 juta orang. Pertanyaannya, mengapa semua ini bisa terjadi? Lalu kemana kekayaan alam Indonesia yang melimpah-ruah itu? Mengapa rakyat kebanyakan hanya bisa ‘gigit jari’ dan tidak bisa menikmati semua kekayaan alam yang notabene milik mereka sendiri?
Jawabannya, tidak lain bahwa kebanyakan kekayaan alam negeri ini sesungguhnya telah dan sedang dijarah alias dirampok oleh segelintir orang, terutama pihak asing. Sebut, misalnya, PT Freeport yang puluhan tahun menjarah emas di Jayapura, yang diperkirakan memiliki cadangan emas jutaan ton dan bernilai ratusan triliun rupiah. Perusahaan Amerika itu sudah bercokol sejak masa awal Orde Baru hingga kini dan bahkan memiliki hak untuk tetap bercokol di Bumi Papua hingga tahun 2040. Luar biasa! Itu baru dari emas. Sejumlah perusahaan asing juga banyak menjarah migas di berbagai wilayah di Indonesia seperti di Aceh, Blok Cepu, dll. Ironisnya, perusahaan-perusahaan asing tersebut merampok kekayaan alam Indonesia dengan mendapatkan legalitas dari Pemerintah dan DPR melalui sejumlah UU, peraturan dan kebijakan lainnya.
Itulah yang terjadi. Wajar jika mayoritas rakyat Indonesia saat ini hidup dalam kemiskinan, karena kakayaan mereka memang telah dirampok dan dijarah khususnya oleh pihak asing, atas izin Pemerintah dan DPR. Ironis!
Fenomena inilah yang kita angkat sebagai tema utama al-Wa’ie kali ini, tidak lain agar kita semakin menyadari betapa penting dan urgennya negara ini segera dikelola oleh orang-orang yang amanah, tentu dengan sistem yang bersumber dari Allah, Zat Yang Maha Pemurah. Selamat membaca!
Koruptor dan pengusung ideologi sekuler juga ikut memperkaya diri…katanya dalam hati ” saya berjuang buat generasi keluarga besar saya..??? ” celaka sudah kalau para pemimpin negeri ini sudah seperti itu.