Washington-RoL— Empat dari lima orang Amerika meyakini bahwa Amerika Serikat kini berada pada ‘jalur yang salah’, pandangan tersuram selama sekitar 20 tahun, menurut jajak-pendapat suratkabar New York Times/CBS News yang diterbitkan Kamis. Jajak pendapat itu mendapati 81 persen responden merasa bahwa negara mereka acapkali melenceng pada jalur yang salah. Pandangan seperti itu meningkat dari 69 persen pada tahun lalu, dan naik 35 persen dibanding awal 2003.
Hanya empat persen saja responden survei yang mengatakan, negara lebih baik ketimbang lima tahun yang lalu, sedangkan 78 persen lainnya mengatakan hal itu lebih buruk, kata suratkabar itu,
Times mengatakan, rakyat Amerika semakin tak senang dengan arah tujuan negara mereka daripada suatu ketika sejak jajak pendapat demikian dilakukan pada awal tahun 1990-an.
Ekonomi dipandang sebagai masalah terbesar dalam kampanye kepresidenan AS tahun ini. Sementara itu negara berusaha berjuang untuk mengatasi krisis dan banyak para ahli ekonomi memperkirakan negara akan mengalami resesi dalam tahun ini.
Banyak dari responden yang disurvei mengatakan mereka gelagapan di bidang ekonomi, namun orang Amerika lebih prihatin terhadap situasi keuangan negara.
Menurut The Times, hanya 21 persen dari responden mengatakan, secara keseluruhan ekonomi dalam keadaan bagus, terendah sejak akhir 1992, pada saat resesi mulai merangkak pada musim panas 1990, dan makin meluas selama lebih dari setahun kemudian.
Di jajak pendapat tersebut, hampir dua dari tiga orang mengatakan bahwa mereka meyakini bahwa ekonomi kini dalam keadaan resesi.
Ketika ditanya mengenai krisis hipotek, rakyat Amerika mengecam para pejabat pemerintah lebih dari bank-bank atau para pencicil rumah serta peminjam-peminjam lain yang menyebabkan kekacauan, kata suratkabar itu.
Empatpuluh persen dari responden mengatakan, para pengatur sebagian besar mendapat kecaman, sedangkan 28 persen menyebut nama-nama pemimpin dan 14 persen menyebut para penghutang, menurut poll.
Pihak-pihak yang disurvei. menurutnya adalah para pribadi, bukannya lembaga-lembaga keuangan, yang mendapat bantuan dari pemerintah.
Suratkabar ini mengatakan, mayoritas mutlak mengatakan kepada para pelaku jajak-pendapat bahwa mereka tak ingin pemerintah meminjam tangan kepada bank-bank, bahkan jika langkah-langkah itu akan bisa membantu mengurangi beratnya resesi.
Cadangan Federal bulan lalu mengucurkan bantuan investasi bank Bear Stearns. Pelaksana tertinggi di AS itu mengatakan bahwa kebangkrutan Bear Stearns bisa menghancurkan kepercayaan terhadap pasar uang dan pada akhirnya menyebabkan kehancuran ekonomi.
Jajak pendapat nasional ini diselenggarakan pada 28 Maret sampai Rabu lalu, dengan 1.368 orang dewasa yang disurvei, dengan tingkat kesalahan sekitar tiga poin. reuters/ant/
fif [Republika]