Berbicara tentang kebangkitan, berarti berbicara tentang usaha masyarakat untuk keluar dari keterpurukan yang selama ini telah melanda. Berbagai upaya telah dilakukan, namun hasil yang diperoleh tidak mampu membangkitkan umat secara keseluruhan. Lantas apa yang mesti dilakukan untuk meraih kebangkitan? Kebangkita apa pula yang diinginkan untuk mengubah keadaan yang ada saat ini?
Kebangkitan yang paling mendasar adalah kebangkitan dari segi pemikiran. Ini berarti, harus ada upaya mengubah pemikiran/cara berpikir masyarakat yang ada saat ini tentang segala hal yang terkait dengan seluruh aspek yang menjadi pokok permasalahan. Dengan berubahnya pemikiran masyarakat, berubah pula pemahaman yang nantinya akan mengubah perilaku.
Saat ini pemikiran masyarakat dicekoki dengan ide-ide pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme). Masyarakat bahkan mendudukkan fungsi Tuhan (agama) pada wilayah pribadi saja (ibadah mahdhah), sedangkan untuk persoalan kemasyarakatan Tuhan (agama) dianggap tidak memiliki andil. Inilah kesalahan berpikir masyarakat kita saat ini yang pada akhirnya menjadikan mereka senantiasa terkungkung dengan permasalahan yang tiada berkesudahan.
Hal lain yang menjadi faktor kebangkitan adalah bersatunya umat Islam untuk meraih kebangkitan. Ketika umat Islam bersatu maka dijamin akan menghimpun kekuatan yang sangat besar untuk mengalahkan negara adikuasa (AS). Saat ini selayaknya umat Islam menyatukan barisan langkah untuk menghimpun kekuatan dengan menjadikan Islam sebagai kepemimpinan berpikir dan menjadikan institusi Islam (Khilafah) sebagai payung kekuasaan. Hanya negara adikuasa Islamlah, yakni Khilafah, yang akan mampu melawan negara adikuasa AS dan sekutu-sekutunya yang selama ini terbukti menjadi otak dari keterpurukan umat yang terjadi.
Lagipula Allah telah menerangkan dalam QS ar-Ra’d ayat 11: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka. Jadi, ketika masyarakat ingin mengubah kondisinya maka sepantasnyalah mereka berusaha untuk bangkit dengan Islam sebagai kepemimpinan berpikir dan Negara Islam sebagai kekuatan. Wallahu a’lam bi ash-shshawab. [Zinnirah Al-Mumtahanah; Mahasiswi STEI Hamfara Yogyakarta]
mari kita kembangkan sistem ekonomi yang syar’ie,, terutama juga penerapan akuntansi yang syar’ie itu hendaknya disosialisasikan ke masyarakat muslim misal dalam bentuk kuliah on line ,,