Metrotvnews.com, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Ukhuwah Islamiyah mendesak pemerintah secepatnya mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Ahmadiyah. MUI berpendapat, insiden Monas dilatarbelakangi tertundanya penerbitan SKB tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua MUI Amidhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, siang tadi. Menurut dia, insiden Monas dipicu oleh banyaknya kampanye dan propaganda serta pembelaan terhadap Ahmadiyah dan kebebasan beragama yang melawan undang-undang. Propaganda inilah, menurut Amidhan, memicu permusuhan di tengah masyarakat. Selain itu, Amidhan juga mengimbau pemerintah dan aparat penegak hukum secepatnya menyelesaikan insiden Monas secara profesional, proporsional, adil dan tidak diskriminatif.(DEN)
”Akan datang penguasa-penguasa fasik dan zalim. Barangsiapa PERCAYA KEPADA KEBOHONGANNYA dan MEMBANTU kezalimannya, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya dan ia tidak masuk surga.”
(Hr. Imam Tarmidzi)
Rasulullah mensabda,
”Siapa saja yang berdoa untuk orang zalim agar ia tetap berkuasa, maka dia telah menyukai dengan orang itu bermaksiyat kepada Allah di bumiNya.”
(Hr. Al Baihaqi)
Benar dan shohih itu pak! karena pemerintah memang tidak pro dengan rakyatnya yg mayoritas muslim tapi lebih loyal dan takut pada Orang2 kafir dan Negara Kufur(AS,Inggris dan sekutunya)!!
knp sih SBY menunda-nunda…
ya Allah bukakan pintu hati orang2 yg memusuhi tentaramu,
bila Engkau tlh membuka hatinya n mereka tdk sdr maka hncurkanlah mereka demi tegaknya agamamu di dunia.
Dan berikanlah kekuatan iman bagi tentaramu yang kini sedang ditahan oleh musuhmu, Tunjukkanlah yang Haq itu Haq n yg Bathil itu Bathil
Amien.
Katanya Jubir Presiden Andi Malarangeng, untuk mengeluarkan SKB Ahmadiyah, perlu prosedur yg tepat dan pencermatan masalah, tdk boleh sembarang mengeluarkan keputusan, harus dengan kepala dingin, bla…bla….bla…
Woe jubir… bae dah, bicara banyak saja ngana.. Ahmadiyah sdh jelas2 sesat, tara perlu lg yg namanya pencermatan, prosedur, de el el. Tapi coba kalo FPI & KLI, pemerintah tara pake prosedur2 tp langsung main kase bubar. Memang ngoni e….. Otak tara sanang ka apa..!! Babuang diri di laut sana…!!!
MUNGKIN.. PERLU KAUM MUSLIM MINORITAS BARU BANGSA INI AKAN BERES
semoga fitnah terhadap kebenaran islam segera berakhir.
Insiden Monas saat ini ditangani
sangat tidak profesional,
jauh dari proporsional,
tidak adil
serta diskriminatif….
sudah jelas itu propaganda cz musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhenti berusaha untuk memadamkan cahaya Islam.. buat yang masih berharap sama pemerintah sebaiknya ‘Berhentilah berharap’!!! cz jangan pernah bermimpi pemerintahan yang tidak Islam akan berpihak kepada umat Islam.. Bunga Mawar yang indah tidak tumbuh di comberan bro.. waspadalah…waspadalah… demikian pesan bang Napi :)
bagi seluruh umat islam..jangan mudah diprovokasi oleh antek2 barat kafir yang sengaja untuk memecah belah umat islam,bersatulah…ingat sebaik2 makar orang kafir dan para antek2nya lebih baik makar Allah..Allah AKBAR!!!
Wah, bagus itu hadits…
Umat Islam harus paham itu hadits, itu sumber hukum dan batasan kita terhadap perilaku.
Saya mau numpang posting, tentang ; hati2 terhadap jargon anti kekerasan !
Emangnye masak nasi kekerasan…?
Propaganda yang bergulir dewasa ini, selalu sasaran tembaknya adalah
Islam. Persis sebagaimana mereka membahas Terrorist, ujung2 nya Islam.
Begitu juga ketika mereka bicara Radikalisme, juga ujung-ujungnya Islam
yang disudutkan.
Bagi kaum muslimin yang ayam sayur, biasanya mereka malu menampakkan ke
Islaman mereka, karena mereka mempunyai teman akrab yang bukan orang
Islam. Sehingga seandainya ketahuan bahwa ia orang Islam, maka ia akan
mengatakan bahwa ide dan cara2 itu semua bukan dari Islam, atau mereka
akan mengatakan bahwa itu semua bukan Islam moderat, sedang kami Islam
moderat.
Tidak pantas orang Islam belajar Islam dari orang kafir, atau dari
peristiwa-peristiwa yang terjadi. Walaupun apa yang terjadi, maka Islam
tetap tidak berubah dari sumbernya, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Lalu bagaimana tentang tudingan yang seolah-olah negatif terhadap pelaku
kekerasan. Maka hal ini kita tidak boleh mengambil tolok ukur dari HAM
(Human Right), karena Islam mengajarkan “kekerasan” pada saat-saat
tertentu. Allah menyatakan didalam surat 48-29 yang maknanya bahwa
pengikut Muhammad sifatnya adalah “keras” terhadap kekufuran dan lembut
terhadap sesamanya. Sebaliknya lembut dan kasih sayang juga jika bukan
pada tempatnya maka hal ini juga dilarang. Misalnya mencintai istri
tetangga, suka pada sesama jenis, suka pada kekufuran dan kebebasan
beragama.
Jadi kekerasan yang paling keras sekalipun kaum muslimin diperintahkan
untuk mempersiapkannya, sebagaimana firmannya di surat 8- 60, agar kita
di suruh untuk mempersiapkan segala macam kekuatan yang dimiliki
musuh-musuh Islam, agar dapat menteror mereka.
Yah, sayang… didalam perang pemikiran, banyak ulama dan para khotib
yang sudah keok. Sehingga mereka mempunyai nyali sangatlah kecil.
Kita bisa saksikan media masa saat ini, pemerintah, orang kafir dan
bahkan kaum muslimin yang tidak mengerti islam sekalipun semua menyerang
Islam. Mereka memahami benar medan perang pemikiran yang mereka hidup
disaat ini. Setiap kali ada kesempatan mereka berondong dengan peluru
argumentasi mereka. Tapi Ulama dan para ustadz kebanyakan sangat takut
menjawab tantangan itu. Masa-kan khotbah jumat saat ini dikala umat
diberondong dengan peluru fitnah, justru mereka menerangkan bagaimana
orang disuruh puasa senin kemis, bertakwa (dengan tanpa dijabarkan dalam
kontek hidup dan mati). Seolah kejadian diluar mesjid dan
diberita-berita tidak ada apa-apa.
hm… tarik nafas dah…
Astaghfirullahal azhiim.
Wassalam.
Kasus Ahmadiyah dan Bentrokan Monas
Pernyataan Sikap Fraksi PKS DPR RI
PKS menyerukan seluruh kader, anggota dan pendukungnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan penyadaran kehidupan beragama, meluruskan berbagai penyimpangan ajaran agama dan membangun budaya musyawarah dalam menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat dan konflik
PK-Sejahtera Online:
Terkait Kasus Ahmadiyah dan bentrokan dua kubu di Monas Ahad, 1 Juni 2008, Fraksi PKS DPR RI menyatakan sikap :
1. Untuk Kasus Ahmadiyah, dalam konteks pengaturan urusan keagamaan umat, negara memiliki instrumen keagamaan MUI yang memiliki otoritas hukum dan kompetensi di bidang syariah. Fraksi PKS akan menghormati setiap pandangan dan rekomendasi yang dihasilkan MUI terkait Ahmadiyah,
2. Pemerintah punya kewenangan hukum melalui aturan perundang-undangan dan mekanisme hukum untuk mengambil keputusan akhir terkait dengan tuntutan pembubaran organisasi Ahmadiyah. Semua pihak harus menyerahkan keputusan akhir kepada pemerintah dan menghormati apa pun keputusan dan kebijakan yang diambil untuk menghindari konflik berkepanjangan. Karena itu Fraksi PKS mendesak Pemerintah untuk segera mengeluarkan keputusan dan kebijakannya,
3. Semua pihak harus memberi waktu kepada pemerintah dan menahan diri untuk tidak melakyukan aksi-aksi demo (baik pro maupun kontra) dan juga menghentikan segala tindakan – tindakan sepihak terhadap orang Ahmadiyah dan pengikutnya,
4. Insiden/ Bentrokan Monas harus diproses secara hukum terhadap kedua belah pihak secara adil dan objektif berdasarkan fakta-fakta yang ada. Pemerintah dan semua pihak tidak boleh tergiring untuk melakukan penyikapan sepihak dan berat sebelah sehingga bisa menimbulkan perlawanan balik dari pihak yang merasa dirugikan,
5. Pimpinan-Pimpinan Ormas dan Parpol Islam hendaknya segera mengambil inisiatif untuk mengendalikan masanya agar tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan terhadap siapa pun dan menjaga persatuan dan perdamaian di kalangan umat serta memperingatkan agar tidak terprovokasi dengan politik adu domba,
6. PKS menyerukan seluruh kader, anggota dan pendukungnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan penyadaran kehidupan beragama, meluruskan berbagai penyimpangan ajaran agama dan membangun budaya musyawarah dalam menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat dan konflik.
Jakarta, 04 juni 2008
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI
Ketua,
ttd
Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si
perjuangan penegakan khilafah dan syariah demi mencegah pemikiran kufur dan penyesatan aqidah takkan pernah padam…allahu akbar
Waspadai Pengalihan Perhatian/Opini Masyarakat ala Yahudi&Nasoro!!
Ahmadiyah ‘terlupakan ‘ oleh isu kenaikan BBM,
Kebijakan menaikan BBM Pemerintah ‘terlupakan’ oleh isu FPI,….
Sekali tepuk banyak lalat tertangkap, Ahmadiyah dan Pemerintah selamat, para Kapitalis tambah kaya karena rencana BBM berhasil, FPI di bubarkan, Pancasila digaungkan lagi, umat Islam terpecah belah, Islam semakin buruk citranya,….itu semua tipu daya Yahudi Nasoro
Ya Alloh, jangan tambahkan kepada para kafirun kecuali kebinasaan !! (doa Nabi Nuh As)
Waspadailah !!
Edi Azka Bandung
Assalamu’alaykum wr wb
Benar-benar telah nampak fakta didepan mata kita,bagaimana penguasa di negri ini yang terkesan lamban dalam merespons tuntutan umat untuk membubarkan ahmadiyah. Pemerintah juga terkesan lebih suka menyakiti umat Islam dengan bukti mereka menangkapi Umat Islam untuk insiden Monas tapi membiarkan AKKBB. Ya Alloh turunkanlah pertolonganMu, segera tegakkan kembali Khilafah Islamiyah yang melindungi kami dari kezholiman penguasa yang zholim……..Amin
Bener bangeee…ttts…
Insiden monas 1 Juni kemaren akar masalahnya emang pemerintah yang gak sgra keluarin SKB (Surat Keputusan Bersama)tentang pembubaran Ahmadiyah di Indonesia. Pemerintah keliatannya nganggap persoalan Ahmadiyah yakni permasalahan yang gak penting, buktinya pemerintah nyantai aja gak sgra tanggap. Padahal BAKORPAKEM yang notabene di bawah Kejagung RI dah menyatakan Ahmadiyah aliran yang menyimpang dari ajaran agama Islam. Bukan masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan akan tetapi permasalahnnya Ahmadiyah telah menodai ajaran dan aqidah agama Islam. Bahkan pemerintah beralasan sekarang MENAG lagi di Arab Saudi. Ngapain disana???Umat Islam aja lagi konflik malah Pak Mahfudz Bazuni ninggalin gitu aja. Teruskan perjuangan kaum muslim, para alim ulama baik di MUI maupun FUI, kita dukung perjuangan Islam. AllahuAkbar.
FUI…MUI…PKS…HTI…FPI…AL IRSYAD…DEWAN DAKWAH…de el el..bersatu = KEJAYAAN ISLAM…….
ALLAHU AKBAR…..!!!
FUI…MUI…PKS…HTI…FPI…AL IRSYAD…DEWAN DAKWAH…de el el..bersatu = KEJAYAAN ISLAM…….
ALLAHU AKBAR…..!!!
Ayo..seluruh harakah islam…bersatu….JANGAN ADA YANG MERASA PALING BENAR…..JANGAN SALING MENEGASIKAN……..!!!!
Sudah saatnya semua saling Berjabat Tangan…Hati…dan Perbuatan…..
Allaahumma ashlih syabaab al-muslimiin wa habbib ilaihimul Islaam wa karrih ilaihimul kufra wal ‘isy-yaan waj ‘alhum minarraasyidiina birahmatika yaa arhamarraahimiin…
Allaahummahdinash-shiraathal mustaqiim… shiraathalladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin…
Aamiin yaa rabbal’aalamiin…
Allaahu Akbar yaa syabaab al-muslimiin !!!
Salam perjuangan menuju revolusi bumikan Islam secara Kaaffah & kebumikan Sekularisme, Demokrasi, derivat-derivatnya & konco-konconya !!!
pengawalrevolusi Says:
June 6th, 2008 at 8:33 am
knp sih SBY menunda-nunda…
>>> Tentunya ada udang dibalik batu…… Nah udangnya ini lopster..jadi sangat menggiurkan.
Bpk SBY, pemerintah telah melakukan kekerasan psikis terhadap rakyat Indonesia. Telah melakukan kekerasan psikis terhadap umat Islam dg tdk segera megeluarkan SKB soal Ahmadiyah…..
Perlu diadili jg.
Untuk PILPRES yad….mari kita pilih/dukung orang2 yang bisa menyembuhkan kekerasan psikis yang dialami umat Islam di Indonesia. Ayooo…..siapa yg bisa menyembuhkan korban kekerasan psikis!!!
Umat Islam mayoritas lhoo……utk memenangkan pilpres dari golongan penyembuh.
slalu menunda – nunda kluarin SKB ni orang 2 prementah ya?apa nunggu umat muslim lupa apa itu SKB tentang AHMADIYAH
kelambanan penguasa mengambil sikap yang benar sudah mengakibatkan sedemikian. Apatah lagi kalo penguasa salah dalam bersikap. Salah bersikap = tidak menggunakan hukum Allah SWT.
Saya sekeluarga sangat prihatin dengan kejadian-kejadian yang selalu memojokkan umat Islam. Yang lebih celakanya lagi justru pemimpin yang mengaku beragam Islam-lah yang mendolimin orang Islah. Pada kesempatan ini saya mengajak kepada saudara-2 yang masih berhati Islam (mulia) jangan sekali-kali memilih calon pemimpin yang berkedok Islam, padahal dia sebenarnya dajal yang akan memusnahkan kaum Islam, dan dia sebenarnya adalah antek-antek kafir barat.
kami sekeluarga berdoa kepada saudara-saudaraku yang gagah berani pemperjuangkan Islam semoga hidupnya mulia dan matinya sahid.
Gini deh jadinya klo pemerintah ga cinta lagi ma rakyatnya. Rakyat juga, ngapain bgt cinta ma pemerintah! Wong kita malah jadi sengsara gini! Mana ada gembala yang malah ngumpanin gembalaannya ke serigala? Udah deh..klo emang ga bisa mimpin, ga usah sok jadi pemerintah!
Selama sistemnya yang ada adalah sistem yang berlaku saat ini, akan berbentur terus. Karena sistem yang ada jelas-jelas bukan sistem atas dasar syariah bahkan bertolak belakang dengan sistem syariah, sedangkan yang kita usung didasarkan atas syariah islam.
Pada saat ini, aturan buatan manusia dianggap lebih benar untuk diterapkan dalam menjalan negara dari pada aturan Allah SWT. Bahkan, diantara sebagian orang yang menamakan dirinya ulama/pemuka agama islampun lebih memilih hal yang nyata di dunia (hubud dunya) sebagai ukuran dalam menentukan pilihan ketimbang memperhatikan akhirat. Seakan-akan alam akhirat sudah tidak ada lagi. Pertimbangan ekonomi, pertimbangan teknologi, pertimbangan kekuasaan mengalahkan pertimbangan hidup sepenuhnya berdasarkan syariah islam. Kalau adapun yang berpikir bahwa kehidupan akhirat lebih utama, maka dicap menjadi sombong dan sok alim, atau bahkan dikatakan tidak mau turut bertanggung jawab atas kemajuan bangsa. Kira-kira, kita saat ini tinggal di atas bumi yang dikelola oleh orang-orang yang berpola pikir begitu (duniawi). Oleh sebab itu, sangat wajar keinginan membubarkan Akhmadiyah tidak akan dikabulkan. Bukankah SKB yang akan terbit juga hanya sekedar menegur (?).Tidak perlu lagi kita tanyakan kepana dan kenapa.
Tanpa kembali ke sistem khilafah, kecil kemungkinan atau tidak mungkin harapan Akhmadiyah bubar, harapan pornografi dilarang, dan harapan hidup islami tegak akan tercapai. Bahkan, bukan hal yang tidak mungkin apabila upaya mengadudomba dan memporakporandakan ukhuwah islamiyah menjadi semakin marak. Dapat kita lihat tanda-tandanya, kalau bulan-bulan lalu yang menghujat MUI adalah orang islam yang dikenal sebagai “ulama”. Maka saat ini seorang Adnan Buyung Nasution-pun bisa menghina MUI.
Marilah kita tidak hanya sekedar menyadarkan masyarakat untuk hidup beragama, tetapi lebih lagi adalah menyadarkan hak dan kewajiban seorang muslim dalam membangun kehidupan yang telah dicontohkan rosul SAW. Bukankah ketika umat Islam berbeda pendapat dengan umaro, maka mereka diperintah kembali kepada Quran dan Sunnah? Sabda rosul SAW yang dipetik dari hadist HR Muslim, Ahmad dan ad-Darimi pada lembar ini adalah wajib kita patuhi.
Ya Allah…
Hanya dengan izin-Mu, percepatlah berdirinya Khilafah…
tawakal, Ikhtiar, sabar, do’a…
# opick_sky Says:
June 9th, 2008 at 2:57 pm
Ya Allah…
Hanya dengan izin-Mu, percepatlah berdirinya Khilafah…
Rumi :
Aamiin…