Publik AS Tak Yakin Obama Mampu Selesaikan Krisis

WASHINGTON – Saat Presiden terpilih Barack Obama dilantik sebagai presiden Januari 2009, publik AS meyakini, presiden pertaman berkulit hitam itu tidak cukup mampu memperbaiki kondisi ekonomi negara dalam waktu singkat.

Sebuah polling yang dilakukan CNN Opinion Researche Corporation yang dirilis Senin (10/11/2008) menyatakan, hanya 16 persen yang yakin kondisi akan lebih baik setelah Obama dilantik. Ini merupakan tingkat kepercayaan terendah sepanjang sejarah. Sementara yang meyakini kondisi akan parah sebanyak 83 persen. Ini juga tingkatan terburuk sepanjang sejarah presiden AS.

“Tantangan yang dihadapi Obama tidak pernah sebesar ini. Belum pernah terjadi tingkat moody publik terhadap keyakinan presiden AS serendah ini dalam menyelesaikan permasalahan, terutama ekonomi dalam waktu cepat,” kata Keating Holland, direktur polling CNN.

Menurtunya sejak 34 tahun diadakan polling ini, perolehan tingkat kepercayaan tidak pernah di bawah 20 persen.

Sebanyak 83 persen responden yang ditanya mengatakan, kondisi ekonomi akan lebih buruk dibanding 1992, saat presiden George W Bush pertama kali menduduki Gedung Putih.

Menurut Holland, sejauh ini Obama terlihat dapat mememenuhi harapan masyarakat. Sebanyak dua per tiga masyarakat memiliki pandangan positif terhadap Obama sejak dia memenangkan pemilu 4 November lalu. Selain itu, tiga per empat responden juga berfikir, Obama dapat melakukan tugas kepresidenannya dengan baik.

Namun sikap optimistis tersebut tidak dapat menyembunyikan tampilan Obama untuk dapat menyelesaikan masalah ekonomi dalam kondisi nyata. Sebanyak sembilan dari sepuluh orang menyatakan, Obama tidak memiliki ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah ekonomi AS.

Polling yang dilakukan CNN Opinion Research Corporation dilakukan mulai Kamis hingga Minggu (6-9/11/2008), melibatkan 1.246 masyarakat yang ditanyakan melalui telepon. Survei memiliki margin error plus-minus 3 persen. (okezone; Selasa, 11 November 2008)