HTI-Press. Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto mengatakan bahwa sistem pendidikan yang sekular-materialistik terbukti telah gagal menghantarkan manusia menjadi sosok pribadi yang utuh, yakni seorang ‘abidu al-shalih yang muslih, generasi yang cerdas, peduli bangsa dan kelak mampu menjadi pemimpin yang ideal
Menurutnya, ada dua hal yang menyebabkan kegagalan pendidikan tersebut. Pertama, paradigma pendidikan yang keliru dengan asas sekuler. Tujuan pendidikan yang ditetapkan juga sekedar membentuk manusia-manusia yang berpaham materialistik dan serba individualistik.
Kedua, kelemahan fungsional pada tiga unsur pelaksana pendidikan, yaitu: (1) kelemahan pada lembaga pendidikan formal yang tercermin dari kacaunya kurikulum serta tidak berfungsinya guru dan lingkungan sekolah/kampus sebagai medium pendidikan sebagaimana mestinya, (2) kehidupan keluarga yang tidak mendukung, dan (3) keadaan masyarakat yang tidak kondusif.
Muhammad Ismail Yusanto menyampaikan hal tersebut di hadapan sekitar 650 peserta Seminar Nasional Pendidikan yang dihadiri baik dari kalangan mahasiswa, dosen, guru, kepala sekolah, maupun para pakar. Acara yang berlangsung pada tanggal 29 Oktober 2008 ini digelar oleh Bidang Dakwah Kampus Hizbut Tahrir Indonesia (BDK-HTI) UIN Syarif Hidayatullah bekerjasama dengan BEM Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syahid, Jakarta.
“Oleh karena itu, penyelesaian problem pendidikan yang mendasar harus pula dilakukan secara mendasar, dan itu hanya dapat diwujudkan melalui perbaikan yang menyeluruh yang diawali dari perubahan paradigma pendidikan sekuler menjadi paradigma Islam,” kata Ismail memberikan solusi tuntas.
sistem pendidikean sekuler-materialistk telah membodohi umat