HTI-Press. “Inilah sistem yang baik untuk mengatasi krisis ekonomi global,” komentar itu datang dari Sandra, redaktur Harian Bisnis Indonesia Biro Jawa Timur, sesudah mendapat penjelasan tentang sistem ekonomi syariah yang dikenal stabil dan anti krisis.
Sandra yang sudah lama berprofesi sebagai jurnalis bidang ekonomi ini mengaku mendapat sesuatu yang baru dalam Workshop Ekonomi Syariah untuk Jurnalis Perempuan yang digelar pada hari Sabtu, 8 Nopember 2008 di Surabaya.
Workshop ekonomi syariah ini menghadirkan pembicara Nida Sa’adah S.E.,Ak anggota DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. Beliau membahas tentang sistem ekonomi kapitalis, hegemoni kapitalisme dan kerapuhan sistem ekonomi kapitalis serta solusi alternatif sistem ekonomi syariah yang diyakini mampu menggantikan sistem ekonomi kapitalis.
Nida Saa’dah menjelaskan, sistem ekonomi kapitalis rapuh karena tidak ditopang oleh mata uang emas dan perak. Praktek ribawi dalam pemberian kredit juga menjadi penyebab krisis keuangan. Ditambah dengan transaksi spekulatif di lantai bursa dan valas, membuat sistem kapitalisme sangat mudah diterpa krisis. Menurutnya lagi, berbeda dengan sistem ekonomi Islam yang anti riba dan spekulasi, menggunakan mata uang dinar dan dirham atau emas dan perak dan pengaturan sistem ekonomi yang memegang prinsip pemenuhan kesejahteraan untuk setiap individu.
Sandra sepakat dengan penjelasan Nida Sa’adah tentang sistem ekonomi syariah yang telah terbukti stabil selama 13 abad dalam pemerintahan Khilafah Islam tersebut. Menurut Sandra, meski dirinya non muslim, ia melihat sistem ekonomi syariah memiliki pengaturan yang sangat baik.
“Sebagai jurnalis, saya melihat hal ini secara obyektif. Dari mana pun sistem itu lahir, asalkan membuat pengaturan yang baik untuk semua kalangan, kenapa kita tidak menerima sistem ini?” katanya.
Bahkan menurut Sandra, sistem ekonomi syariah yang baik ini seharusnya tidak hanya menjadi wacana, tapi perlu diterapkan untuk menguji keunggulannya dalam menyelesaikan krisis dunia saat ini.
“Kalau perlu kita sampaikan konsep ekonomi syariah ini kepada pemerintah dan para pembuat kebijakan di negeri ini, supaya mereka semua mengetahui sistem ini dan menerapkannya, sehingga krisis di Indonesia bahkan krisis dunia bisa diatasi,” imbuhnya lagi.
Noer Soetantini, jurnalis website Suarasurabaya.net mengatakan, sistem ekonomi syariah diyakini mampu mengatasi krisis ekonomi, “Tapi bagaimana sistem ini bisa diterapkan? Apa yang bisa kita lakukan agar sistem ekonomi syariah ini bisa diterapkan untuk mengatur sistem ekonomi dunia?”
Nida Sa’adah mengatakan, sistem ekonomi syariah harus didukung dengan sistem politik Islam. Artinya, penerapan ekonomi syariah hanya bisa dilakukan di bawah pemerintahan Khilafah Islam. Upaya yang bisa dilakukan adalah membangun kepercayaan yang kuat dalam masyarakat tentang keunggulan sistem ekonomi syariah, sehingga muncul tuntutan poitik yang kuat untuk menerapkannya.
Sebagai pembicara kedua, Febrianti Abassuni, Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menjelaskan bagaimana sistem ekonomi syariah memunculkan suasana kondusif bagi usaha ekonomi riil baik yang bersifat ekstraktif/eksploratif, budidaya, maupun industri. Meskipun terlahir dari teks-teks keagamaan dalam Islam, namun sistem ekonomi ini bisa mensejahterakan semua kalangan, termasuk non muslim sekalipun.
Workshop Ekonomi Syariah ini diikuti 17 jurnalis perempuan dari 17 media massa cetak dan elektronik di Surabaya. Menurut Febrianti, HTI akan terus mensosialisasikan sistem ekonomi syariah ke berbagai kalangan, tidak hanya untuk kalangan media , praktisi dan akademisi ekonomi, tetapi juga kepada masyarakat umum. (mhti)
Insya Alloh tegaknya Islam dan Khilafah akan mensejahterakan masyarakat dan membuat akan banyaknya manusia yang masuk agama Alloh dengan berbondong-bondong. Mbak Sandra teruslah mempelajari Islam dengan hati dan aqal yang jernih, niscaya Alloh akan memberikan hidayah pada anda. sperti halnya Ibu Hj. Irene Handono. Insya Alloh….
Islam emang is The best. Saatnya khilafah Memimpin dunia. Allahu Akbar!
Emang Muslimah HTI ntu al fikru al musta’nir ye,tsa mau seperti mbak2 ni,doain yaa