Presiden terpilih Amerika Serikat, Barack Obama berencana menawarkan kepada Israel payung nuklir untuk menghadapi ancaman nuklir Iran, demikian dilaporkan Haaretz, Kamis, 11/12/08. Sumber-sumber Amerika mengatakan, pemerintahan Obama berjanji akan melakukan “serangan serupa” terhadap Taheran jika serangan nuklir pada Israel dilakukan. Sumber itu mengatakan, payung nuklir Amerika akan didukung oleh sistem peluru kendali anti-balistik baru Israel.
Di bawah pemerintahan Bush, Amerika Serikat telah menggelar peringatan dini-sistem radar di Negev untuk mendeteksi peluru kendali balistik Iran.
Pejabat resmi di kantor Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menolak mengomentari laporan ini.
“Kami tidak terlibat dalam spekulasi yang tidak jelas sumbernya,” katanya.
Seorang juru bicara kedutaan Amerika Serikat di Tel Aviv mengatakan, ia tidak dapat membuat pernyataan “tentang apa kebijakan pemerintah yang akan datang yang mungkin atau tidak mungkin.”
Obama, yang akan dilantik pada 20 Januari, mengatakan pekan ini dia akan bernegosiasi dengan Iran untuk membekukan program nuklirnya.
“Kami perlu roda bergigi searah, tetapi diplomasi langsung dengan Iran,” katanya dalam sebuah wawancara di NBC pada hari Ahad, yang menjanjikan “set wortel dan stik”.
Barat yang dipimpin AS menuding Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir, tetapi Taheran bersikeras bahwa program nuklirnya digunakan untuk kedamaian sipil.
Nuklir Israel
Sekretaris Negara, Hillary Clinton telah mengemukakan gagasan Israel yang menawarkan payung nuklir selama dia berkampanye.
Dalam debat dengan Obama di bulan April, Clinton mengatakan Israel dan sekutu Arab harus diberikan “dukungan berbeda”.
“Iran harus tahu bahwa serangan terhadap Israel akan menarik respon yang besar,” katanya.
Spekulasi payung nuklir AS bagi Israel telah dikemukakan dua tahun lalu ketika Presiden George W. Bush mengatakan bahwa Amerika Serikat akan “membangkitkan pertahanan Israel” dalam menghadapi ancaman Iran.
Israel diyakini menjadi satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah, dengan para ahli mengatakan Israel memiliki tidak kurang dari 200 hulu ledak nuklir.
Israel telah lama menolak untuk mengkonfirmasi atau menolak kepemilikan bom nuklir sebagai bagian strategi kebijakan yang ambiguitas.
Badan Intelejen AS secara rutin menghilangkan Israel dari laporan tengah tahunan Kongres mengidentifikasi negara-negara mengembangkan senjata pemusnah masal itu untuk melindungi dari sanksi ekonomi dan militer.
Dokumen-dokumen Inggris telah menunjukkan bahwa London membantu Israel memperoleh bom nuklir 40 tahun lalu.
Sudah sangat jelas, sejak awal, Obama bersikap sama seperti Presiden AS sebelumnya yang selalu menjadikan Israel sebagai negara bagian terakhir dari Amerika Serikat [baca: Apa yang Diharapakan Kaum Muslim dari Barack Obama? Inilah Ucapan Obama!]. Padahal, Israel nyata-nyata telah menjarah dan merampas tanah milik kaum Muslim di Palestina. Ribuan warga Muslim di sana menjadi korban kebrutalan dan keserakahan penjajah Israel.
Apa yang diharapkan kaum Muslim dari Obama? Tidak ada, kecuali hanya dengan kembali kepada satu kekuatan umat, Khilafah Islamiyyah, kaum Muslim dapat kembali berwibawa hingga mampu membebaskan kembali negeri-negeri mereka. Insya Allah, tak akan lama lagi. (Syabab.Com, 12/12/08)
from the beginning those who aware have thought that obama would be the same as bush. no hope at all. it’s not skeptical but it’s rational.