Anti-Israel Terus Bergema

04/01/2009 14:08 – Konflik Israel-Palestina

Liputan6.com, Jakarta: Sedikitnya 30 ribu orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi solidaritas di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (4/1). Banyak yang disuarakan dalam aksi ini. Salah satunya menentang agresi militer Israel terhadap Palestina.

Bukan hanya itu, demonstran juga mengecam Amerika Serikat yang terus mendukung Israel. Tidak ketinggalan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut disorot karena dinilai tidak berdaya menghentikan serangan membabi-buta Israel.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat HTI berharap negara-negara Islam di Timur Tengah mendukung masyarakat Palestina dengan mengirimkan tentara ke kawasan yang tengah bergolak itu. Selain itu, massa juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan pasukan Indonesia ke Palestina.

Keramaian mengutuk agresi militer Israel tidak hanya di kawasan Monas. HTI juga mengerahkan sekitar 500 ribu orang yang beraksi di 14 kota besar. Di Samarinda, Kalimantan Timur, misalnya, massa HTI memenuhi jalan protokol. Selain mengecam penggunaan kekuatan militer, massa juga meminta PBB segera menjatuhkan sanksi bagi Israel.

4 comments

  1. Ayo, jangan mengaku religius jika tidak berani mengirim TNI ke Palestina untuk melawan Israel

  2. Sudahlah, seluruh negeri Muslim harusnya keluar saja dari PBB ga ada gunanya. PBB hanya menjadi lembaga kebritalan barat untuk terus menghinakan Umat Islam.

  3. Syech Jalalludin

    Jangan pengecut wahai tentara-tentara negeri-negeri Islam, jangan busungkan dadamu di mata rakyat negerimu saja, tapi tunjukkan bahwa kamu bukan hanya macan kertas saja, gaumkan gaungmu menggelegarkan dunia, biar terdengar keras ditelinga kaum kafir laknatullah, biar bergetar rasa ketakutan dalam hati mereka, bahwa kita para pasukan Allah,yang rindu akan kematian dalam medan Jihad fi sabilillah, saatnya kita bersatu dalam naungan Daulah Khilafah, Allahuakbar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*