Aksi HTI Riau: Khilafah dan Jihad yang Bisa Menghentikan Kebiadaban Israel

HTI-Press. Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Daerah Riau, Ahad (04/01), menggelar aksi solidaritas bagi umat Islam di Palestina. Aksi dimulai dari halaman mesjid Agung an-Nuur Pekanbaru. Massa sudah datang sejak pukul 08.00 WIB. Setelah berkumpul, mereka lantas menuju jalan Sudirman Pekanbaru. Diantara para peserta aksi tampak pimpinan pondok pesantren Hidayatullah Pekanbaru Ustadz Bachtiar, Ketua Persebatinan Muballigh Riau H. Malkayuni , Ketua Dewan Syura PKB Riau H. Abdurrahman Qahharuddin dan staf ahli Fraksi PPP DPR RI Fahmi AP Pane.

Dengan membawa serta anak-anak mereka, massa tidak hanya mengutuk kebiadaban Israel Islami tapi juga meneriakkan kalimat Allahu Akbar. Massa juga mengibarkan bendera bertuliskan La Ilaha Illallah. Sepanjang jalan mereka juga membuat sejumlah atraksi. Tak ayal, aksi ini sempat menarik simpati masyarakat di sepanjang rute yang mereka lalui. Seorang penjual susu kedelai bahkan turut serta menyumbangkan dagangannya secara sukarela untuk memberi semangat kepada peserta aksi ini.

Dalam orasinya, Ketua HTI Riau Ir. Muhammadun Msi menyerukan lima point sebagai berikut :

1. Tindakan brutal Israel membantai umat Islam di Gaza ini jelas merupakan tindakan biadab, yang bukan hanya harus dikecam dan dikutuk dengan keras, tetapi juga harus dihadapi dan dilawan dengan kekuatan yang sama. Sesungguhnya gelombang protes tiada henti yang dilakukan oleh umat Islam diseluruh dunia menunjukkan, bahwa mereka sesungguhnya ingin melakukan itu, dan dengan izin Allah mereka mampu mengalahkan Israel, namun para penguasa merekalah yang justru menjadi penghalang. Bukan hanya itu, para penguasa mereka jugalah yang telah menutup pintu perbatasan Palestina dengan negara mereka, sehingga anak-anak, kaum perempuan dan orang tua pun menjadi sasaran pembantaian brutal Israel.

2. Terhadap serangan brutal itu, AS dan negara-negara Barat justru memaklumi tindakan Israel, padahal serangan brutal ini nyata-nyata merupakan tindakan terorisme, dan melanggar HAM. Ini membuktikan, bahwa HAM hanyalah omong kosong, yang hanya diperuntukkan buat AS dan sekutunya, tapi tidak untuk warga Palestina dan umat Islam. Serangan biadab Israel itu juga menunjukkan bahwa global war on terrorism itu hanyalah kedok untuk memerangi Islam. Bila sungguh-sungguh ingin memerangi teroris, mengapa tindakan ini dibiarkan dan para pejabat Israel yang bertanggung jawab juga tidak disebut teroris?

3. Menyerukan kepada penguasa negeri-negeri Muslim untuk segera mengerahkan kekuatan militernya untuk menghentikan kebiadaban Israel dan melindungi umat Islam di Palestina. Bila tidak, berarti para penguasa negeri-negeri Muslim telah mengkhianati Allah, Rasul dan orang-orang Mukmin, dengan membiarkan terjadinya pembantaian terhadap warga Palestina.

4. Menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk tidak sekedar mengecam kebiadaban Israel. Pemerintah Indonesia seharusnya mengirim Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Palestina tanpa menunggu instruksi dari PBB. Karena, PBB jelas tidak bisa diharapkan berpihak kepada umat Islam yang ditindas. Organisasi dunia ini terbukti lemah di hadapan Amerika Serikat dan sekutunya. PBB selama ini justru hanya dijadikan legitimasi kepentingan negara-negara penjajah seperti AS.

5. Menyerukan kepada umat Islam untuk secara sungguh-sungguh berjuang demi tegaknya Khilafah, karena hanya Khilafahlah yang mampu menyatukan 1,4 milyar umat Islam di seluruh dunia dengan segenap potensi yang dimilikinya. Dengan kekuatan inilah, mereka akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri, termasuk melawan kebiadaban seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sekarang ini. Khilafah akan memobilisasi tentara-tentara negeri-negeri Islam dan seluruh umat Islam dengan jihad fi sabilillah menghancurkan Israel dan negara-negara pendukungnya seperti AS dan sekutunya.

Setelah melakukan pawai selama lebih kurang 1.5 jam, massa kembali menuju mesjid Agung Pekanbaru serta menutup aksi dengan pembacaan doa. Hingga aksi berakhir suasana aman dan terkendali. Belasan aparat yang dikerahkan untuk mengamankan sama sekali tak dibuat repot oleh massa yang berunjuk rasa dengan tertib. (hti-riau)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*