Hari ke-17: Masjid Menjadi Target Pemboman Israel, Syuhada Palestina Mencapai 919 Orang

Israel tak mengenal tempat suci bagi kaum Muslim, apa pun termasuk masjid, rumah Allah tempat ibadah bagi umat Islam itu pun mejadi target pemboman brutal teroris Israel. Pesawat tempur teroris Israel telah membom masjid lain di Jalur Gaza bagian selatan, sebagai lanjutan serangan brutalnya ke wilayah berpenduduk pada hari ke-17 itu. Hingga hari ke-17, pembantaian penjajah Israel atas Muslim Gaza terus dilakukan menewaskan 919 orang dan lebih dari 4.260 lainnya terluka.

Diamnya para penguasa Muslim hingga hari ini yang tidak mengerahkan pasukan-pasukan mereka untuk mempertahankan Gaza, telah menjadikan Israel leluasa untuk membantai Muslim Gaza. Dengan leluasa pula, teroris Israel terus menerus memborbardir Koat Gaza. Lalu di manakah para penguasa Muslim saat ini? Di manakah para tentara-tentara Muslim saat ini? Apakah mereka telah menjadi para pengkhianat dan pengecut? Padahal jeritan tangis dan darah Gaza menanti mereka!

Press TV melaporkan, penyerangan hari Senin sebagai bagian dari sebuah perluasan operasi serangan udara yang meliputi 25 target sasaran, termasuk Masjid di dalamnya. Israel telah menjadikan Masjid sebagai sasaran pemboman pada beberapa kesempataan sejak dimulainya operasi brutal 27 Desember itu. Pesawat Israel telah membom sebuah Masjid yang dipenuhi banyak orang di sebelah utara Jalur Gaza pada 3 Januari, membunuh dan melukai puluhan orang.

Pada hari ke-17, hari Senin kemarin, warga Muslim yang tewas bertambah 20 orang ketika pesawat tempur teroris Israel melanjutkan serangan biadabnya ke seluruh kamp pengungsi di Jabaliya memasuki awal malam waktu setempat.

Seorang medis juga ikut dibunuh saat mengevakuasi korban yang terluka setelah sebuah jet Israel meluncukan roket yang ditujukan langsung ke ambulan, hingga meledak. Sedangkan laki-laki lainnya syahid terbunuh dalam tembakan jarak dekat di dalam sebuah mobil yang sedang diparkir di dekat Masjid Khalifah di Jabaliya.

Seorang remaja Palestina juga terbunuh dalam insiden yang sama, hingga syuhada Jabaliya hari Senin mencapai empat orang, termasuk seorang gadis kecil, yang diidentifikasi sebagai Ayat al-Banna. Dia syahid terbunuh oleh roket yang mendarat di sebelah rumah tetangga. Sembilan orang tewas di siang harinya pada hari ke-17 pembantaian brutal teroris Israel, sebagai gempuran pasukan darat menuju Kota Gaza.

Serangan udara Israel menembakkan puluhan rumah di wilayah batas-batas utara, timur dan selatan Kota Gaza untuk meningkatkan akses ke kota. Pesawat tempur teroris Israel terus menggunakan bom fosfor dan rumah-rumah di sekitar kota juga terus terbakar, menupi area dengan asap tebal.

Segera setelah siang pada hari Senin, pesawat Israel menembakkan ke Palestine Square di pusat Kota Gaza menewaskan dua orang dan sepuluh lainnya terluka. Dr. Muawiyah Hassanein mengatakan beberapa orang terluka “terpotong-potong” dan beberapa harus diamputasi.

Pada hari ke-17 serangan teroris Israel atas warga Muslim Gaza itu hingga pukul 23:30 waktu Gaza telah menewaskan 919 syahid, 277 diantaranya anak-anak. Lebih dari 4.260 lainnya terluka.

Gaza telah menjadi tanah yang dipenuhi darah-darah syuhada. Setelah Khilafah Islamiyyah dibubarkan, kaum Muslim terpecah belah dalam bingkain batas semu nasionalisme. Nasionalisme itulah yang telah menjadikan kaum tak mampu membela saudara mereka, karena dibatasi batas semu yang sebelumnya tak ada. Palestina pun jatuh ke tangan penjajah. Atas bantuan PBB, Israel mencaplok tanah Palestina. merobohkan rumah-rumah Muslim Palestina serta mengusir para penduduknya bahkan membantainya. Pembunuhan itu terus berlangsung hingga hari ini tanpa ada sedikitpun perlawanan yang berani dari tentara-tentara Muslim di negeri-negeri Islam.

Melihat persekongkolan para penguasa Muslim itu, pada hari Ahad, 11/01/09, ribuan Muslim Inggris mendatangai Kedubes-kedubes negeri Arab seperti Mesir. Tak ada bendera nasinalisme dalam aksi ini, baik bendera Palestina nasionalis ataupun bendera Inggris, yang ada hanyalah bendera Rasulullah, al-liwa dan ar-royah.

Aksi unjuk rasa yang diorganisir oleh Hizbut Tahrir Inggris ini memprotes persekongkolan Hosni Mubarak dalam pembantaian Muslim Gaza. Mereka juga mendesak penguasa Arab untuk mengirimkan tentara-tentara mereka mempertahankan Gaza. Liwa dan roya, bendera Islam terus ditinggikan serta teriakkan Jihad dan Khilafah disuarakan oleh ribuan warga Inggris di London itu. Mereka juga membawa peti syuhada yang dibalut oleh bendera hitam bertuliskan “laa ilaaha illallah muhammad rasulullah” dengan tulisan “Terbunuh di Gaza, Dibunuh oleh Mubarak”.

Dunia menyaksikan kebiadaban Israel dan pengkhianatan para penguasa di negeri-negeri Muslim. Dunia pun menyaksikan jutaan umat Muslim di berbagai dunia mendesak para penguasa Muslim untuk mengerahkan tentara-tentara yang mereka miliki untuk menolong Muslim Gaza. Dunia pun telah menyaksikan diamnya para penguasa itu yang tidak mau mengerahkan pasukan-pasukan Muslim yang mereka miliki untuk mempertahankan Gaza. Tentara-tentara dan perlengkapan tempur mereka hanya dijadikan sebagai hiasan di barak-barak militer negeri mereka. Pengkhianatan dan sikap pengecut para penguasa itu disaksikan oleh umat manusia.

Masihkah percaya kepada mereka? Masihkah percaya pada nasionalisme? Masihkah percaya pada lebaga pembuat Israel, PBB? Masihkah enggan bersatu dibawan naungan Khilafah? Yakinlah, di akhirat kelak kaum Muslim dunia akan menjadi saksi atas pengkhianatan para penguasa Muslim itu terhadap Allah, Rasul-Nya dan kaum Muslim. Yakinlah semua akan dimintai pertanggungjawabannya dan semua akan menjadi saksi! (Syabab.Com, 13/01/09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*