Muslimah Under Obligation: Save Women and Children of Palestine !!!!

HTI-Press. Di tengah-tengah ramainya pemberitaan media mengenai penyerangan Israel ke Palestina, DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Mimbar Intelektual Muslimah bertajuk “Muslimah Under Obligation: Save Women and children of Palestine”, Rabu (14/1) di Gedung University Center Universita Gajah Mada (UGM). Acara ini dihadiri 350 peserta muslimah yang terdiri dari mahasiswa, dosen, praktisi, birokrat, tokoh parpol, dan ormas seluruh daerah Istimewa Yogjakarta.

Acara diawali pemutaran film singkat yang berisi sejarah tanah Palestina Tanah Palestina adalah milik kaum muslimin. Ketua DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DIY Agustina Purlina S.T dalam open speech-nya memaparkan masalah Palestina merupakan masalah kita semua.

“Semua upaya yang dilakukan dunia internasional baik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun negeri-negeri Islam tidak menghentikan pembantaian kaum muslimin di Gaza. Sebanyak 42 persen korbannya perempuan dan anak-anak. Mereka -PBB, negara-negara kapitalis dan negeri-negeri muslim- melarang kita untuk menyelesaikan masalah Palestina dengan agama,” papar Agustina, S.T.

Hubungan Internasional Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Siti Muslikhati, M.Si membuka tabir usaha genoside kaum muslimin Palestina oleh Israel yang didukung Inggris dan Amerika Serikat sejak tahun 1948 sampai sekarang.

“Negara-negara muslim tidak bisa berbuat apa-apa, karena negeri muslim telah dipecah-belah menjadi lebih dari 50 negara. Mereka dipimpin penguasa boneka agen penjajah, dan sistem pemerintahan yang ada di negeri-negeri muslim tersebut memelihara hegemoni penjajahan terhadap dunia Islam dengan menerapkan sistem demokrasi,” tegas Siti Muslikhati, M.Si.

Siti Muslikhati, M.Si juga menyinggung mandulnya peran PBB dan organisasi internasional lainnya yang tidak bisa mencegah genosida kaum muslimin dunia. Realitas keberadaan organisasi-organisasi internasional seperti PBB dan OKI adalah kesatuan politik semu, yang tidak bisa menyatukan sikap negeri-negeri Islam. Solusi yang beliau sampaikan tidak cukup makanan dan obat-obatan, tetapi sikap yang harus diambil kaum muslimin adalah menyatukan kekuatan militer untuk menghentikan serangan Israel. Melakukan seruan u kepada pemimpin negeri-negeri Islam, supaya tidak tunduk di bawah hegemoni kapitalis dan menghimpun kekuatan politik dibawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah.

Pakar Kajian Timur Tengah dan Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Siti Muthi’ah Ph.D menjelaskan solusi-solusi yang ditawarkan pada saat ini tidak bisa menyelesaikan masalah palestina secara tuntas. “Berdasarkan fakta sejarah, resolusi yang ditawarkan Dewan Keamanan PBB sudah pernah di lakukan dan hasilnya nihil selalu dilanggar Israel.” Kepasifan negeri-negeri Islam terutama timur-tengah, salah satunya disebabkan pragmatisme mereka yang kaya minyak dan kedekatannya dengan Israel serta AS.

Sementara itu Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Ir. Febrianti Abassuni, M.Si. mengingatkan kembali bahwa kepedulian kaum intelektual muslimah terhadap Palestina harus didasarkan pada tali persaudaraan (ukhuwah) sesama muslim yang dilandaskan pada Aqidah Islam.

“Tidak benar bila masalah Palestina hanya dipandang pada solidaritas kemanusiaan semata. Solusi terhadap tragedi kemanusiaan Palestina seharusnya tidak dijawab dengan obat-obatan dan makanan sebagai solusi pragmatis, tetapi dengan solusi tuntas berasal dari hukum-hukum ALLAH SWT, sang Pencipta manusia (Al-Quran dan Sunnah) yaitu dengan jihad dan khilafah,” kata Jurbir MHTI.

Solusi ini sudah terbukti sejak masa Rasulullah saw sampai runtuhnya Daulah Utsmaniyah. Solusi ini mampu mensejahterakan seluruh umat manusia di dunia. Kondisi dunia pasca runtuhnya Daulah Utsmaniyah dan diganti dengan Kapitalisme menyebabkan kondisi umat manusia terperosok dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk masalah Palestina. Masalah Palestina menjadi tereduksi oleh kepentigan politik dunia yang di dominasi negara-negara Kapitalisme. Ditambah opini dunia kapitalis yang menganggap masalah Palestina bukan masalah agama, tetapi masalah Fatah dan Hamas. Oleh karena itu beliau menyeru kepada para intelektual muslimah untuk bersama-sama kembali memahami konsep-konsep tata kehidupan dunia berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah.

“Hendaknya intelektual muslimah terlibat dalam upaya perjuangan menyelamatkan dunia dengan Khilafah dan meninggalkan perannya (yang disetting penjajah) sebagai pelayan penjajah dalam kotak sekulerisme,” tandas Jurbir MHTI. Ajakan tersebut di sambut dengan gemuruh takbir oleh semua peserta yang hadir di ruangan.

Acara ini semakin menarik dan mampu menggugah perasaan serta pemikiran peserta, dengan penampilan aksi teatrikal, puisi dan film-film singkat yang menggambarkan penderitaan kaum muslimin di Palestina. Dalam tampilan tersebut disampaikan kewajiban kaum muslimin untuk kembali pada Islam dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah demi menghentikan semua penderitaan kaum muslimin, akibat diterapkannya aturan Kapitalisme. (mhti-diy)

3 comments

  1. Saudara/i sekalian ingin melihat video, gambar do’a dan do’a untuk Palestina ?
    http://rumi-moslem.blogspot.com

  2. ketakutan terselubung pemimpin negeri-negeri muslim dunia adalah kemenangan terselubung kaum zionis.

    semoga Alloh mengaruniai umat islam untuk berani bersatu dan menghapuskan israel dari peta dunia.

    kalo memang harus perang dunia ke-3 (dan ini, aku pikir, yang bikin bimbang pemimpin2 muslim); maka biarkanlah perang dunia itu terjadi; insya Alloh syahid dalam ridho Alloh yang kita cari; jauh lebih baik dari rasa damai, aman, tentram yang palsu.

  3. أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنَ الْقَضَاءِِ عَلَى إسْرآءِيْلَ وَأمِيْرِيْكًا واْلإنْجِلِيْزِ وَكُلِّ الدُوَلِ الْحَرْبِيَّةِ

    Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk menghancur-leburkan Israel, Amerika, Inggris, dan negara-negara kafir harbi lainnya.

    Saudara/i renungkan video, do’a dan foto Palestina, perjuangan syari’ah dan khilaafah :
    http://rumi-moslem.blogspot.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*