Sebuah pertemuan untuk membicarakan perang Gaza yang digelar oleh organisasi Mahasiswa Muslim di Kampus Universitas Amsterdam atau Universiteit van Amsterdam (UvA) dibatalkan oleh pihak Universitas. Pihak kampus membatalkan pertemuan tersebut di menit terakhir setelah ada hasutan dari pihak islamofobia. Alasannya mengada-ada, gara-gara tempat duduk laki-laki dan perempuan dipisahkan. Pembicara utama pertemuan tersebut menghadirkan anggota dari Hizbut Tahrir di Belanda.
Kuliah membahas Perang Gaza itu diadakan pada tanggal 16 Januari di sebuah ruangan di UvA. Acara tersebut diorganisir oleh Organisasi Mahasiswa Muslim Al-Furqan, yang juga menjalankan sebuah Masjid di Eindhoven. Pembicara utama pada acara tersebut menghadirkan Okay Pala, anggota Hizbut Tahrir, sebuah gerakan tersebar di berbagai negeri dan aktif di beberapa negara Eropa termasuk di Belanda.
Ketakutan Islamofobia
Geenstijl.nl di dalam websitenya menampilkan poster acara tersebut pada pekan ini. Poster itu menulis pesan “Solusi untuk konflik Palestina hanya dengan mendirikan kembali Negara Khilafah Islamiyyah” sebab “sumbangan uang dan menyatakan simpati saja tidaklah cukup”. Menurut website tersebut, poster memperlihatkan aksi Jihadis dan menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan akan duduk di pertemuan itu secara terpisah.
Partai Kebebasan atau The Party for Freedom (PVV) meminta penjelasan dari Menteri Pendidikan Ronald Plasterk pada hari Kamis. Martin Bosma, Jurubicara untuk emansipasi wanita dan pendidikan tinggi, segera mengirimkan pertanyaan tertulis kepada sang menteri. “Ini tak dapat dipercaya, UvA akan memungkinkan terjadi pemisahan,” kata Bosma.
“Bentengi pembelajaran apa yang seharusnya telah merosot sekarang datang pada institusi di mana praktik-praktik masa pertengahan berlangsung. Sebuah organisasi teroris telah diperbolehkan di sana untuk memperdebatkan khilafah dan aparteid yang belum juga diterapkan.” Tuduhnya penuh kebencian.
Pihak Universitas mengumumkan bahwa pertemuan itu tidak akan dilanjutukan. Seorang jurubicara menyatakan bahwa mahasiswa yang telah memesan ruangan itu “tidak mengatakan secara seksama” apa yang akan terjadi selama pertemuan itu. Menurut UvA, tempat duduk terpisah untuk laki-laki an perempuan bertentangan dengan karakter umum dari institusi pendidikan.
Oka Pala, tokoh Hizbut Tahrir di negeri kincir angin itu akan menjadi pembicara yang mengungkap Perang Gaza dan solusinya. Pembicara berpendapat bahwa satu-satunya untuk menyelesaikan konflik dan pembantaian yang terjadi di Gaza adalah dengan mendirikan sebuah Negara khilafah Islamiyyah (de Islamitische Staat Al-Khilafah).
Sebuah media menyebutkan bahwa Pala telah mengatakan kepada koran De Telegraf tahun terakhir, organisasinya menolak kebebasan berbicara dan demokrasi. Hizbut Tahrir juga dituduh telah menyebarkan pamflet yang dianggap ancaman bagi kehidupan pemimpin PVV, Geert Wilders, ke puluhan ribu rumah tangga diseluruh Belanda.
Solidaritas Belanda untuk Gaza
Sementara itu, didukung oleh Walikota Amsterdam Cohen, tiga menit keheningan diadakan di sekolah-sekolah Amsterdam pada hari Jumat. Organisasi Muslim dan organisasi Yahudi mengkritik Israel, bersuara mengambil inisiatif ini. Di dalam sebuah pernyataan, mereka mengutuk keras sikap Belanda yang “tidak mengutuk kekerasan tidak proposional Israel.”
Cohen mengatakan dia memberi dukungan sebab para inisiator menyatakan kehormatannya kepada semua korban kekerasan antara Israel dan Hamas, di kedua belah pihak. Cohen berbicara Rabu terakhir dengan para pemuda Muslim tentang konflik tersebut dan mengingatkannya agar tetap tenang.
Israel terus menggempur Gaza. Lebih dari seribu Muslim Gaza dibantai. Israel menganggap pembantaian itu akan menjadikan umat Islam diam. Anggap itu ternyata salah. Geliat kebangkitan Islam akan terus menyebar ke berbagai penjuru dunia. Pesan Islam dan kerinduan dunia terhadap sistem pemerintahan yang mampu melindungi warganya, Khilafah Islamiyyah, terus tersebar ke berbagai pelosok dunia, termasuk di negeri Belanda.
Namun, geliat dakwah Islam itu harus berhadapan dengan berbagai perlawanan dakwah. Para politisi di Barat, termasuk di Belanda, yang mengaku membela kebebasan, namun pada saat yang sama mereka tidak memberikan kebebasan ketika umat Islam akan berbicara.
Berbagai upaya busuk, baik melalui propaganda negatif, fitnah dan hasutan dilakukan untuk menghentikan aktivitas dakwah Islam. Hal itu dilakukan karena mereka takut dan tidak berani untuk berdebat secara intelektual dan terbuka dengan para pengemban dakwah itu, terutama yang sering ditantang oleh Hizbut Tahrir. (Syabab.Com, 17/01/09)
Ganyang…ganyang…ganyang Israel Sekarang juga!?!
Allohu Akbar
ketakutan terselubung pemimpin negeri-negeri muslim dunia adalah kemenangan terselubung kaum zionis.
semoga Alloh mengaruniai umat islam untuk berani bersatu dan menghapuskan israel dari peta dunia.
kalo memang harus perang dunia ke-3 (dan ini, aku pikir, yang bikin bimbang pemimpin2 muslim); maka biarkanlah perang dunia itu terjadi; insya Alloh syahid dalam ridho Alloh yang kita cari; jauh lebih baik dari rasa damai, aman, tentram yang palsu.
Baru mendengar diskusi tentang khilafah saja mereka takut. Apalagi jika Khilafah beneran. Agar mereka semakin takut, dengungkan terus kata khilafah. Berarti tidak terlalu sulit untuk mewujudkan janji Allah tentang penaklukan kota Roma. karena penjaganya para penakut dan pengecut.
Itulah bentuk dr kekalahan intelektual dr kalangan org2 yg membenci umat islam dgn membabi buta tanpa bs memberikn argumen..Sungguh pengecut.!!!
Cara-cara otoriter untuk menghentikan opini tentang syariah dan khilafah adalah bukti tentang kekalahan ‘Intelektual’ para penghujat Islam. Ini juga menunjukkan fakta bahwa para musuh Islam sudah tidak punya lagi ‘hujah’ tentang bagaimana keburukan Khilafah. Mereka tidak mampu menunjukkan kelemahan Khilafah. Karena secara fakta memang tidak ada kelemahan sedikitpun. Khilafah adalah sistem yang sudah teruji dan benar.
Assalaamu’alaikum ust Oka Pala, you are the best one for Holand Cityzen. You are totaly right there is no way and the only one way to get good life. Only Khilafa who give total solusion. Good luck and continue your strugle, dont worry with your goverment, sheat and bulsheat for them. Islamphobia is normal for kufar and munafiqin, Allahu Akbar!!! Allah always with you !!
demokrasi BOHONG