Tahun 2009 menjadi hajatan politik bagi Indonesia; akan ada agenda besar Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu diadakan untuk memilih calon legislatif dan calon presiden. Persiapan pemilu 2009 begitu panjang. Hal ini dapat dilihat dari masa kampanye yang lama. Para caleg dan capres yang akan mencalonkan pun harus rela merogoh uang untuk dana kampanye. Di balik gegap-gempita para caleg dan capres berkampanye, ada suatu kekhawatiran tingkat patisipasi masyarakat dalam Pemilu menurun. Ancaman yang menakutkan adalah golongan putih (golput).
Golput oleh sebagian orang sering dituding tidak bertanggung jawab. Mereka yang golput seolah dianggap apatis terhadap politik. Bahkan Ketua MPR pun mendorong MUI dan ormas Islam untuk mengeluarkan fatwa haram golput. Wajar saja jika terjadi kekhawatiran peningkatan golput. Hal ini didasarkan pada fakta maraknya golput dalam beberapa Pilkada yang diselenggarakan di sejumlah Kabupaten/Kota atau Provinsi, seperti dalam Pilkada Jabar, Jateng, dan Jatim. Jumlah golput bahkan sering lebih tinggi dibandingkan dengan angka yang diperoleh pasangan yang menang.
Keberadaan golput memang tidak bisa disalahkan apalagi dituding sebagai biang ketidaksuksesan pemerintahan. Bukannya tanpa alasan golput terjadi. Masyarakat saat ini sudah sadar bahwa demokrasi yang diagungkan dan diperjuangkan oleh partai politik, politikus, caleg, dan capres tidak dapat membawa perubahan. Kebodohan, kemiskinan, kriminal, dan tatanan kehidupan yang amburadul pun meningkat. Akibatnya, masyarakat mulai jenuh, karena berkali-kali pemilu dan berganti pemimpin kehidupan tidak tambah sejahtera.
Jika demikian adanya, seharusnya ada dakwah yang bersifat politik dan ideologis. Dakwah ini hendaknya ditujukan untuk menyadarkan umat dengan politik dan ideologi sesuai dengan syariah Islam. Dakwah semacam ini harus diemban oleh sebuah jamaah/kelompok serta mempunyai cita-cita yang luhur yakni melanjutkan kedidupan Islam di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Sebab, hanya dengan syariah dan Khilafahlah kehidupan kaum Muslim terjamin dunia dan akhirat. Wallâhu a’lam bi ash-shawwâb. [Hanif Kristianto; Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang 05, Universitas Negeri Surabaya]
Betul. Kami bosan dengan pemilu, penuh dengan kampanye-kampanye yang menggiurkan, tapi setelah menjabat hanya bisa tergiur dengan tawaran-tawaran asing daripada memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kami rindu Khilafah, negara yang akan benar-benar mengayomi kami, negara yang tidak akan bisa ‘dijilat’ oleh asing, dan negara yang juga akan membimbing kami menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Golput…Golput…satu momok yang benar-benar ditakuti pemerintah menjelang pemilu. bagaimana tidak?? Jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah sudah sangat banyak menguras APBN negara. Jika ternyata apresiasi masyarakat terhadap pemilu ini berkurang, bahkan nyaris tidak ada? Bagaimana pertanggungjawaban kesuksesan penerapan Demokrazy di Indonesia? Padahal AS jauh-jauh hari sudah memuji dan memberi penghargaan kepada Indonesia sebagai negara pelaksana Sistem Demokrazy di dunia. Wah…turun dong pamor Indonesia di kancah perpolitikan dunia….?
Itulah kenapa Golput akhirnya diharamkan. Pemerintah takut hajatannya tidak laku di pasaran. Rugi dong mereka…
Secara… publikasinya sudah digembar-gemborkan dari 9 bulan yang lalu, yang kalau semua spanduk2 calon itu disambung-sambungkan, panjangnya mencapai 2x keliling Indonesia. Weleh…weleh…
Kalau mau dipercaya lagi oleh rakyat…Mbok ya..kerja yang serious bukan hanya nampang di spanduk. Toh kita ga akan kenal dan tahu visi misi, boro-boro tahu pemikirannya untuk memajukan bangsa….
that’s right, brow…
kayanya nama yang cocok tu bukanpemilu, tapi pemalu.
ya iya lah, coz pemenang2nya pada malu menegakkan kebenaran yang mereka gembar-gemborkan sendiri. duit keluar banyak. stres takut kaga dipilih, akhirnya ya gila…
ya Allah, kami berharap semoga Daulah Khilafah Islamiyah yang dijanjikan itu segera berdiri. coz udah kebelet pengen lepas dari AS!!!
golput adalah salah satu bentuk pilihan yng merupkan implementasi dari ketidak setujuan seorang terhadap sistem yang sedang berjaln dam negeri ini. so hanya ornag yang tidak mengeti saja yang menganggap bhwa Golput itu adalah harammm,,
hidup golputtt……
sekali golput selma belum ada pilihan yang benar menurut sayara maka selamany golputttt,.,.,.
Memilih GOLPUT atau tidak..
DASARNYA : ISLAM