Jet-Jet Saudi dengan Bangga Melakukan Pameran Akrobatik Udara
Belum lama berlalu setelah Israel mengebom Gaza hingga berkeping-keping, pesawat-pesawat Saudi melakukan pameran akrobatik di udara di Al-Ain Air Show di Uni Emirat Arab.
Alih-alih mengerahkan pesawat-pesawat tempur jet itu ke Palestina, para pemimpin Saudi dengan bangga menghibahkan 61 truk bermuatan penuh berisi makanan, 30 ambulan dan suplai yang sedikit untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Apakah maksud dari membuang-buang uang bernilai miliaran dolar untuk perangkat keras militer yang tidak pernah digunakan untuk mempertahankan darah dan kehormatan Muslim? [ra/kcom/hti]
Keterlibatan Gereja Inggris dan Caterpillar Dalam Kebiadaban Israel di Palestina
Gereja Inggris ternyata menanamkan investasinya di perusahaan Caterpillar Inc. sebuah perusahaan alat berat berbasis di AS yang menjual buldoser-buldosernya ke Israel dan oleh Israel digunakan untuk menghancurkan rumah-rumah rakyat Palestina.
Menyusul agresi militer Israel ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin, sekitar 23 pakar ilmu agama di Inggris mengancam akan membuat surat terbuka ke Harian Guardian, untuk membeberkan dan mengecam investasi The Church of England di perusahaan alat berat tersebut. Para pakar ilmu agama itu menuding Church of England melanggar kebijakannya sendiri untuk melakukan investasi yang bermoral dan etis untuk kepentingan gereja. “Kami meyakini apa yang terjadi di Gaza, termasuk penjajahan ilegal yang terus berlangsung di seluruh wilayah Palestina serta perampasan tanah yang dilakukan secara tidak sah oleh para pemukim Yahudi, mendapat dukungan dari pemerintah Israel. Church of England harus membuat keputusan yang tepat untuk segera menarik investasianya dari perusahaan-perusahaan yang telah mengambil keuntungan di atas penderitaan jutaan rakyat Palestina,” demikian penggalan isi surat kelompok teolog yang belum sempat dipublikasikan itu.
Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Turki: Kalau Erdogan Benar, Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel dan Kirim Tentara Turki Bebaskan Palestina
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan “walk out” dari Forum Ekonomi Dunia setelah adu mulut dengan Presiden Israel Shimon Peres mengenai konflik Gaza.Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Turki dalam pernyataan persnya menyatakan, seharusnya pemerintah Turki yang dipimpin Erdogan tidak sekadar berdebat di forum itu, tetapi melakukan tindakan nyata dengan memutus hubungan diplomatik secara total dengan Israel dan memerintahkan pengiriman tentara membebaskan Palestina.
Republik sekular Turki sendiri memang memiliki sejarah panjang dan hubungan yang sangat dekat dengan negara Israel. Negara yang didirikan Kamal at-Taturk— sang Pengkhianat dengan dukungan Inggris—ini merupakan negara Muslim pertama yang mengakui keberadaan Israel pada tahun 1949.
Pemerintah Erdogan menunjuk Jenderal Buyukanit’s sebagai kepala staf Angkatan Bersenjata. Jenderal ini dikenal pro Israel. Salah satu tugasnya adalah mengeleminasi sikap anti Israel di kalangan perwira senior angkatan bersenjata Turki.
Kalau ingin terhormat, seharusnya Erdogan menyatakan dengan tegas Israel adalah negara ilegal, dan memutuskan semua bentuk hubungan dengan negara ilegal itu. Isu Palestina tidak akan bisa diselesaikan di forum Davos. “ Yang dibutuhkan adalah jihad fi sabilillah memerangi negara ilegal ini dengan mengerahkan tentara Turki,” tegasnya.
Diduga Bantu Hamas, Amerika Tuding CAIR Kelompok Radikal
Kongres meminta penjelasan dari FBI setelah badan intelijen ini menyebut Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) sebagai garis depan gerakan radikal.Desakan ini dilontarkan seorang anggota Kongres dari kubu Republik, Frank Wolf. Ia meminta penjelasan dari FBI karena menyebut CAIR sebagai garis depan radikalisme.
Kongres menuduh CAIR gerakan radikal karena diduga membantu pejuang Hamas, yang oleh Amerika dimasukkan sebagai organisasi “teroris” atas perjuangannya mengusir ‘cengkeraman’ Israel. Pada saat yang sama, pembantaian massal terhadap ribuan anak-anak dan wanita di Gaza oleh Zionis-Israel tak disebutnya tindakan “teror” berencana. Jika CAIR disebut gerakan radikal karena ukuran itu, boleh jadi semua ormas Islam di Indonesia masuk gerakan “radikal” karena pembelaan dan berbagai bantuannya terhadap masalah Palestina dalam perang 22 hari kemarin. []
Pengamat Ekonomi: Depresi Besar Akan Melanda AS
Baru-baru ini, seorang pengamat tren ekonomi Amerika Gerard Calente diwawancarai oleh seorang penulis ekonomi Lew Rockwell mengenai ekonomi Amerika. Inilah apa yang dikatakan oleh Calente, “Kita akan pindah dari keadaan ‘Panik tahun 2008’ ke keadaan ‘Keruntuhan 2009’ dan hal ini tidak bisa dihentikan. Hal ini akan menjadi depresi terbesar dalam sejarah yang pernah terjadi. Pada pertengahan bulan Februari atau Maret 2009, akan terjadi keruntuhan besar-besaran dari perusahaan-perusahaan ritail raksasa. Real estate komersial akan ambruk dan menjadikan permasalan subprime seperti tidak ada apa-apanya. Akan terjadi pemberontakan di negara ini, dan pemerintah sedang mencari berbagai cara untuk menekan hal ini. Contohnya, Arizona sedang melatih para polisinya untuk mengantisipasi terjadinya malapetaka ekonomi dan kerusuhan. Militer sedang membangun pusat-pusat penahanan, dan melatih personilnya untuk mengatasi pemberontakan. Tidak ada yang bisa menghentikan hal ini.
Pemerintahan Obama akan mengambil tindakan yang sangat keras, seperti diadakannya hari-hari libur bagi bank (bank holiday), merampas emas, atau hal lain yang dramatis yang akan sangat menyakiti rakyat jelata dan memperkaya para pejabat yang sukar untuk jatuh.
Orang-orang yang yang mengerti hal ini tidak mencoba menyelamatkan ekonomi. Kapal ini sedang karam, dan orang-orang kaya akan berebut untuk menyelamatkan perahu-perahu mereka.” [ra/kcom/hti]