HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

Lintas Dunia (Edisi 104)

Anggota DPR Ron Paul: AS Membunuh Satu Juta Orang Irak

Kaum Konservatif yang menghadiri hari terakhir Konferensi Aksi Politik Konservatif memuji anggota Partai Republik Ron Paul (R-TX) ketika ia mengatakan kepada mereka, bahwa AS tidak memiliki pilihan selain keluar dari Irak. “Salah satu alasan mengapa kita kalah dalam pemilu adalah masalah politik luar negeri,” kata Paulus.

Paul mencatat bahwa George Bush ikut pilpres pada tahun 2000 dan berjanji untuk mengakhiri pembangunan bangsa ala Bill Clinton, tetapi kemudian ia “bergabung dengan orang-orang yang memiliki ide bahwa pembayar pajak Amerika – yakni Anda semua – memiliki kewajiban untuk mengurus semua orang dan menjadi polisi dunia. Inilah sebenarnya yang membuat bangkrut negeri ini, “keluh Paul.

Mengenai Irak, Paul mengatakan, “Kami ingin mengeluarkan tentara di Irak- kami melakukannya. Tapi … satu juta orang Irak terbunuh. Percayalah kepada saya, tidak semuanya adalah teroris.”

Paul menyimpulkan idenya dengan mengkritik Presiden Obama dengan usul mengirim 17.000 orang pasukan ke Afganistan. “Tidak kah kita tahu tentang sejarah?” ia bertanya. “Hal inilah yang sedang membuat bangkrut negara kita. Ini adalah negara kita yang sedang bangkrut…” [ra/kcom]

Satu dari 50 Anak di AS Tuna Wisma

Hasil penelitian di Amerika Serikat yang dirilis BARU-BARU ini menunjukkan, satu dari 50 anak di AS tidak memiliki tempat tinggal atau tuna wisma. Survei yang dilakukan oleh National Center on Family Homelessness dan dikutip CNN (10/3/2009) menganalisis data mulai tahun 2005 hingga 2006. Data menunjukkan sebanyak 1,5 juta anak di AS tinggal tanpa rumah. “Jumlah ini akan bertambah seiring meningkatnya penyitaan rumah,” kata Ellen Bassuk, Presiden National Center on Family Homelessness dalam pernyataan resminya.

Data juga mengungkap 1,16 juta anak tuna wisma di AS terancam tidak lulus sekolah menengah. []

HT Bangladesh Ingatkan Makar India

Juru bicara resmi Hizbut Tahrir di Banglades, Muhyidin Ahmad, mengatakan dalam press release yang dikeluarkannya Ahad (1/3/2009), bahwa masyarakat di Bangladesh merasa marah dan sedih karena kejadian-kejadian buruk pada tanggal 25 dan 26 Februari 2009 di Pos Penjagaan Perbatasan, khususnya di kompleks perumahan, Yaitu aksi pembunuhan brutal terhadap lebih dari seratus orang penjaga perbatasan.

Ia menegaskan bahwa pembunuhan para penjaga dan keluarga mereka yang terpisah merupakan kejahatan yang sangat serius dan tidak dapat diampuni. Aksi mutilasi, pembakaran jasad, pembunuhan anak-anak, istri-istri para penjaga dan wanita-wanita yang sedang hamil serta pemerkosaan para wanita; semua itu merupakan kejahatan tak berperikemanusiaan yang dilakukan sekelompok orang antek India yang pengecut.

Sesungguhnya masyarakat memahami makar India dengan tujuan untuk melemahkan pasukan dan memecah barisan kekuatan bersenjata Bangladesh. []

HT Palestina Kecam Konferensi Sharm Asy-Syeikh

Al-Maktab al-I’lami Hizbut Tahrir Palestina dalam pernyataan persnya (3/03/2009) mengecam konferensi Sharm Asy Syeikh Mesir. Para wakil dari 80 negara Arab,negeri-negeri Islam dan Negara-negara Asing telah berkumpul di Sharm al-Syeikh untuk rekontruksi Gaza. Mereka mensyaratkan bahwa rekontruksi bisa dilakukan jika telah terwujud kondisi tenang antara Institusi Yahudi dan Penduduk Palestina, terwujudnya perdamaian dan pembentukan pemerintah persatuan nasional.

Berkaitan dengan itu Hizbut Tahrir Palestina menyatakan syarat-syarat yang ditetapkan berkaitan dengan rekontruksi Gaza sama dengan syarat-syarat yang tuntut oleh Amerika, Israel dan Mesir sebelum dan selama terjadinya perang. Maksud dari upaya menenangkan suasana, rekonsiliasi dan pemerintahan tingkat nasional adalah mencapai iklim di mana orang Yahudi tinggal dengan aman, tenteram dan damai serta diakui oleh penduduk Palestina dan Negara-negara Timur-Tengah. []

Turki-Israel Akhirnya Berdamai

Turki dan Israel diam-diam melakukan kontak-kontak rahasia dan pembicaraan yang intensif, meski di luar hubungan kedua negara itu terlihat “panas” akibat agresi brutal Israel ke Gaza dan insiden debat publik antara PM Turki Recep Tayyeb Erdogan dan Presiden Israel Shimon Peres dalam Forum Ekonomi di Davos, Swiss beberapa waktu lalu.

Surat kabar Israel, Haaretz, mengutip seorang sumber senior di Yerusalem yang mengatakan bahwa para pejabat Israel dan Turki sudah saling mengirimkan pesan tentang upaya pemulihan hubungan dua negara. Presiden Turki Abdullah Gul dikabarkan sudah mengirimkan surat kepada Presiden Shimon Peres seminggu yang lalu, tentang rencananya berkunjung ke Israel dalam beberapa bulan mendatang. []

AS Mengungkapkan Keterlibatan Pakistan

Pada tanggal 14 Februari surat kabar berbahasa Inggris Pakistan The Dawn mengungkapkan, bahwa Pakistan telah memberikan izin kepada Amerika untuk menggunakan pangkalan-pangkalan udaranya untuk melakukan serangan di wilayah persukuan Pakistan, FATA.

Ketika mengutarakan keterkejutannya atas penentangan Pakistan atas kampanye serangan-serangan rudal CIA yang dilakukan oleh pesawat Predator di dalam wilayah perbatasan Pakistan, Senator Feinstein mengatakan, “Seperti yang saya pahami, serangan-serangan itu dilancarkan dari sebuah pangkalan udara Pakistan.”

CIA menolak memberikan komentar. Namun, mantan pejabat intelejen AS, yang namanya dirahasiakan, mengkonfirmasi bahwa gambaran dari Senator Feinstein adalah benar. Kemudian, Philip J. LaVelle, jubir sang senator, mengatakan bahwa komentarnya hanya berdasarkan laporan-laporan sebelumnya, bahwa pesawat-pesawat Predator dioperasikan dari pangkalan-pangkalan udara dekat Islamabad. Keberadaan pangkalan-pangkalan untuk melakukan serangan itu di dalam wilayah Pakistan menunjukkan bahwa kepemimpinan Pakistan terlibat penuh dalam pembantaian rakyatnya sendiri untuk memuaskan Amerika. []

Dokumen Israel: Dayan Rancang Duduki Damaskus dan Kairo

Terungkapnya dokumen-dokumen lama Israel yang berisi protokol-protokol Pimpinan Dewan Jenderal Israel, bahwa seorang jenderal dan sekaligus politisi termuka, Moshe Dayan telah merancang untuk menduduki Kairo dan Damaskus demi memperluas teritorial Israel, dan untuk mendominasi kawasan Timur Tengah.

Sebagaimana ditulis oleh sejarahwan dan peneliti Israel berkebangsaan Amerika, Jeylyron, Dayan menyusun rencananya ini pada tahun 1955, ketika ia menjadi kepala staf angkatan pertahanan Israel. Ia mengajukan rencananya itu pada Dewan Jenderal, tanggal 26 Oktober pada tahun tersebut.

Lihatlah! Bagaimana Yahudi menyusun rencana-rencana yang pelaksanaannya tinggal menunggu waktu saja. Sebaliknya, bagaimana para penguasa kaum Muslim “membela keamanan rakyatnya” seperti yang mereka klaimkan! [FW; dari berbagai sumber]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*