Pihak berwenang Lebanon kembali menangkap enam orang pelaku kegiatan spionase untuk Israel, sehingga sejak Januari sudah ditangkap 16 orang Israel tersangka mata-mata, kata seorang jurubicara militer kepada AFP, Senin.
Itu sudah termasuk penangkapan seorang polisi dan istrinya yang ditahan Minggu larut malam di daerah pinggiran selatan Beirut yang adalah markas kelompok militan Syiah Hizbullah yang berjuang melawan Israel dalam perang yang menghancurkan Lebanon pada 2006.
Minggu, tiga tersangka ditangkap di desa Habboush di Lebanon selatan dengan indikasi awal mereka tengah melakukan kegiatan mata-mata untuk Israel,” kata seorang pejabat keamanan Lebanon.
Dua pria Lebanon dan seorang Palestina juga ditangkap pada 25 April atas tuduhan melakukan aksi mata-mata untuk Israel dan ada kaitannya dengan seorang pensiunan perwira keamanan yang ditangkap sebelumnya bulan itu juga karena alasan spionase.
Mantan Brigjen Adib al-Aalam ditangkap bersama istrinya, Hayat Saloumi, dan keponakannya, Joseph Al-Aalam, dan April lalu dituntut melakukan spionase yang bila terbukti bersalah bisa dikenai hukuman mati.
Ketiga orang itu dituduh memberi Israel informasi mengenai militer Suriah dan Lebanon serta lokasi-lokasi sipil dengan tujuan mempermudah serangan Israel, kata seorang pejabat pengadilan bulan lalu.
Aalam ditangkap di kantornya dekat Beirut pada 14 April bersama istrinya sedang menjalankan bisnis jasa rumah tangga yang adalah kedok untuk melakukan kegiatan mata-mata bagi Israel. Seorang tersangka lain, Marwan Fakih, ditangkap di Lebanon selatan Februari lalu. (Republika online, 05/05/2009-06:48)