Siklus lima tahunan pergantian pemimpin negeri ini sudah di depan mata. Partai-partai yang ikut Pemilu pun mulai menampilkan jargon-jargon calon pemimpin atau presiden negeri ini. Ada pemimpin lama yang ingin tetap memimpin dengan mengiklankan keberhasilannya selama memimpin. Ada yang ingin naik tingkat dari wakil menjadi pemimpin utama dengan menjanjikan bisa menjadikan negeri ini lebih baik lagi. Tak ketinggalan calon-calon baru yang bermunculan. Semuanya menjanjikan bahwa dengan kepemimpinan mereka, negeri ini akan bisa keluar dari keterpurukan dan bisa menjadi negeri yang makmur.
Pada faktanya, yang terjadi setelah memimpin tak seindah janji-janji sewaktu kampanye, pemimpin kemudian jauh dari keberpihakannya kepada rakyat. Mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang justru menyengsarakan rakyat seperti menaikkan harga BBM dan privatisasi BUMN. Kebijakan ini menyebabkan harga-harga barang dan jasa melambung tinggi dan dayabeli masyarakat menurun sehingga otomatis rakyat semakin terpuruk ke dalam kemiskinan.
Rasullah Muhammad saw. telah menggambarkan dan menjelaskan bagaimana seharusnya seorang pemimpin. Dalam sabda beliau dikatakan, bahwa pemimpin laksana perisai; umat berlindung dan berperang di belakangnya. Pemimpin yang sesuai dengan hadis nabi tentunya adalah pemimpin yang bertakwa, adil dan mencintai rakyatnya sehingga rakyatnya pun mencintainya; pemimpin yang takut kepada Allah dan mampu memimpin negeri ini menjadi bangsa yang besar, kuat dan terdepan. Inilah pemimpin harapan rakyat, seperti para pemimpin pada masa-masa Kekhilafahan Islam.
Pemimpin yang menjadi harapan rakyat ini tentu bukanlah pemimpin yang menerapkan aturan Kapitalisme, karena aturan ini tidak berasal dari Allah Swt. Justru aturan inilah yang membawa rakyat pada penderitaan yang tak kunjung selesai.
Untuk mewujudkan pemimpin yang ideal seperti di atas tentu tidak bisa dalam pemerintahan Kapitalisme, karena seorang pemimpin terikat dengan sistem aturan yang diterapkan di negerinya. Hanya sistem Islam yang dapat mewujudkan hadirnya sosok pemimpin harapan rakyat, yang akan membawa perubahan yang hakiki menuju kesejahteraan, ketenteraman dan keadilan. Allah Swt. sudah berjanji, apabila pemimpin suatu negeri menerapkan aturan Islam, Dia akan melapangkan rezeki dan keberkahan untuk negeri tersebut dan memakmurkannya.
Untuk itu, rakyat negeri ini yang mayoritas Muslim wajib untuk mengganti sistem Kapitalisme ini dengan sistemIislam. Dengan itu, akan terwujud pemimpin harapan rakyat yang membawa pada perubahan sejati dan yang pasti di ridhai Allah Swt [Ummu Azhar; Ibu Rumah Tangga, tinggal di Lhokseumawe Aceh Utara.]