Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, dari Pemilu ke Pemilu kita menyaksikan partai-partai Islam semakin pudar warna keislamannya. Tentu, karena sejak awal, banyak partai Islam didirikan sebatas berasaskan Islam secara formalitas belaka. Kebanyakan partai Islam tidak benar-benar didirikan atas dasar ideologi Islam. Akibatnya, saat dihadapkan pada sejumlah tantangan, khususnya setiap menjelang Pemilu, partai-partai Islam mudah luntur idealismenya, tidak percaya diri dan akhirnya cenderung terjebak dalam sikap pragmatis.
Tentu aneh jika saat ini hampir tidak terdengar dari partai-partai Islam suara-suara tentang pentingnya formalisasi Islam dalam negara. Kalau ada, suaranya samar-samar dan tidak jelas, bahkan terkesan cuma slogan demi sekadar menarik simpati umat Islam menjelang Pemilu. Bagaimana mungkin partai Islam tidak percaya diri dan bahkan takut menyuarakan syariah Islam? Namun, itulah yang terjadi.
Bahkan ada partai Islam yang sedari awal kemunculannya mengklaim sebagai ’partai dakwah’, kini malah tak malu-malu untuk menjadi ’partai terbuka’ bagi semua orang: Muslim atau sekular, termasuk bahkan non-Muslim. Memang itu dinggap sekadar wacana. Namun yang pasti, sejak menjadi peserta Pemilu, partai ini dengan mudahnya berkoalisi dengan partai-partai sekular hanya demi memenuhi ’syahwat kekuasaan’; tak peduli lagi halal-haram. Yang lebih ironis, ada petingginya yang mengatakan, bahwa saat ini ’kita’ tidak jualan syariah. Na’ûdzu billâh!
Al-Wa’ie edisi kali ini sengaja mengupas lebih jauh akar persoalan di atas, sekaligus memaparkan jawabannya. Tak lupa, di dalamnya juga dipaparkan bagaimana seharusnya kaum Muslim, khususnya partai-partai Islam, agar tetap istiqamah di dalam perjuangannya, dengan cara menapaki jalan perjuangan (manhaj) Nabi saw. dalam mewujudkan Islam secara kâffah di tengah-tengah masyarakat. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
assalmu’alaikum
aslkm,semoga kita ttp percaya dgn janji Allah bahwasanya syariah dan klilafah pasti berdiri,orng yg meragukan janji Allah sangat dipertanyakan akidah dan keyakinannya kpd Allah SWT.
itulah wujud/ manifestasi dari syahadatain….
para pejuang khilafah tetap semangat
janji allah itu pasti
Ass.Mari berjuang terus memahamkn umat agar syariat cpt tegak.Allahu akbar