Pemerintah sedang menumpahkan darah penduduk sipil yang tidak berdosa atas nama perang melawan militansi. Kami menuntut penghentian segera kampaye dengan api dan bom melawan Muslim yang tertindas di Dir dan Bunir. Pemerintah seharusnya meninggalkan teror dari Perang Amerika dan menghentikan kezaliman yang telah menumpahkan darah kaum Muslim yang sebenarnya merupakan agenda Amerika Serikat.
Perang atas nama melawan kelompok militan telah dimulai di Waziristan; sekarang telah menyebar ke daerah-daerah persukuan. Yang justru menjadi target pemboman adalah daerah-daerah pemukiman seperti yang terjadi di Bannu dan lembah Swat. Operasi militer AS sekarang telah menjangkau Dir dan Bunier, daerah yang sebelumnya tenang dan damai.
Perumpamaan dari operasi militer sekarang ini adalah seperti seseorang yang hendak memukul seekor lalat di hidungnya dengan memukulkan martil ke wajahnya. Tentu saja, lalat itu pergi, namun wajahnya babak belur, tidak lagi bisa dikenali. Seperti yang terjadi di Bajour dan Waziristan, operasi militer Pakistan dan AS telah menghancurkan rumah-rumah, pasar dan sekolah; membunuh dan melukai wanita, anak-anak dan laki-laki tua yang lemah dan tidak bersalah; hampir sejuta orang harus mengungsi. Padahal para pejuang perlawanan penjajahan AS yang dicap militan sudah pindah ke daerah lain.
Pemerintah melakukan propaganda dengan dukungan media massa. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari penjajahan AS di kawasan itu, sekaligus menjauhkan para pejuang Islam dari masyarakat dengan membuat citra negatif terhadap mereka. Berbagai pengeboman pun dituduhkan kepada kelompok Taliban. Berikutnya yang terjadi adalah perang saudara antar sesama Muslim, tentara Pakistan yang Muslim dan para pejuang perlawanan yang juga Muslim.
Amerika juga ingin membingungkan masyarakat tentang metode untuk menerapkan syariah Islam. Akibatnya, muncul kesan, pelaksanaan syariah Islam hanya melahirkan kekacauan dan penderitaan rakyat. Padahal, seperti yang dicontohkan Rasulullah saw., untuk menerapkan syariah Islam melalui tegaknya Daulah Islam adalah dengan pergolakan pemikiran, perjuangan politik, dan meminta nushrah (pertolongan) dari ahlun-nushrah. Inilah yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir saat ini di Pakistan sebagai bagian dari meneladani metode dakwah Rasulullah saw.
Yang harus disadari rakyat Pakistan sekarang—baik politisi, intelektual, media maupun militer—adalah Pakistan sekarang sedang dilemahkan oleh politik adu-domba, sebagai bagian dari agenda Amerika. Sekarang kita mendengar suara-suara untuk menyerang Pakistan untuk mengamankan aset nuklir Pakistan dari tangan militan. Saatnya sekarang untuk menggantikan rezim Pakistan yang menjadi kaki tangan Barat, menghentikan perang, dan menyerahkan nushrah (pertolongan) kepada Hizbut Tahrir untuk menegakkan Khilafah. Dengan cara itulah pembunuhan kepada umat Islam bisa dihentikan. [Naveed Butt, Jubir HT Pakistan]