Membandingkan seorang presiden dengan seorang khalifah bagaikan membandingkan mangga busuk dengan mangga harum manis berkualitas prima.
Tidak perlu semua sisi, antara presiden dan khalifah diperbandingkan. Cukuplah dengan menengok kondisi rakyat di bawah kepemimpinan seorang presiden dan kondisi rakyat di bawah kepemimpinan seorang khalifah.
Di negeri ini tahun 2008 di bawah kepemimpinan seorang presiden, jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) pada bulan Maret 2008 sebesar 34.960.000 orang (atau sebesar 15,42 persen dari jumlah penduduk). (www.bps.go.id/releases/files/kemiskinan-01jul08.pdf)
Bandingkan dengan masa Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Dalam jangka waktu dua tahun lima bulan saja ia mampu menghilangkan kemiskinan di negerinya. Bahkan petugas Baitul Maal (kas negara) kebingungan mencari orang-orang yang berhak menerima zakat. Semua rakyat telah hidup berkecukupan dan memiliki mental positif yang luar biasa sehingga malu jika harus menerima zakat atau dana bantuan lainnya. Inilah fakta sejarah yang tidak terbantahkan !
Hal lain yang bisa kita perbandingkan adalah dari segi pengumpulan kekayaan. Seorang presiden sebuah negara pada tanggal 10 Mei 2004 melaporkan total harta kekayaannya sebesar Rp 4,65 miliar. Dua tahun kemudian pada tanggal 2 Juli 2007 total harta kekayaan yang dilaporkan sebesar dan Rp 7,14 miliar dan USD44.887.
Bandingkan dengan Khalifah Umar bin Abdul Azis. Pada awal masa jabatannya, kekayaannya mencapai 40.000 dinar (sekitar Rp 400 miliar). Lalu akhir masa jabatannya, kekayaannya justru menyusut menjadi hanya 400 dinar (kurang lebih Rp 400 juta).
Sosok seperti Umar bin Abdul Azis tidak akan muncul dalam sebuah sistem sekular yang sekarang ini sedang diterapkan. Hanya sistem Kekhilafahan Islamlah yang akan mampu melahirkan kembali sosok-sosok seperti Umar bin Abdul Azis. Sistem Khilafah akan menerapkan syariah Islam dalam berbagai aturan publik (termasuk ekonomi), dan terbukti mensejahterakan rakyat, baik Muslim maupun non-Muslim. Mari kita perjuangkan. Allahu akbar![Bagus L. Suroso; PNS tinggal di Palembang]
presiden = serigala,bukan sembarang serigala tapi serigala lapar yang gentayangan seantero negri,matanya berkilat – kilat mencari mangsa, ganas… tapi ayolah semua akan tetipu karna serigala itu ternyata anggun seperti kambing,berjalan tersipu penuh wibawa… topeng!siapa yang tahu betul keberadaannya? setiap orang yang tidak hanya memakai kacamata kuda tapi kacamata mutakhir dengan filter syariat,bingkainya ridha Allah dan fokusnya penegakan syariah dalam bingkai khilafah…
Pemerintahan seorang presiden berdada di bawah naungan undang-undang atau aturan yang dibuat oleh manusia itu sendiri sementara pemerintahan seorang khalifah di bawah naungan syariat islam yaitu yang berasal dari Allah SWT……..
indonesia dan dunia sekarang memang lgi butuh dambaan kehadiran seorang khlaifah di muka bumi… kewajiban kita aalah menumbuhkan semangat yang membara untuk menegakkan khilafah… Allahu akbar…..