Iran Intervensi Konflik Yaman-Arab Saudi
Pemerintah Yaman menolak tawaran Iran untuk membantu “pemulihan keamanan” dan mediasi untuk mengakhiri bertahun-tahun berperang dengan pejuang Houthi. Pemerintah Yaman menganggap ini merupakan konflik internal sehingga harus ditangani hanya oleh pemerintah Yaman.
Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, memberikan penawaran setelah Teheran memperingatkan semua pemerintah di Timur Tengah dari mengintervensi urusan Yaman. Dia berkata, “Iran siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Yaman dan negara-negara lain untuk memulihkan keamanan di Yaman.”
Dia menambahkan bahwa pertempuran di Yaman Utara antara pasukan pemerintah dan kelompok Huothi—yang merupakan sekte Syiah Zaidiyah—dapat diselesaikan melalui “usaha bersama”. Dia berkata, “Iran dapat memulihkan keamanan, kedamaian dan ketenangan di antara orang-orang di Yaman dan seluruh wilayah Timur Tengah.” Namun kemudian, Yaman menanggapi semua komentar ini, dan menolak setiap intervensi asing.
Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Hebron
Pasukan Israel Jumat (13/11) menutup Masjid Ibrahimi Hebron tengah selatan Tepi Barat. Sumber-sumber lokal menyebutkan, pasukan Israel menutup masjid-masjid tersebut selesai shalat Jumat dan akan menutupnya hingga hari ini Sabtu dengan alasan keamanan yang tidak disebutkan. Pasukan Israel mengizinkan warga mengadakan shalat subuh dan Jumat kemudian menutup kembali.
Sementara itu, Syaikh Taisir Tamimi dalam khutbah Jumatnya di masjid tersebut mengecam penutupan masjid dan memperingatkan Israel agar tidak mengekang gerak warga umat Islam terus menerus terutama para pemudanya. Ia juga mengecam pelanggaran terus menerus yang dilakukan pasukan Israel. Syaikh Ikrimah menegaskan bahwa tindakan kekerasan Israel terhadap Masjid Ibrahimi sebagai perang ganas yang didukung oleh Amerika. Ia menyerukan kepada rakyat Palestina untuk terus melakukan aktivitas ibadah dan ibadah lainnya di masjid Al-Aqsha dan menghadang konspirasi Israel di sana.
PBB: Rezim Zionis Langgar Resolusi 1701
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa Rezim Zionis Isreal melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB no.1701. Kantor berita AFP dari New York melaporkan, Koordinator Khusus PBB, Michael Williams, dalam laporan ke Dewan Keamanan PBB kemarin malam (Selasa,10/11) menyatakan, penerbangan berulang kali jet-jet tempur rezim Zionis di zona udara Lebanon merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB no.1701.
Laporan Williams ke Dewan Keamanan PBB dikemukakan bersamaan dengan berakhirnya manuver militer bersama rezim Zionis dan AS di perbatasan Israel. Bersamaan dengan ini, pemerintah Lebanon mengadukan Israel ke PBB, karena rezim Zionis berulang kali melanggar zona udara dan laut Lebanon.
Senada dengan laporan tersebut, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) melaporkan pelanggaran rezim Zionis terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB no.1701. Resolusi ini dikeluarkan Dewan Kemanan PBB pada musim panas 2006 guna mengakhiri perang yang dipaksakan rezim Zionis terhadap Lebanon. Namun, seperti biasa, meskipun berulang melangar resolusi PBB, tidak ada tindakan yang nyata terhadap negara Zionis ini.
AS-Indonesia Akan Tingkatkan Kerjasama Antiterorisme
Presiden AS Barrack Obama megatakan pihaknya akan meningkatkan kerjasama bilateral dengan Indonesia. Ke depan, kerja sama antiterorisme akan mendapatkan perhatian lebih. “Kami mendiskusikan berbagai hal. Bagaimana bisa meningkatkan kerjasama bilateral lebih baik dengan kemitraan yang komprehensif meliputi kesehatan, pendidikan dan tenaga kerja. Kerjasama anti terorisme juga akan semakin mendapat perhatian di masa-masa mendatang,” ujar Obama dalam pertemuan bilateral Presiden Obama dan SBY di hotel Shangri-La, Singapura, Minggu (15/11/2009).
Obama menyatakan, dirinya dan Presiden SBY telah mendiskusikan tantangan yang lebih luas untuk mendapatkan kesempatan dan kesepakatan dalam KTT UNFCCC di Copenhagen pada Desember 2009. Obama meyakinkan, Indonesia bukan hanya negara penting di kawasan Asia, tetapi juga di G20.”Indonesia sebagai negara demokratis dan Islam terbesar di dunia memiliki pengaruh besar sekali dan menjadi teladan pembangunan demokrasi dan hubungan antar umat beragama,” jelasnya.
Kerjasama SBY dengan AS patut dipertanyakan. Negara Paman Sam ini merupakan negara dengan status muhârib[an] fi’l[an] yang memerangi secara nyata kaum Muslim di Afganistan, Irak dan mendukung total penjajahan Israel. Hubungan ini telah memberikan jalan mulus bagi negara Paman Sam ini untuk mengokohkan penjajahan ekonomi dan politik mereka di Indonesia.
Interfax: 30 Ribu Warga Muslim Krimea Dukung Hizbut Tahrir
Dikutip dari kantor berita Interfax pada 28/10/2009 bahwa hampir 30 ribu orang Muslim Ukraina, yang 90% merupakan keturunan Tatar, mendukung konsep dan pemikiran “organisasi ekstremis”, Hizbut Tahrir. Demikian menurut pemberitaan kantor berita tersebut.
Interfax mendapatkan informasi ini dari Departemen Dalam Negeri Ukraina, yang dikutip oleh surat kabar Ukraina Komsomolskaya Pravda. Kantor berita tersebut mengutip dari Ayder Bulatov, Wakil Ketua Komite Urusan Agama Republik Ukraina, bahwa konsep dan pemikiran Hizbut Tahrir semakin menembus ke dalam kelompok-kelompok penduduk yang berbeda latar belakang dan status sosialnya, mulai dari anak-anak muda, orang-orang dewasa, kaum intelektual, hingga para imam. Dia menjelaskan situasi ini berjalan seiring dengan meningkatnya keinginan warga Muslim di Ukraina untuk bisa keluar dari penderitaan dan kesulitan yang menimpa mereka selama beberapa dekade terakhir; dan terkait dengan pencarian mereka terhadap jalan keluar untuk menyelamatkan generasi muda dari dosa (kejahatan dan amoral) yang selama ini telah mendominasi masyarakat mereka, seperti kebiasaan berbohong, kurangnya rasa hormat terhadap orangtua, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang lainnya serta prostitusi (pal.tahrir.info, 29/10/2009).
Membunuh Warga Palestina Dianggap Ibadah
Tampak sekali keangkuhan seorang warga pemukiman Yahudi, Jack Teitel, ketika berada di depan pengadilan Israel. Ia sedikitpun tidak memperlihatkan rasa bersalah. Bahkan ia mengatakan bahwa pembunuhan yang ia lakukan terhadap warga Palestina itu merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan. Sebab, semua itu merupakan bentuk ibadah yang ia persembahkan kepada Tuhan. Ia menambahkan, “Sedikitpun aku tidak ragu pasti Tuhan ridha dengan apa yang aku lakukan!”
Hal ini disampaikan pengadilan Israel yang mendakwa Jack Teitel telah melakukan pembunhan, di samping dakwaan lainnya yang berkaitan dengan serangan dengan bahan peledak pada orang lain, yang semuanya berjumlah 14 dakwaan termasuk pembunuhan terhadap dua warga Palestina, yaitu seorang sopir taksi dan seorang petani. [FW; dari berbagai sumber].