Rakyat Kanada Berkabung

Rakyat Kanada pada hari Kamis berkabung atas meninggalnya empat tentara dan seorang jurnalis yang tewas di Afghanistan. Sebagai bangsa mereka kini semakin skeptis bahwa perang melawan Taliban bisa dimenangkan.

Kelompok Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Selasa lalu yang menewaskan lima orang orang asal Kanada, ketika sebuah bom pinggir jalan meledak di bawah kendaraan lapis baja mereka di provinsi Kandahar.

Di antara mereka yang tewas itu, adalah Michelle Lang, wartawan Kanada pertama yang dibunuh di Afganistan. Lima tentara Kanada lainnya juga terluka dalam ledakan.

Lang, wartawan Kanada yang mati ketika meliput konflik di Afganistan dipuji sebagai jurnalis berbakat yang membawa laporan dimensi manusia ke medan perang. “Dia punya rasa ingin tahu alami untuk meletakkan wajah manusia pada apa yang terjadi di Afganistan, apakah itu yang dilakukan tentara atau warga sipil,” kata Lorne Motley, kepala editor dari Calgary Herald di mana Lang , 34, sudah bekerja sejak tahun 2002.

“Michelle punya kecenderungan untuk menghasilkan sebuah cerita dan mengeluarkan hal-hal yang orang lain tidak bisa, dan ia melihat unsur manusia,” kata Motley Lang, yang awal tahun ini menerima penghargaan untuk jurnalisme terbaik pelaporan khusus dari asosiasi koran Kanada.

Seperti diketahui, ledakan itu terjadi dekat Deh e Bagh, sebuah desa di mana kelompok-kelompok kecil tentara Kanada tinggal di antara penduduk setempat untuk melaksanakan upaya rekonstruksi dan pembangunan. Lokasi ini sebenarnya cukup aman, karena ada hubungan yang baik antara tentara dan masyarakat setempat yang dilibatkan dalam pembangunan.

Sebuah laporan parlemen tahun lalu memperkirakan biaya perang yang dikeluarkan Kanada antara 7,7 hingga 10,5 miliar dolar sejak tahun 2001. Biaya ini bisa hampir dua kali jika pasukan baru ditarik pada 2011. (Kompas.com, 1/1/2010)

One comment

  1. Sudah tahu perang yang diemban ini membawa kecelakaan kenapa masih saja mengiri pasukannya ke negeri-negeri islam… Di lain pihak sudah tahu negeri-negeri kaum muslimin dijajah tapi kok semua pemimpin negeri – negeri muslimin itu masih ngeyel untuk khilafah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*