Sebenarnya apa yang terjadi dengan generasi muda? Generasi adalah aset terbesar di banding dengan aset-aset negara yang lain. Apabila generasi baik maka sebuah negara akan maju karena memiliki calon pemimpin yang pandai dan berakhlak baik. Sebaliknya, kalau generasinya rusak maka negara itu tidak memiliki penerus yang berkualitas dan buruk akhlaknya.
Fakta yang terjadi sekarang, generasi sebagai penerus negara ini sedang mengalami kerusakan akhlak. Di jalan-jalan sering kita lihat tawuran antarpelajar sehingga aktivitas belajar tidak berjalan dengan maksimal; ketika ujian banyak siswa yang tidak lulus. Dalam pergaulan, remaja juga menyimpang dari syariah Allah seperti banyak terjadi kasus-kasus zina, pecandu narkoba dan minum-minuman keras. Upaya apa yang harus kita lakukan dalam mengatasi kerusakan generasi? Menyelamatkan generasi dari kehancuran adalah tugas kita semua baik orangtua, ulama, guru pada khususnya dan negara pada umumnya.
Pemerintah kita kurang tegas meyikapi kasus remaja sekarang ini. Pemerintah malah memberikan peluang dengan beroperasinya tempat hiburan malam dan justru menyebabkan generasi kita bergaul semakin bebas. Orangtua tentu sangat khawatir dengan kerusakan remaja sekarang. Orangtua juga dituntut semaksimal mungkin memberikan nasihat ketika anak melakukan kesalahan, bukannya membiarkan anak bergaul bebas.
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa kedewasaan. Mereka menyebut “mencari jati diri”. Pada masa ini mereka mulai mengenal lawan jenis dan bergaul terlebih di era globalisasi sekarang. Untuk itu, sebagai generasi harus pandai dalam bergaul dan melakukan kegiatan yang bermanfaat, yaitu mencari ilmu-ilmu umum dan ilmu akhirat dengan mempelajari Islam secara keseluruhan. Yakinlah, generasi apabila di bekali dengan Ilmu akhirat akan mempunyai akidah yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan bebas.
Negara kita memang belum menyeluruh mengikuti syariah Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan musibah-musibah terjadi khususnya kerusakan generasi muda. Kita sangat prihatin dengan kasus-kasus remaja sekarang yang kita lihat di TV, media massa dan lingkungan sekitar kita. Inilah akibat dari negara yang mengikuti paham sekularisme (pemisahan agama dan kehidupan). Mereka menganggap agama tidak berhak mengatur dalam kehidupan sehari-hari sehingga hukum Allah tidak ditegakkan. Untuk itu, generasi muda hendaknya ikut aktif dalam sebuah gerakan Islam yang bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dengan mengikuti syariah Allah. Semoga Khilafah (Negara Islam) yang dulu pernah ada akan segera tegak di bumi ini dan dengan generasi yang tentunya berakhlak karimah. Allahu Akbar! [Sri Retno Ningrum; Karehkel Leuwiliang-Bogor; Pengajar PAUD Al-Amin]
Pendidikan dasar aqidah anak berawal dari rumah, para orang tua hendaknya sadar dan meluruskan pola pendidikan anak (bagi yang belum). Sepatutnya sejak dini anak diperkenalkan ajaran Tauhid bahwa Allah yang Maha segalanya misalnya sering kita katakan: “anak yang tidak mengikuti perintah orang tua bisa celaka, kualat dan sebagainya” bukankah sebaiknya kalau anak diperkenalkan bahwa berbakti pada orang tua adalah perintah Allah sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah? Intinya adalah anak harus diperkenalkan dengan SYARIAH ISLAM sejak awal. Tidak ada kata terlambat, marilah kita gemakan pula Syariah dan Khilafah di rumah-rumah kita agar bangsa ini bisa terselamatkan. Yaa ayyuhal-ladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaro