HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

LINTAS DUNIA (edisi April 2010)

Wapres Amerika: Saya Adalah Zionis Israel

Wakil Presiden AS, Joe Biden, menyatakan, “Saya adalah seorang Zionis Israel.”

Dalam kunjungannya ke Palestina pendudukan, di depan kuburan Theodore Hertzel, pendiri Zionis Israel, Biden juga mengatakan, “Untuk menjadi seorang Zionis, Anda tidak perlu menjadi seorang Yahudi. Saya adalah seorang Zionis Israel.”

Sumber-sumber pemberitaan Israel melaporkan, “Biden dibesarkan di tengah keluarga yang mengakui hak pembentukan negara bagi kaum Yahudi.”

Dilaporkan pula, Biden menyatakan bahwa dirinya menaruh penghormatan luar biasa kepada pendiri Zionis Israel, Theodore Hertzel. Lebih lanjut Biden juga mengakui bahwa dirinya sering terlibat dalam aktivitas pengumpulan dana untuk Zionis. Selasa (9/3), Biden juga menjanjikan dukungan penuh Washington terhadap Israel. Saat mengadakan pembicaraan terpisah dengan Netanyahu dan Presiden Shimon Peres, Biden menegaskan dukungan total dan absolut Washington terhadap keamanan Israel. “Semua orang tahu, tidak ada jarak antara Israel dan AS”, ujarnya.

Brown Usulkan Amandemen Surat Penangkapan Tzipi Livni

Seperti biasanya, negara-negara Barat menjilati kembali keputusan-keputusannya apabila terkait dengan entitas Yahudi, bahkan sekalipun itu terlihat sangat salah. Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, mengusulkan agar mengamandemen persyaratan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional dalam kasus-kasus kejahatan perang, setelah perdebatan dengan “Israel” yang disebabkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Menteri Luar Negeri, Tzipi Livni, seperti yang diberitakan surat kabar Daily Telegraph, Kamis (4/3).

Brown menulis dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di surat kabar tersebut bahwa “Satu-satunya pertanyaan dalam pandangan saya adalah untuk mengetahui apakah kita ingin mencapai mekanisme terbaik yang memungkinkan sebuah surat perintah penangkapan terkait kejahatan yang paling serius dengan berdasarkan pada bukti yang paling lemah.”

Jumlah Bayi yang Lahir Cacat Meningkat di Fallujah

Dokter sedang menyelidiki laporan sangat tingginya tingkat bayi yang lahir dalam kondisi cacat di kota Irak sering menjadi ajang pertempuran sengit yang melibatkan US pasukan. BBC melaporkan banyak bayi di di Fallujah yang lahir dalam kondisi cacat, termasuk kelainan jantung. Rata-rata 95 dari di setiap 1.000 kelahiran bayi dalam kondisi cacat. Laporan ini mengatakan keadaan di kota ini 13 kali lebih parah daripada kelahiran bayi cacat di London. Seorang dokter mengatakan kepada BBC dia melihat dua atau tiga kasus setiap hari lahir cacat, termasuk kelumpuhan, kerusakan otak dan masalah jantung. Data menunjukkan sebelumnya tahun 2003, kemungkin dokter menemukan kasus seperti ini satu kali setiap dua bulan.

Para pejabat lokal di Fallujah menganjurkan agar wanita tidak memiliki anak dulu, kata BBC. Hal ini dikaitkan dengan gelombang bayi cacat sekitar setahun setelah militer AS melakukan serangan ofensif di Fallujah pada tahun 2004. Ada kemungkinan penggunaan senjata tertentu dalam perang brutal ini menjadi penyebab masalah ini. Para pejabat militer mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak menerima laporan resmi dari peningkatan cacat lahir di daerah, tetapi mengakui persenjataan yang digunakan dalam perang memang berbahaya.

Salah seorang peneliti mengatakan ia telah melihat “rekaman bayi dengan mata di tengah dahi dan hidung di dahi.”

AS Bakal Alami Defisit 9,8 Triliun USD

Defisit anggaran AS dalam sepuluh tahun jauh lebih besar dari jumlah yang diperkirakan oleh Presiden Barack Obama. Hasil akhir penelitian di Kongres AS menunjukkan bahwa dalam sepuluh tahun mendatang negara ini bakal mengalami defisit budget jauh lebih besar daripada angka yang diprediksi Obama dalam draf anggaran yang dia susun. Kongres menyatakan bahwa pada dasawarsa mendatang, defisit budget AS akan melampaui angka 9,8 triliun USD. Angka lebih besar 1,2 triliun USD dari angka yang diperkirakan Barack Obama dalam draf anggarannya.

Meski angka itu sangat fantastis, para pengamat independen menyebutkan angka yang jauh lebih besar dari perkiraan Gedung Putih dan Kongres, apalagi jika pemerintah AS masih melanjutkan kebijakan perang dan militerismenya.

Kantor program dan budget di Kongres AS menyatakan bahwa angka pendapatan negara dari pajak sangat mengecewakan.

Wilders Lagi-Lagi Menghina Islam

Ratusan orang berunjuk rasa di depan gedung parlemen Inggris di kota London. Mereka memprotes kedatangan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, ke kota itu untuk memutar film-anti Islamnya yang kontroversial berjudul “Fitna”. Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk-spanduk yang bertuliskan,”Orang Rasis Tidak Diterima di Sini” saat Wilders memutar film “Fitna”-nya untuk para anggota parlemen. Jumlah pengunjuk rasa yang cukup banyak menutup jalan di depan gedung parlemen di London Tengah.

Larangan itu dianulir pada bulan Oktober dan pada bulan itu juga Wilders melakukan kunjungan pertamanya ke Inggris. Ia lalu merencanakan pemutaran film “Fitna” dalam kunjungan berikutnya. Film itu memicu kemarahan umat Islam karena Wilders menyamakan Islam dengan ajaran Nazi dan menampilkan gambar-gambar serangan 11 September 2001 di AS berdampingan degan gambar-gambar al-Quran. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menilai film “Fitna” sebagai fim “anti-Islam” yang telah menyinggung perasaan umat Islam.

Sementara itu, kepada para wartawan di London, Wilders kembali melontarkan pernyataan yang menghina Islam. Ia menyebut Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan dan menyebut Nabi Muhammad saw. sebagai sosok yang “barbar”.”Mengapa saya bilang begitu? Karena itu kebenaran. Saya yakin, cukup sudah Islam di Eropa. Saya meyakini Islam sebagai agama kekerasan. Islam dan demokrasi tidak sejalan. Semakin banyak islamisme di Eropa, kita akan makin banyak kehilangan kebebasan,” kata Wilders sinis. [Farid Wadjdi; dari berbagai sumber].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*