Indonesia adalah negara yang kaya sumberdaya alam. Allah SWT telah memberikan semua itu agar kita sebagai hamba bisa mengelolanya dengan baik dan benar sehingga bisa dimanfaatkan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Emas, perak, nikel, minyak bumi, tanam-tanaman untuk makanan dan pohon untuk diambil kayu dibuat perumahan dan masih banyak lain. Semuanya tersedia melimpah.
Namun mengapa bangsa ini menjadi bangsa yang miskin, banyak rakyatnya menderita busung lapar, anak kekurangan gizi, pengangguran marak, rakyat banyak jadi pembantu di luar negeri, pelacuran juga marak. Sungguh pedih melihatnya. Belum lagi banyaknya pembunuhan, perampokan dan pencurian yang terjadi. Rakyat gelisah karena semua ini. Mereka bingung kepada siapa harus mengadu?
Di sisi lain, ada penguasa korup, yang hidup dengan mewah, DPR yang menikmati uang rakyat dengan senang dan bangga, pihak kepolisian dan kejaksaan juga ikut terlibat carut-marutnya korupsi di negara kita dengan kasus cicak dan buayanya. Belum lagi maraknya makelar kasus (markus) yang membunuh rasa keadilan. Sungguh sebuah ironi. Mereka melupakan nasib rakyatnya yang menderita hanya untuk kesenangan pribadi dan keluarganya saja.
Semua terjadi karena para penguasa dan pemimpin kita tidak memahami untuk apa mereka hidup di dunia ini. Seharusnya kita manusia hidup untuk menjalankan semua aturan-aturan yang Allah buat. Aturan syariah Islam, bukan aturan Kapitalisme, yang dibuat oleh manusia yang serba terbatas dan lemah. Allah SWT telah menciptakan kita berikut dengan aturan sebagaimana yang ditegaskan dalam QS al-Ahzab (33): 36.
Sudah seharusnya kaum Muslim baik di Indonesia maupun di dunia memahami bahwa hanya dengan menerapkan syariah Islamlah negeri ini dan negeri-negeri Islam lainnya mampu bangkit baik aspek ekonomi, politik, sosial, dll. Sejarah telah membuktikan bahwa selama 13 abad lebih Islam memimpin dunia menjamin kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Islam mewajibkan pemimpin untuk mengurus umatnya karena ia akan diminta pertanggungjawaban atas hal itu. Sebab, seorang memimpin adalah pelayan bagi rakyatnya, bukan seorang penguasa yang bekerja dan digaji. Bangkitlah Indonesia dengan menjalankan hukum-hukum syariah Allah dan mendirikan Daulah Khilafah Islamiah. Allahuakbar! [Mercy (Echi), S.E; Pegawai ADM Klinik Puncak Sekuning; Palembang]