Bank Dunia menyetujui paket pendanaan baru sebesar 225 juta dolar AS untuk membantu Indonesia memenuhi tuntutan akan listrik yang kian berkembang dan menjamin ketersediaan listrik di Jawa dan Sumatera.
Wakil Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Chris Hoban, dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (9/7/2010) menyebutkan, melalui kerja sama langsung dengan PLN, proyek ini diharapkan memberikan keuntungan kepada lebih dari 56 juta orang di Jawa dan Sumatra.
Dalam jangka waktu menengah dan panjang, proyek ini juga diharapkan memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di kedua pulau.
Melalui perluasan dan peningkatan kapasitas tersebut, pelanggan PLN diharapkan naik dan membantu Indonesia mencapai targetnya untuk menyediakan listrik bagi 90 persen populasi sampai tahun 2020.
Sumber listrik yang dapat diandalkan dan berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia untuk memenuhi potensinya sebagai negara berpenghasilan menengah yang berpengaruh.
“Saat ini pertumbuhan perekonomian Indonesia jauh lebih pesat daripada kemampuannya dalam menyediakan listrik. Untuk memenuhi permintaan listrik ke depan, tingkat elektrifikasi perlu meningkat sebanyak tujuh persen per tahun,” ucap Chris.
Dikatakan, proyek ini akan membantu memperkuat persediaan listrik di Jawa dan Sumatra dan dalam jangka panjang diharapkan menciptakan dampak positif untuk iklim perekonomian.
Untuk Sistem Transmisi Jawa-Bali, proyek ini mencakup perluasan empat gardu induk berkapasitas 500 / 150 kV yang sudah ada sekarang dan sampai dengan dua puluh lima gardu induk yang berkapasitas 150 / 20 kV serta pembangunan satu gardu induk baru berkapasitas 150 / 20 kV.
Sedangkan proyek Sistem Transmisi Sumatra Selatan-Utara, mencakup perluasan dan peningkatankapasitas lima gardu induk berkapasitas 150 kV menjadi 275 kV, serta perluasan sampai dengan limabelas gardu induk berkapasitas 150 / 20 kV.
Melalui perluasan dan peningkatan kapasitas tersebut, pelanggan PLN diharapkan naik dan dapat membantu Indonesia mencapai targetnya untuk menyediakan listrik bagi 90 persen populasi sampai tahun 2020.
“Dengan kata lain, bisa menyediakan listrik untuk kurang lebih dua juta pelanggan baru tiap tahunnya,” ujar Spesialis Energi Senior Bank Dunia Leiping Wang yang juga menjadi ketua tim penanggung jawab proyek tersebut.
“Dengan sistem transmisi yang lebih baik di Jawa dan Sumatra Selatan-Tengah maka gangguan dan kehilangan transmisi pun akan menurun,” imbuh Leiping Wang. (kompas.com, 10/7/2010)