Minimnya kader dakwah yang ada dalam konteks dakwah jamaah seperti dalam partai politik Islam ideologis akan memperlambat laju gerak dakwah ke masyarakat. Kadang di suatu daerah ada beberapa orang saja, padahal masalah yang dihadapi umat semakin banyak. Walhasil kebutuhan akan kader dakwah untuk menyelesaikan permasalahan mereka mutlak adanya.
Berdakwah adalah kewajiban setiap Muslim laki-laki maupun wanita, tua atau muda. Allah berfirman (yang artinya): Orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka melakukan amar makruf nahi mungkar (QS at-Taubah [9]: 71).
Dengan demikian, kader dakwah yang ada di sebuah partai harus “menggemukkan tubuhnya” karena tantangan dan permasalahan umat semakin kompleks dan banyak. Karena itu, dibutuhkan banyak kader dakwah untuk bisa menyebarluaskan opini syariah Islam dan Khilafah kepada umat Islam khususnya dan seluruh dunia umumnya.
Untuk itu, perlu strategi memperbanyak kader dakwah. Strategi itu di antaranya: (1) Menanamkan akidah yang kokoh pada kader dakwah melalui sebuah pembinaan intensif agar terwujud syakhsiyah Islamiyah; (2) Membangun perasaan-perasaan dan perbuatan-perbuatan yang islami pada kader dakwah agar menularkannya kepada masyarakat; (3) Menambah dan memperbanyak kader dakwah dengan kontak harian (Ittishalat hayyi), satu orang atau lebih setiap hari dengan orang yang berbeda dalam satu minggu. Jadi, dalam satu minggu ada 7 orang yang dikontak rutin selama satu bulan atau bahkan lebih; (4) Hadirkan kontakan ke setiap acara melalui sms/telepon. Apabila rumah berdekatan dengan kontakan, diajak pergi bersama-sama; (5) Tunjukkan kepedulian kita terhadap kontakan dalam menyelesaikan segala problem umat yang sedang dihadapi; (6) Kader dakwah internal meningkatkan tsaqafah, dirasah fardiyah dan amalan-amalan sunah agar dipermudah gerak dakwahnya oleh Allah; (7) Mengadakan acara seminar, diskusi, daurah dan lain-lain sebagai uslub kaderisasi; (8) Memperbanyak silah ukhuwah terhadap kontakan yang dituju; (9) Mengopinikan Islam atau seputar masalah umat lainnya dan memberi solusi secara Islam; (10) Menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna yang bisa menyelesaikan semua permasalahan umat.
Jika telah demikian, maka akan terbentuk suatu hubungan yang dinamis dan sinergis antara partai dan umat (calon kader dakwah) yang akan ikut berjuang. Tersebarnya pemikiran Islam ke tengah-tengah umat akan menumbuhkan kesadaran dan keinginan mereka untuk berjuang bersama partai dalam menegakkan syariah dan Khilafah. [Desti Marzuliantini, SKM; Tutor HSG 15 Khoiru Ummah]