Saat ini dakwah demi mengembalikan kejayaan Islam bukan hanya kewajiban, tetapi juga keharusan yang sangat mendesak, mengingat kondisi umat Islam yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Karena itu, sudah selayaknya seorang pengemban dakwah yang tergabung dalam jamaah dakwah yang memiliki cita-cita tinggi untuk mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah untuk memprioritaskan dakwah politik sebagai sebuah arus utama. Karena itu pula, harus selalu diupayakan semaksimal mungkin kontak sehari-hari (ittishalat hayyi) secara terus-menerus kepada masyarakat, khusunya umat Islam, agar mereka juga ikut bergabung dalam perjuangan maupun menjadi pendukung dakwah.
Kontak yang dilakukan haruslah merujuk pada dakwah Rasullah saw. karena beliau merupakan satu-satunya suri teladan terbaik bagi seorang pengemban dakwah yang ingin sukses meraih dukungan umat dan memperbanyak kader dakwah. Rasulullah dan para Sahabat selama hidup tidak pernah meninggalkan aktivitas kontak secara kontinu dalam kehidupan mereka, baik secara individual maupaun kontak umum (jama’iyah). Kontak secara individual dilakukan secara kontinu, misalnya, dengan mendatangi seseorang untuk berdiskusi tentang Islam atau bertukar pikiran; bisa di rumah, di kampus, di kost-kost, di masjid atau juga bisa mendatangi kantor. Hal ini dilakukan terus-menerus hingga dakwah diterima dan mau menjadi bagian dalam barisan dakwah atau hanya menjadi pendukung atau malah ditolak, namun tetap harus diupayakan untuk tetap berhubungan baik.
Dalam melakukan kontak individual, seorang pengemban dakwah harus menentukan siapa target yang akan dijadikan kader dakwah, mulai dari orang terdekat; seperti keluarga, teman sekolah atau kuliah atau orang lain termasuk para tokoh yang mempunyai peranan penting di masyarakat. Kontak harus face to face, tidak via telepon atau email, mempersiapkan dengan matang materi yang akan didiskusikan. Saat berdiskusi harus menjaga akhlak, yaitu dengan selalu menggunakan bahasa yang ahsan tanpa melupakan kebenaran yang akan disampaikan; selalu tepat janji jika telah menetapkan janji untuk bertemu dan harus selalu menjaga komunikasi yang baik dengan kontakan.
Adapun kontak jama’iyah (umum) bisa dilakukan dengan menyampaikan ide-ide Islam melalui talk show, seminar dan sebagainya. Ini ditujukan untuk meninggkatkan ruh jamaah di tengah-tengah masyarakat. Meski demikian, kontak individu merupakan yang utama sebagia strategi memperbanyak kader dakwah dan meraih dukungan umat. Wallahu a’lam bi ash-shawab. [Nurdalena; Mahasiswi Universitas PGRI Palembang]