Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, baru saja kita mengisi hari-hari Ramadhan yang penuh berkah dengan ragam ibadah, ketaatan dan taqarrub kita kepada Allah SWT. Sayang, Ramadhan rasanya terlalu cepat berlalu. Namun demikian, kita berharap, Ramadhan yang baru kita lalui itu benar-benar menjadi momentum sekaligus sarana untuk merevolusi diri, keluarga dan masyarakat kita ke arah yang lebih baik; mengantarkan kita menjadi pribadi-pribadi bertakwa sebagaimana yang Allah janjikan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh berpuasa.
Pembaca yang budiman, sesungguhnya sebelum Ramadhan, tepatnya di bulan Rajab, Hizbut Tahrir di seluruh dunia melakukan serangkaian kegiatan, baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional di berbagai negara; baik dalam bentuk seminar, diskusi ataupun konferensi. Salah satu kegiatan yang bersifat internasional yang memanfaatkan momentum keruntuhan Khilafah di bulan Rajab ini adalah Konferensi Media Internasional yang diselenggarakan di Beirut Libanon. Sayang, meski bersifat internasional, konferensi yang amat penting di Beirut ini minim liputan. Padahal konferensi ini mengangkat tema besar sekaligus penting, yakni bagaimana Hizbut Tahrir menjawab atau menyelesaikan berbagai krisis yang terjadi di dunia dari sudut pandang Islam.
Yang amat disesalkan, minimnya liputan terhadap konferensi tersebut, selain karena adanya faktor kesengajaan, juga karena sebagian besar media memang dimiliki sekaligus berada dalam kontrol kaum sekular, yang tentu tidak senang dengan kegiatan semacam itu.
Tentu banyak hal menarik sekaligus penting dari apa yang dibahas dalam konferensi di Beirut tersebut. Karena itu, untuk mengetahui sejauh mana ide-ide yang ditawarkan oleh para pembicara dalam konferensi dimaksud, al-waie kali ini sengaja mengangkat sebagian makalah para pembicara, mengolahnya dan kemudian menyajikannya kepada pembaca.
Di seputar itulah tema utama al-waie edisi kali ini, selain sejumlah perkara penting lainnya.
Tak lupa, masih dalam suasana Idul Fitri 1431 H, di bulan Syawal ini, kami mengucapkan, “Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin, Taqabbalallah Minna wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum, Kullu ’Amin wa Antum bi Khayr.” Amin.
Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Mohon maaf lahir bain. tema-temanya selalu menarik… semuanya menuju tegaknya Khilafah. bagi yang belum berlangganan alwai buruan saja. insya Alloh bertambah Ilmu dan Iman
Mohon maaf lahir dan bathin..Taqabballahu minna waminkum untuk semua umat muslim