HTI

Hiwar (Al Waie)

Utsman Bakhash: HT Serius Melakukan Perubahan Global

Pengantar:

Setiap bulan Rajab Hizbut Tahrir secara global menyelenggarakan kampanye massif termasuk konferensi dalam momen mengenang hancurnya Khilafah. Puncaknya pada bulan Juli lalu Hizb mengadakan Konferensi Internasional Media di Beirut, Libanon. Untuk mengetahui gambaran Konferensi itu, tantangan dan konspirasi untuk menggagalkannya, respon secara lokal dan internasional, juga pesan yang ingin disampaikan melalui berbagai Konferensi itu, Redaksi al-Wa’ie mewawancarai Ustadz Utsman Bakhash, Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir. Berikut petikannya.

Dalam memperingati kehancuran Khilafah, HT mengadakan sejumlah konferensi, terutama Konperensi Internasional Media yang diadakan di Beirut. Apa tujuannya?

Tujuan utama diadakannya sejumlah konferensi itu sejak berdirinya HT pada tahun 1953 adalah bagian dari upaya untuk melanjutkan kehidupan Islam melalui tegaknya kembali Khilafah. Gagasan seperti ini bukanlah khusus HT saja, karena Khilafah tidak lain adalah sebuah instrumen yang telah ditetapkan oleh Islam untuk melaksanakan ajaran-ajaran, aturan-aturan dan solusi Islam bagi umat manusia baik di dalam maupun di luar masyarakat Islam. HT juga telah mengadopsi metodologi Nabi Muhammad saw. dalam melaksanakan perubahan dari masyarakat yang tidak islami menuju masyarakat dan Negara Islam seperti yang telah diamanatkan oleh Allah SWT. Jadi, menumbuhkan dan mendidik kaum Muslim akan berbagai ajaran tentang Khilafah adalah jantung kegiatan HT. Dalam konteks inilah setiap tahun Hizb mengadakan konferensi seperti ini untuk membahas berbagai topik yang sangat penting bagi umat dan untuk mengingatkan kaum Muslim tentang urgensi dalam usaha untuk mengembalikan Khilafah.

Konferensi Internasional Media yang diadakan di Beirut itu dimaksudkan untuk menyampaikan pesan persatuan untuk umat dari Kantor Media Pusat HT yang membahas isu-isu panas dan vital dan tantangan-tantangan yang dihadapi umat. Para delegasi datang dari negara-negara Arab, Anak Benua India, Asia Tengah, Rusia dan Ukraina, Turki dan Caucausia, Malaysia, Singapura, Australia, Eropa dan Inggris.

Fakta bahwa para pembicaranya berasal dari negeri Muslim yang beragam memberikan pesan yang kuat, yang tidak hanya menunjukkan cara untuk mengatasi tantangan-tantangan itu, tetapi juga menunjukkan bahwa kesatuan atau kaum Muslim di bawah Khilafah merupakan kunci untuk menerapkan solusi tersebut.

Kami membaca adanya berbagai tantangan, kendala dan upaya untuk mencegah penyelenggaraan konferensi serupa di tempat-tempat seperti Amerika, Palestina, dan bahkan khususnya di Libanon. Apa yang bisa Anda komentari atas upaya-upaya seperti ini?

Sesungguhnya itu adalah tanda nyata adanya pertumbuhan kekuatan dakwah HT. Hal ini mengingatkan kita atas apa yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. Kaum kafir Quraisy telah menggunakan berbagai tipudaya untuk mencegah penyebaran dakwah Nabi saw., mereka bahkan berusaha membunuh Nabi saw. sendiri, yang menunjukkan keputusasaan mereka atas upaya yang gagal itu.

Ketika pihak berwenang di Rusia, Jerman, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya menyatakan permusuhan mereka terhadap para pengemban dakwah, hal ini dipahami dalam arti yang demikian. Namun, bagi pihak berwenang di beberapa wilayah kaum Muslim ketika mereka melakukan hal yang sama, hal itu malah mengungkapkan kesetiaan kepada tuan-tuan mereka di Barat dan permusuhan mereka terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya.

Namun demikian, berkat karunia rahmat Allah Yang Mahakuasa, pada akhirnya fakta di lapangan membuktikan bahwa upaya-upaya itu telah gagal untuk menghalangi dakwah.

Bagaimana komentar Anda atas berbagai upaya menghalangi penyelenggraan Konferensi Internasional Media pada bulan Juli lalu di Beirut? Mungkinkah kekuatan asing di balik upaya itu?

Detil upaya-upaya itu menunjukkan adanya tangan asing di belakang mereka. Perlu saya jelaskan kepada para pembaca adanya upaya untuk memblokir konferensi ini yang di-launching oleh pihak partai Lokal Lebanon, Tayyar, yang dipimpin oleh anggota parlemen Michel Aoun. Pada awalnya mereka menuduh HT menimbulkan risiko keamanan bagi Libanon dan karenanya harus dilarang dan konferensi itu harus dibatalkan. Klaim itu diumumkan melalui Dewan Keamanan Pusat, yang meliputi perangkat keamanan utama di negara itu, termasuk intelijen militer dan sebagainya. Namun, ketika media mengontak sumber di Dewan itu untuk menanyakan tentang sifat ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh HT, jawabannya ternyata tidak ada.

Lalu pertanyaan kedua, mengapa ada seruan untuk melarang HT, jawabannya adalah bahwa platform HT bertentangan dengan konstitusi. Hal itu dengan sendirinya menunjukkan bahwa seluruh upaya itu adalah dibuat-buat dan tanpa dasar hukum. Seruan pelarangan HT itu, diduga, awalnya semuanya didasarkan pada premis keamanan. Namun, ketika tuduhan itu ditantang oleh sejumlah media, kebohongan pun terbongkar. Untuk menilai legalitas partai harus dibuktikan secara hukum di pengadilan, dan karena mereka tahu bahwa tidak ada alasan cukup untuk melakukan itu, mereka terpaksa mengarang kebohongan dan menciptakan tuduhan ancaman keamanan.

Konferensi itu telah diadakan. Lalu apakah isu pelarangan Hizb di Libanon berakhir atau akan terus berlanjut?

Pertama saya katakan bahwa upaya itu telah gagal, alhamdulillah, dan telah menjadi berkah tersembunyi. Terungkapnya upaya-upaya itu telah memberi kami dorongan media yang sangat baik untuk mempromosikan konferensi itu. Memang benar, sampai menit terakhir mereka berusaha untuk menciptakan phobia histeris dan kesan palsu bahwa konferensi itu telah dibatalkan. Namun akhirnya, hal itu menjadi bumerang bagi mereka. Konferensi pun berlangsung dengan sukses tanpa insiden keamanan apapun. Saya katakan di sini bahwa Hizb setiap tahun menyelenggarakan konferensi yang sama, bahkan tema utama konferensi tahun lalu adalah tentang Jihad dalam Islam, namun tidak begitu menarik suara sebanyak yang terjadi pada tahun ini.

Mengenai pertanyaan Anda, kami sadar bahwa Amerika berada di balik upaya untuk melarang Hizb. Karena itu, tidak aneh kalau mereka akan mencoba lagi di kemudian hari untuk melanjutkan kampanye mereka menentang dakwah ini.

Bagaimana liputan media terhadap konferensi itu? Apa pula pengaruh utama dari konferensi ini?

Selain konferensi itu sendiri memang bersifat internasional, delegasi yang datang dari berbagai penjuru dunia makin mengentalkan keinternasionalannya sehingga menarik liputan media baik lokal maupun internasional. Para pembicara yang berbeda, termasuk pembicara tamu penting seperti Uskup Agung Kristen Ortodoks Yunani di Yerusalem yang berbicara via video, begitu pula Prof. Hassan Ko Nakata, Presiden Asosiasi Muslim Jepang, makin menunjukkan dimensi global dari konferensi.

Topik yang dibahas juga meliputi isu krisis ekonomi global dan krisis tenaga nuklir. Ini menunjukkan bahwa konferensi itu benar-benar komprehensif membahas isu-isu internasional yang mempengaruhi umat manusia. Mungkin ini juga sangat baik menunjukkan kegagalan konspirasi untuk membatalkan konferensi. Seperti saya katakan sebelumnya, bahwa kekuatan batil akan terdepak karena datangnya kebenaran. Tidak heran beberapa media murahan telah membuka kebohongan untuk menodai konferensi dan Hizb. Media di tempat lain seperti Yordania dan Kuwait menyatakan kecewa karena konferensi diikuti oleh para politisi dan aktivis kunci. Namun, masih banyak media lain yang cukup obyektif melaporkan kepada pembaca mereka fakta sebenarnya dari acara tersebut.

Apa pesan inti dari Konferensi Beirut kepada kaum Muslim dan non-Muslim?

Seatas pengetahuan saya, di seluruh dunia, selain Hizb, belum ada yang mengadakan konferensi serupa. Mari kita pikirkan, diskusi di dalam konferensi itu bukan bersifat akademis tentang suatu teori dan konter teori. Namun, konferensi ini memaparkan sebuah manifesto global, jika Anda mau, dari sebuah partai Islam global yang serius menyerukan perubahan aktual terhadap status quo yang mencerminkan tatanan penjajahan dunia. Sifat dari para peserta dan pesan kuat yang disampaikan telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh penjuru planet. Saya sangat yakin jika konferensi itu dilakukan secara akademis maka tidak akan banyak keberatan. Namun, fakta yang ada mencerminkan perjuangan serius dari Partai Islam global yang hakiki dan itu menjadi pesan yang benar tentang keseriusan HT untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan ke depan secepatnya.

Jadi, HT berpesan kepada umat Islam agar mereka berdiri dan bersatu dibawah naungan Khilafah. Dengan berkah dari Allah SWT, Hizb hanya melandaskan dakwah pada Islam dan bukan yang lain. Karena Islam melarang perpecahan maka Hizb menyerukan kepada umat untuk bersatu di bawah bendera tauhid dan berjuang bersama Hizb untuk membongkar dan menolak setiap ide dan praktek yang tidak islami seperti nasionalisme, demokrasi, atau Kapitalisme. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*