HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

Lintas Dunia [OKTOBER 2010]

Laporan Terbaru Ungkap Kekejaman di Penjara Bagram

Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa sipir penjara Amerika telah menganiaya para tahanan Afganistan di kamp penjara terkenal yang dikelola AS, yang juga merupakan pangkalan udara Bagram di Afganistan. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Open Society Foundation yang berbasis di AS pada hari Kamis kemarin (14/10), mantan tahanan Bagram mengatakan mereka oleh tentara AS ditempatkan di dalam tahanan yang diasingkan, dan mereka juga dilarang menjalankan ritual keagamaan (shalat).

Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak diberi makan yang layak dan mendapat cahaya alami dari matahari. “Rasanya seperti tidur di lemari es,” kata salah satu mantan tahanan kepada peneliti untuk dijadikan laporan. Lebih dari 800 tahanan ditahan di pangkalan militer Bagram. Penjara rahasia menjadi simbol penyiksaan di penjara ini setelah pasukan AS menyiksa dua tahanan sampai mati di sana pada tahun 2002.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan Penjara Bagram telah menjadi pusat penyiksaan para tahanan sejak jatuhnya rejim Taliban di Afganistan sembilan tahun yang lalu.

Jaksa Minta Pengadilan Amsterdam Bebaskan Geert Wilders

Jaksa penuntut umum dalam persidangan politisi anti-Islam Geert Wilders di Belanda berubah sikap. Mereka meminta agar Wilders dibebaskan dari tuduhan menghasut kebencian dan diskriminasi terhadap Muslim. Sebelumnya, jaksa meminta hakim untuk menjatuhkan tuduhan menghina umat Islam kepada Wilders. Sebab, pemimpin Partij voor de Vrijheid/PVV itu telah membandingkan Islam dengan nazisme.

Akan tetapi, belakangan Jaksa Birgit Roessel dan Paul van Velleman menilai komentar Wilders itu ditujukan kepada Islam, bukan Muslim sebagai sebuah kelompok. “Wilders tidak sering merujuk pada umat Islam, tetapi Islam. Kekritisan terhadap agama tidak dapat dihukum,” kata jaksa dalam persidangan lanjutan kasus Wilder seperti dikutip dari reuters, Jumat (15/10/2010).

Jaksa menambahkan, meski beberapa pernyataan Wilders mengandung hasutan diskriminasi terhadap Muslim, hal itu tidak bisa dikategorikan sebagai perbuatan kriminal. Sebab, penyataan Wilders dilontarkan dalam konteks perdebatan publik serta dalam kapasitasnya sebagai politisi.

Hizbut Tahrir Membatalkan Aksi Memprotes Musharraf

Hizbut Tahrir Inggris membatalkan aksi yang direncanakan akan dilakukan (9/10).  Keputusan itu diambil  setelah ada laporan di media massa tentang kemungkinan meletusnya bentrokan di jalanan Manchester antara para pendukung partai Pervez Musharraf, Liga Muslim untuk Seluruh Pakistan (All Pakistan Muslim League-APML) dengan para pendukung partai Nawaz Sharif, PML-N pada waktu dimana Musharraf berupaya memulai kembalinya ke kancah politik.

Taji Mushtafa, perwakilan media Hizbut Tahrir di Inggris mengatakan, “Hizbut Tahrir tidak ingin terjerumus dalam politik murahan partai A-PML dan partai PML-N yang pemimpin keduanya menempatkan kepentingan pribadinya dan kepentingan tuan imperialisnya di atas kepentingan umat.  Pada waktu dimana pesawat tak berawak terus melakukan pengeboman, dan masyarakat di daerah-daerah di Pakistan masih dilanda banjir, Musharraf dan Sharif menghabiskan minggu terakhirnya yang lalu untuk saling mencaci dan mengeluarkan kata-kata kasar satu sama lain pada waktu keduanya mencatatkan penghambaannya kepada imperialis, kerusakan dan pengurusan yang buruk.”

“Hizbut Tahrir meyakini politik Islam hakiki sangat memperhatikan urusan umat. Karena itu, Hizb membatalkan aksi yang direncanakan karena kami tidak ingin terjatuh ke tingkat politik para politisi yang masa mereka telah lewat itu, para politisi produk sistem Kapitalisme yang memperhatikan kepentingan imperialis dan para elit pada waktu dimana masyarakat secara umum menderita.”

HT Skandavia : Musuh Islam Kapitalisme

Meskipun ditentang oleh para politisi oportunistik, konferensi tahunan yang digelar oleh Hizbut Tahrir Skandinavia, Ahad (3/10/ 2010) berlangsung sukses. Banyaknya masyarakat yang hadir pada konferensi menunjukkan minat yang besar pada konferensi yang bertema “Peran Muslim di Barat” tersebut.

Sekitar 1.500 orang baik dari Denmark, Swedia, Belanda, dan Inggris ikut serta dalam konferensi tersebut. “Kami bermaksud menunjukkan bagaimana umat Islam bisa mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari masyarakat Barat dan bagaimana kita dapat memengaruhi situasi sehingga Muslim tidak lagi menjadi objek penghinaan, diskriminasi, dan demonisasi,” ujar perwakilan media Hizbut Tahrir Skandinavia, Chadi Freigeh.

Menurut Chadi, jumlah Muslim di Barat mencapai 50 juta. Di Eropa sendiri diperkirakan jumlah Muslim kira-kira 20 jutaan. Namun, suara mereka tak didengar. Padahal fakta menunjukkan, agama yang jauh lebih kecil dan etnis minoritas di Barat sering bisa memberikan perlawanan. “Hal itu tampak terutama ketika hak-hak mereka dilanggar. Hal ini karena meskipun mereka minoritas, tetapi didukung oleh negara yang mengurus urusan mereka, mengadopsi kepentingan mereka dan bekerja menyatukan mereka. Sebaliknya, kaum Muslim tidak memilikinya,” ujarnya.

Konferensi ini merupakan salah satu contoh praktis bagaimana memberikan pesan Islam secara produktif proaktif kepada Barat, dan menjelaskan bagaimana pandangan Islam tentang isu-isu aktual seperti: pentingnya peran Muslim di Barat;  identitas dan loyalitas Muslim; hubungan Muslim dengan non-Muslim; peran perempuan Muslim; dan realisasi peran Muslim di Barat.

Abbas Menakuti Rakyat dengan Kehebatan Negara Yahudi

Demi pembenaran atas sesuatu yang tidak berguna untuk melanjutkan jalan negosiasi pengkhianatan yang gagal dengan entitas Yahudi, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas membesar-besarkan kekuatan negara Yahudi, dan melebih-lebihkan kemampuan militernya. Sebaliknya, ia meremehkan kemampuan militer negara-negara Arab, dan mengecilkan potensi mereka. “Israel memiliki ratusan pabrik militer. Sebaliknya, tidak ada satu pun negara Arab yang memiliki pabrik militer seperti itu, bahkan peluru sekalipun negara-negara Arab membeli kepada negara Yahudi,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan al-aqsa.org (15/10/2010), Abbas menyerang gagasan untuk melakukan pertempuran dan perlawanan. Ia berkata, “Kami tidak menginginkan simbol-simbol (kosong). Kami di Fatah tidak menginginkan sebuah perlawanan militer.”

Bahkan Abbas mengakui bantuan Amerika dan Eropa dalam membangun aparat keamanan Palestina. Dalam menanggapi pertanyaan salah seorang anggota Dewan Nasional terkait hubungan antara aparat keamanan Palestina dengan Jenderal Amerika, Dayton, ia mengatakan, “Kami meminta bantuan orang-orang Amerika dan Eropa untuk mengatur dan melatih aparat keamanan kami. Aparat kami sebagian besar medapatkan pelatihan di Yordania, melalui orang yang bernama Dayton, seperti yang Anda dan media mengenalnya.”

Israel Ternyata Miliki Kamar Khusus di Markas Kemiliteran Turki

Seorang politisi Turki dari Partai Gerakan Nasional Turki, Mehmet Zeki Ozlan, mengatakan bahwa sejak beberapa belas tahun terakhir ini, Israel memiliki posisi sangat istimewa di markas kemiliteran Turki. Israel bahkan memiliki ruangan dan kamar khusus di markas tersebut. Ozlan pun mendesak pemerintahan Erdogan untuk mengusut kasus ini. “Pihak pemerintahan harus segera menyelidiki dan menuntaskan kasus ini,” kata Ozlan.

Dikatakan Ozlan, yang juga anggota Parlemen Turki dari wilayah Ibukota Ankara, keistimewaan yang didapatkan Israel dari kemiliteran Turki tersebut bahkan tidak mereka dapatkan dari negara lain manapun, hanya dari Turki. “Dari informasi yang kami dapatkan, di ruangan khusus tersebut terdapat sekitar 10 sampai 25 orang Israel. Mereka bekerja di sana,” tambah Ozlan.

Ditambahkan, tidak menutup kemungkinan jika beberapa di antara jumlah itu adalah agen Mossad. “Dari sanalah Israel kemudian mendapatkan banyak informasi intelijen tentang Turki,” sambungnya. [Farid Wadjdi; dari berbagai sumber].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*