Siapa yang tidak mengenal Avatar, Naruto, Superman dan segudang tokoh pahlawan kartun lainnya. Hampir setiap anak, tak terkecuali anak-anak Muslim, mengenal mereka. Sangat disayangkan mereka lebih mengenal tokoh pahlawan animasi daripada tokoh pahlawan Muslim yang benar-benar nyata. Hampir 90% media massa yang ada saat ini dimiliki oleh para kapitalis. Mereka sangat paham bahwa media massa, terutama TV, bisa mempengaruhi pemikiran seseorang. Kotak ajaib ini mampu menyihir penontonnya. TV mempunyai kelebihan di banding media massa audio dan cetak dalam hal mempengaruhi seseorang untuk menerima pesan. TV mampu menyajikan pesan secara audio dan visual sehingga lebih menarik perhatian seseorang, apalagi dengan tampilan gambar yang menarik. Film kartun lalu dijadikan sarana yang tepat untuk mencuci otak para generasi muda Muslim agar mereka tidak lagi mengenal pahlawan Islam, digantikan oleh tokoh pahlawan fiksi/khayalan. Para kapitalis menjadikan televisi sebagai salah satu cara untuk memperkokoh Kapitalisme. Salah satunya melalui film kartun dengan tokoh pahlawan fiksinya.
Generasi Muslim tidak lagi punya kesempatan mengenal tokoh pahlawan Islam. Hampir tidak ada chanel televisi yang menyajikan kisah kepahlawanan Islam kecuali sangat sedikit. Hal ini semakin membuat generasi Islam kian jauh dari gambaran perjuangan dan kejayaan Islam; terutama saat ini saat aturan Islam tidak lagi dihiraukan. Tentunya peran generasi muda Islam sangat penting untuk memperjangkan Islam agar kembali berjaya di muka bumi ini.
Sebagai seorang Muslim yang beriman kita wajib melakukan upaya nyata dalam menghadang serangan kapitalis untuk menyelamatkan generasi muda Islam. Kurangilah acara menonton kartun kepahlawanan fiksi. Biasakanlah anak-anak kita mendengar cerita-cerita heroik dari para pejuang Islam. Manfaatkanlah semaksimal mungkin media yang ada untuk mengenalkan anak-anak kita dengan tokoh pahlawan Islam; bisa melalui kepingan DVD yang sudah beredar luas atau dengan mengunduh melalui internet; bisa juga dengan membacakannya lewat buku cerita bergambar. Tekankan pada mereka bahwa cerita ini bukan khayalan, tetapi sebuah kenyataan. Dengan itu diharapkan mereka paham bahwa Islam jaya, selain karena ijin Allah, juga ada peran para pejuang Islam yang gigih berjuang megorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk Islam. Berikan juga motivasi pada anak-anak kita bahwa perjuangan itu tidak gratis. Allah menjanjikan surga bagi siapa saja yang berjuang dengan ikhlas untuk kejayaan Islam.
Kita bisa mengambil ibrah dari salah satu pejuang Islam Muhammad al-Fatih sang Penakluk Konstantinopel. Kabar penaklukan Konstantinopel telah disampaikan oleh Rasulullah semasa beliau masih hidup. Rasulullah saw. mengatakan bahwa pasukan yang menaklukan Konstantinopel adalah pasukan terbaik. Kaum Muslim dari generasi ke generasi berusaha merealisasikan janji Rasulullah tersebut. Akhirnya, Konstantinopel bisa ditaklukan pada masa al-Fatih dengan gemilang berkat kecerdasannya dan pasukan yang dia pimpin.
Dari sini kita bisa melihat, kaum Muslim tidak berpangku tangan mengandalkan janji Allah dan Rasul-Nya melalui al-Quran dan kabar al-Hadis. Kaum Muslim tetap berjuang untuk meraihnya karena hal ini adalah kewajiban yang di perintahkan Allah SWT.
Begitu pula dengan janji akan datangnya Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah yang dikabarkan Allah dan Rasul-Nya. Tentunya kita tidak akan berdiam diri menuggu kehadirannya. Kita akan berjuang dengan gigih sebagaimana al-Fatih dan pasukannya. Sebab, berjuang untuk menerapkan hukum Allah secara kaffah adalah kewajiban. Maka dari itu, para pejuang syariah dan Khilafahlah yang layak disebut pahlawan sejati, karena mereka berjuang untuk sesuatu yang pasti, yaitu meraih janji Allah SWT. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb. [Susanti; Ibu Rumah Tangga. Bambu Apus-Cipayung. Jakarta Timur.]