Pengantar
Kapitalisme tampak mulai limbung. Salah satu tandanya adalah terjadinya berbagai krisis secara berulang, termasuk krisis finansial yang sangat parah, yang mulai muncul di AS dan tak terbendung menyebar ke seluruh dunia. Semua itu menjadi sebagian pertanda segera runtuhnya sistem Kapitalisme. Apa penyebabnya? Apakah perbaikan yang dilakukan tidak bisa menyelamatkan sistem Kapitalisme? Apakah Islam bisa menjadi alternative untuk menggantikannya?
Untuk membicarakan seputar masalah itu, Redaksi al-Wa’ie mewawancarai Dr. Mohammad Malkawi, yang tinggal di AS, dan menyaksikan dari dekat semua fakta itu, yang bulan April lalu meluncurkan buku berjudul, The Fall of Capitalism and Rise of Islam. Berikut petikan wawancaranya.
Anda memberi judul buku Anda Keruntuhan Kapitalisme dan Kebangkitan Islam. Mengapa Anda memberi judul yang menantang itu?
Krisis keuangan yang mulai meningkat pada tahun 2008 mengungkap adanya cacat serius dalam sistem Kapitalisme dan ketidakmampuannya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dunia di bawah Kapitalisme. Banyak cendekiawan dan pemikir yang telah dengan benar mengidentifikasi masalah serius yang dihadapi dunia kapitalis. Sesuatu yang hilang dalam potret tersebut adalah analisis tentang akar penyebab serius dari kegagalan itu dan solusi bagus yang dibangun dan alternatif bagi sistem Kapitalisme itu. Islam sebagai sistem dan ideologi yang komprehensif adalah satu-satunya alternatif yang layak dan solusi bagi masalah-masalah ekonomi saat ini yang disebabkan oleh Kapitalisme. Buku Keruntuhan Kapitalisme dan Kebangkitan Islam datang untuk menunjukkan fakta-fakta ini.
Apakah Kapitalisme itu dan bagaimana gambarannya?
Buku ini mengacu pada Kapitalisme dalam konteks ideologis. Kapitalisme adalah sistem yang muncul hasil dari pemisahan gereja dan negara di Eropa dan kemudian di Amerika Serikat. Sistem ini mengakui kebebasan absolut manusia untuk memiliki dan menjual aset apapun dan untuk membuat undang-undang dan hukum yang antara lain mengatur kepemilikan itu. Kapitalisme seperti ini muncul sebagai sistem yang berporos pada kepemilikan pribadi; individu boleh memiliki jenis atau kekayaan apapun dan untuk meningkatkan kekayaan mereka dengan segala cara atau bentuk yang tersedia. Pembatasan apapun bagi kepemilikan atau pengembangan lebih jauh atas kekayaan/kesejahteraan itu adalah penyimpangan dari aturan itu.
Dalam jangka waktu lama, Kapitalisme berhasil membuat dua bentuk ekonomi: ekonomi riil dan ekonomi non-riil. Ekonomi non-riil memungkinkan kekayaan uang untuk tumbuh secara bebas dari pertumbuhan ekonomi riil di lapangan.
Apa saja tanda-tanda keruntuhan Kapitalisme sebagaimana yang Anda sebutkan dalam buku Anda?
Tanda-tanda keruntuhan Kapitalisme sangat banyak. Pada tingkat ideologis murni, prinsip-prinsip utama Kapitalisme bertabrakan langsung dengan realita. Sebagai contoh, Kapitalisme sangat bergantung pada prinsip “kelangkaan relatif” yang menunjukkan bahwa sumber daya yang tersedia di pasar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang yang menginginkan sumberdaya tersebut. Namun kenyataannya, dunia memiliki sumberdaya yang jauh lebih banyak daripada yang dapat dikonsumsi orang pada waktu tertentu. Hal ini jelas terlihat pada angka yang menunjukkan peningkatan berkelanjutan atas kekayaan negara-negara, sementara kemiskinan juga terus meningkat. Dengan kata lain, rusaknya distribusi sumberdayalah yang menyebabkan kemiskinan, dan bukan kelangkaan sumberdaya itu sendiri yang jadi penyebabnya.
Prinsip lain yang juga telah rusak adalah prinsip kepemilikan pribadi. Di seluruh dunia, di Amerika maupun di Eropa, pemerintah negara-negara itu bergegas untuk menasionalisasi dan mengubah perusahaan-perusahaan milik swasta menjadi milik pemerintah dan milik publik. Bank-bank, perusahaan-perusahaan raksasa asuransi, industri-industri otomotif dan lembaga-lembaga keuangan lainnya dialihkan menjadi milik pemerintah dalam konteks “terlalu besar untuk gagal”. Itu artinya bahwa kepemilikan swasta saja tidak dapat mempertahankan ekonomi, terutama ketika ukuran ekonomi tumbuh besar.
Satu bab pada buku itu mencurahkan perhatian mengenai papan skor kinerja Kapitalisme. Papan skor itu menunjukkan betapa buruknya kinerja Kapitalisme dalam beberapa dekade terakhir meskipun terjadi peningkatan luar biasa dalam hal kekayaan dan produksi. Papan skor itu menjadi bukti atas kenaikan angka kemiskinan, tak terjaminnya kesehatan dan menyebarnya penyakit-penyakit menular, perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pembusukan infrastruktur pendidikan.
Namun, tanda yang paling serius dari kegagalan itu adalah terciptanya cabang-cabang ekonomi non-riil yang memungkinkan kekayaan negara-negara untuk muncul berkali-kali lebih besar dari ukuran perekonomian yang sebenarnya. Hal ini telah menciptakan suatu ilusi, yang pasti akan menyebabkan keruntuhan besar. Kekuatan-kekuatan yang mendorong ke arah ekonomi non-riil meliputi pasar saham, perbankan dan sistim keuangan yang berbasis riba, dan diasingkannya emas dan perak dari basis sistem moneter.
Apakah argumen atas keruntuhan Kapitalisme itu?
Poin-poin yang dijelaskan di atas memberi argumentasi keruntuhan Kapitalisme didasarkan pada hasil pelaksanaan Kapitalisme itu sendiri. Kapitalisme telah dipraktikkan selama lebih dari 200 tahun, dan telah menjadi satu-satunya sistem sejak keruntuhan Sosialisme menjelang akhir abad ke-20. Hasil pelaksanaan Kapitalisme yang telah didiskusikan di atas menunjukkan Kapitalisme yang pasti gagal. Lebih dari itu, Kapitalisme didirikan di atas premis yang keliru. Premis itu adalah bahwa manusia di dunia ini bebas dari segala batasan yang diberikan atau disediakan oleh Allah. Premis ini mengasumsikan bahwa Tuhan (jika memang ada) memiliki peran pasif dalam kehidupan manusia di bumi. Premis ini tidak valid dan tidak rasional. Tidak valid karena kita memiliki bukti bahwa Tuhan secara aktif terlibat dalam kehidupan manusia. Ini adalah fakta yang diakui oleh hampir semua orang di dunia yang mengakui adanya para nabi dan rasul, di samping keberadaan Tuhan itu sendiri. Kenyataan bahwa Allah menunjuk nabi dan rasul sudah cukup untuk membuktikan peran aktif Allah. Detil pesan yang dibawa oleh nabi dan rasul menunjukkan bimbingan konstruktif dan rinci yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Selain itu, premis yang mendasari Kapitalisme tidak dapat dibuktikan secara rasional oleh para pendukung sistem itu. Sebaliknya, para pendukung sistem itu menerima solusi kompromistis yang merupakan jalan tengah dengan para pendukung teologi. Memang, tidak pernah ada upaya untuk membuktikan secara rasional fondasi yang menjadi dasar Kapitalisme. Dengan demikian, argumentasi atas kegagalan Kapitalisme itu bersifat ideologis/teoretis dan praktis.
Tidakkah Anda berpikir bahwa para ekonom dan para politisi negara-negara Barat bekerja bahu-membahu untuk memperbaiki Kapitalisme?
Ada beberapa seruan untuk mereformasi Kapitalisme. Namun, sebagian besar seruan itu adalah sangat dangkal dan tidak nyata. Baru-baru ini, ada seruan untuk kembali ke standar emas untuk sistem moneter. Seruan terbaru datang dari Ketua Bank Dunia. Ini hanyalah satu bagian dari sebuah teka-teki. Jika para ahli teori kapitalis menyingkirkan pasar saham, sistem yang berbasis riba, uang gadungan serta mengakui harta milik umum (public property) dan harta milik negara disamping harta milik pribadi, maka itu tidak hanya memperbaiki Kapitalisme. Ini adalah sebuah perubahan kapitalisme dengan sistem yang sama sekali baru.
Buku saya itu memberikan argumen yang tepat: jika kita ingin mengatasi masalah Kapitalisme, yang diakui secara realistis oleh para politisi, maka kita akan berakhir dengan sistem yang baru. Sekarang, Islam siap menyediakan sistem baru dengan prinsip-prinsip yang baik, dan dengan landasan rasional yang telah terbukti. Bab II buku tersebut menggambarkan alternatif itu.
Menurut Anda, berapa lama lagi Kapitalisme benar-benar akan runtuh? Adakah faktor lain yang berkontribusi terhadap kehancurannya?
Saya tidak bisa berspekulasi mengenai waktu yang diperlukan bagi keruntuhan Kapitalisme yang pasti akan terjadi. Kegagalan ideologis suatu sistem, sama halnya dengan kebangkitan ideologis suatu sistem, dapat selalu terlihat, tetapi tidak dapat diprediksi dengan jangka waktu. Hal itu dapat menjadi lebih spontan daripada yang kita pikirkan. Sebelum runtuhnya Sosialisme dan Uni Soviet, telah terbukti bahwa keruntuhannya telah tampak nyata. Namun, hampir mustahil untuk memprediksi bahwa hal itu akan terjadi dengan segera. Hal yang sama berlaku bagi Kapitalisme hari ini.
Beberapa penyebab kegagalan yang dibahas dalam buku saya itu, semuanya berkaitan dengan masalah internal Kapitalisme. Saya tidak mendiskusikan atau menjelajahi faktor-faktor eksternal seperti perjuangan internasional di antara negara-negara, terjadinya peperangan, embargo perdagangan, dan sejenisnya. Faktor-faktor itu terbukti dapat sangat menentukan dalam hasil akhir. Contohnya, Uni Soviet mengungkapkan begitu signifikannya konstribusi perang di Afganistan dalam ledakan final Sosialisme.
Bagaimana peluang Islam untuk menjadi alternatif menggantikan Kapitalisme?
Saat ini, Islam adalah satu-satunya alternatif pengganti yang layak bagi Kapitalisme. Islam memiliki ide-ide dan pikiran-pikiran yang dirumuskan dengan baik dan memiliki sistem yang terstruktur dengan baik. Selain itu, Islam memiliki catatan sejarah penerapan lebih dari 1300 tahun yang menunjukkan bahwa Islam mampu menghasilkan sistem produktif yang dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah manusia yang paling dasar seperti makanan, keamanan, kesehatan, pendidikan dan stabilitas. Masalah satu-satunya pada hari ini hanyalah bahwa Islam tidak diterapkan dalam kerangka negara dan masyarakat. Situasi itu mencegah pendemonstrasian sistem Islam di dunia nyata. Yang lebih buruk lagi, Dunia Islam yang sering keliru dianggap islami, memberikan contoh yang sangat buruk kepada dunia. Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan distribusi yang rusak atas kekayaan berlimpah di dunia Muslim menghalangi tampilnya potret yang cerah dari Islam dari yang digambarkan kepada populasi dunia yang lebih besar.
Itulah sebabnya, buku saya membicarakan tentang Kebangkitan Islam daripada solusi Islam. Itu artinya bahwa kita perlu Islam bangkit ke panggung publik untuk menyampaikan solusi dan sistemnya.
Apakah kelebihan Islam jika dibandingkan dengan Kapitalisme?
Islam sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Kapitalisme. Islam dibangun di atas premis utama bahwa semua kekayaan di dunia adalah milik Allah dan bukan milik manusia. Ketika seseorang memiliki sejumlah kekayaan, ia hanya memiliki apa yang Allah izinkan dan menghabiskan kekayaan itu dengan cara yang Allah ridhai. Pemahaman ini tidak ada dalam Kapitalisme.
Kemiskinan dalam Islam diukur dari jumlah orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya, dan bukan dari penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi secara agregat. Karena itu, jika masih ada satu orang miskin di masyarakat, Islam mengibarkan bendera merah tanda bahaya dan menyerukan kepada semua orang untuk mengatasi masalah individu tersebut. Hal itu adalah kebalikan dari Kapitalisme yang menganggap ekonomi itu sehat selama ada pertumbuhan umum kekayaan bahkan jika ada banyak orang yang menjadi miskin, sementara ekonomi sedang tumbuh.
Islam tidak mengizinkan ekonomi non-riil eksis dengan melancarkan perang tanpa henti terhadap riba dan segala jenis transaksi yang ilusif. Islam tidak mengizinkan suatu produk atau jasa mengandung dua nilai yang berbeda: nilai riil dan nilai non-riil. Setiap komoditi dan produk memiliki satu dan hanya satu nilai, yang disepakati oleh para pihak untuk berlangsungnya transaksi. Buku saya itu menggambarkan perbedaan antara Islam dan Kapitalisme secara jauh lebih detil.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh umat Islam saat ini?
Umat Islam harus secara aktif terlibat dalam dialog di seluruh dunia untuk membawa ide-ide Islam dan untuk menunjukkan kekuatan ide-ide dan sistem Islam itu. Kaum Muslim harus mempelajari realita Islam dan kemampuannya untuk membentuk perilaku manusia dalam bentuk yang paling produktif. Di atas semua itu, kaum Muslim dengan penuh semangat harus terlibat dalam perjuangan untuk menerapkan sistem Islam dalam kerangka negara, di mana model Islam yang cemerlang dapat ditunjukkan kepada dunia pada umumnya. []
Biografi Singkat
Mohammad Malkawi mendapat gelar Ph.D. di bidang teknik komputer dari University of Illinois di AS. Ia bersekolah di Uni Soviet (1974-1980), di Yordania (1980-1983) dan AS (1983-1986). Ia mengajar di beberapa universitas di Amerika Serikat dan Yordania di bidang teknik maupun bisnis. Saat ini beliau menjabat Dekan Teknik di Jadara University dan menjadi profesor tambahan di Sekolah Bisnis di Argosy University di Chicago. Dia telah bekerja di Motorola dan SUN Microsystems. Ia adalah pendiri Wireless Solutions, sebuah perusahaan jasa telekomunikasi dan pengembangan perangkat lunak di Amerika Serikat. Ia menjadi dosen mengenai isu-isu terkait dengan politik Islam di berbagai konferensi dan lokakarya. Selain minatnya pada teknologi canggih, Dr. Malkawi telah menunjukkan minat dalam studi ideologi dan gerakan Islam dan telah menulis ratusan artikel tentang isu-isu yang berkaitan dengan Sosialisme, Islam, Kapitalisme dan gerakan-gerakan Islam.
Keep united mybrother,
Destroy the domination of global capitalism,
Build Caliphate.
We hope it is not only a dream but a dream come true.We it is can be happened in a short of time. Amin
rise for islam
bring back islam
fight for islam
No Compromise…….islam unite…islam for life
keepmujahidden…fundamentalisLAM
Caliphate of Islamic is the real Solution…! Allahu Akbar…!
The struggle for re-establishment Caliphate can not stopped. Islamic Thinking brought by Hizb ut Tahrir to establish Khilafah is correct, Inshaallah, we not only wait for fall of capitalism but must fight with all power to bury it as quick as possible. go to hell capitalism and its believers!