HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

Lintas Dunia [Desember 2010]

Panglima Tentara Inggris: Mustahil Barat Kalahkan al-Qaeda

Panglima Angkatan Bersenjata Inggris, Jenderal David Richards, mengungkapkan, Barat tidak akan mampu mengalahkan al-Qaeda dan milisi bersenjata lainnya yang berafiliasi dengan kelompok ini. “Kita tidak perlu mengalahkan milisi bersenjata Muslim dan mengalahkan mereka pun adalah hal yang mustahil,” demikian ungkapnya dalam wawancara dengan Sunday Telegraph edisi khusus Daily Telegraph cetakan Ahad (14/11).

Frank Gardner, analis bidang pertahanan di BBC seraya mengisyaratkan wawancara David Richards mengatakan, pernyataan komando militer Inggris menunjukkan pandangan realistis terkait perang anti teroris di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Ia menambahkan, jika pernyataan ini diungkapkan lima tahun lalu dapat disebut sebagai pengakuan kekalahan dan membangkitkan kemarahan banyak pihak. David Richards dalam wawancaranya juga mengatakan, senjata terbaik untuk menghadapi al-Qaeda adalah metode antisipasi dan meningkatkan pendidikan serta demokrasi.

Dokumen Rahasia: Amerika Lindungi Nazi

Laporan rahasia pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bukti baru bahwa agen intelijen Amerika, CIA, memberikan jaminan bagi penjahat perang Nazi untuk dapat hidup aman setelah Perang Dunia II. Seperti dilansir Telegraph.co.uk, 14 November 2010, laporan 600 halaman itu dibuat pada 2006. Departemen Kehakiman AS berupaya keras menjaga dokumen rahasia yang disebut Washington sebagai “bekerjasama dengan para penganiaya.”

Seorang agen spesial investigasi Nazi menemukan bahwa para penjahat perang itu sengaja diberi akses masuk ke Amerika, meskipun pejabat Amerika menyadari bahwa mereka ini memiliki kesalahan besar di masa lalu. “Amerika, sebuah tempat yang membanggakan itu menjadi lokasi yang aman untuk para penjahat perang Nazi,” kata si agen.

Pemberian jaminan keamanan bagi Nazi Jerman itu juga ditulis New York Times. Disebutkan, pejabat intelijen Amerika memberikan pertolongan keamanan bagi para Nazi Jerman. Pada 1954, CIA disebut-sebut memberikan jaminan kepada salah satu petinggi Nazi, Adolf Eichman, untuk memuluskan rencana Holocaus.

Iran Bantu Rezim-rezim Bentukan Amerika di Irak dan Afganistan

Dua hari setelah situs Wikileaks Amerika melansir berita pemerintah Karzai menerima dana dari Iran, Juru Bicara luar negeri Iran Ramin Mehmanparast menegaskan bahwa Iran “memberikan bantuan dalam jumlah besar..untuk mempermudah stabilitas Afganistan”.

Presiden Karzai mengakui telah menerima dana dari Iran. Menurut dia dana itu digunakan “untuk membeli para politisi, anggota parlemen dan para pemimpin suku-suku Afgan serta menarik anasir gerakan Taleban”.

Sebelumnya telah ada sejumlah pernyataan para pemimpin Iran tentang peran Iran dalam menopang pendudukan Amerika di Afganistan dan Irak. Di antaranya adalah mantan Menteri Pertahanan Ali Shamkhani, mantan Presiden Iran Hashemi Rafsanjani dan Muhammed Abthahi mantan Wakil Presiden. Dalam pernyataan mereka tanggal 15 Januari 2004 disebutkan, “Seandainya tidak ada dukungan Iran, niscaya Amerika tidak bisa menduduki Afganistan dan Irak dengan begitu mudah!” (Konferensi Teluk dan Tantangan Masa Depan).

Laporan Baker-Hamilton yang dikeluarkan pada tahun 2008 menyeru pemerintah Amerika untuk mengadaptasi: kerjasama Iran-Amerika di Afganistan dan pengulangannya di Irak. Tujuannya untuk memperkuat rezim boneka korup yang didirikan oleh Amerika di Baghdad dengan tujuan menyelamatkan Amerika dari kubangan lumpur Irak melalui kerjasama keamanan dan memelihara pertarungan sektarian di satu sisi. Itulah yang implementasinya diwakilkan kepada rezim Iran

Hizbut Tahrir Sudan: Disintegrasi untuk Kepentingan Amerika

Pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan tuntutan dari Salvakir Miyardit, Wakil Presiden Sudan dan Kepala Pemerintahan Selatan, bagi pengerahan militer internasional di perbatasan antara utara dan selatan Sudan. Setelah itu, Presiden Amerika Barack Obama mengatakan bahwa Sudan menjadi salah satu prioritas dan permasalahan besar yang banyak mendapat perhatian.

Hizbut Tahrir wilayah Sudan dalam pernyataan persnya mengecam pengerahan militer internasional di antara utara dan selatan Sudan. Hal itu berarti pemerintah Amerika dan militer internasional telah memperlakukan selatan sebagai sebuah negara independen yang memerlukan perlindungan. Ibrahim Utsman (Abu Khalil), Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir di Wilayah Sudan, menyatakan pemerintah Amerika adalah pihak yang berupaya memisahkan selatan dan mendirikan negara yang memiliki corak Nasrani demi kepentingan-kepentingan Amerika sendiri. Hal ini tampak dari pernyataan Obama yang berkata tentang Sudan Selatan, “Kita harus menghalangi perang ini bukan hanya karena kemanusiaan, tetapi juga karena kepentingan kita sendiri.” (Ash-Sharq al-Awsath, 16/10/2010).

Akar Terorisme: Pendudukan Asing

Profesor Robert Pape dari Universitas Chicago yang bekerja pada bagian Proyek Untuk Keamanan dan Terorisme baru-baru ini menerbitkan tulisan hasil penelitiannya yang luas yang menganalisis setiap kasus dari 2200 bom bunuh diri yang terjadi sejak tahun 1980. Penelitiannya itu dilakukan berdasarkan riset terdahulu yang dia lakukan sendiri pada bukunya terdahulu yang terbit pada tahun 2005 yang berjudul, Mati Untuk Menang.

Penelitiannya yang baru itu menemukan, bom bunuh diri meningkat secara drastis menyusul invasi atas Irak dan Afganistan, dari yang awalnya berjumlah 300 kasus pada tahun 1980 hingga tahun 2003, menjadi 1800 kasus pada tahun 2004 hingga 2009. Lebih dari 90% serangan bunuh diri di seluruh dunia berkaitan dengan sikap anti- Amerika. Bertentangan dengan keyakinan bahwa serangan-serangan tersebut dilakukan oleh “orang asing”, mayoritas kasus yang terjadi dilakukan oleh penduduk setempat suatu wilayah. Contohnya, 90% dari serangan bunuh diri di Afganistan dilakukan oleh orang Afghan.

Profesor Pape menyatakan, riset yang dilakukan menunjukkan alasan yang mendasari Perang Melawan Teror, yakni bahwa serangan-serangan semacam ini dan juga Serangan 11/9 karena kaum Muslim yang membenci nilai-nilai Barat dan oleh karenanya diperlukan demokrasi untuk membawa stabilitas di Dunia Muslim, adalah suatu alasan yang keliru. Menurut dia, “(Penyebabnya) adalah pendudukan.” [Farid Wadjdi; dari berbagai sumber].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*