Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, sebagaimana upaya radikalisasi, upaya deradikalisasi juga sesungguhnya merugikan umat Islam. Radikalisasi biasanya dilakukan melalui infiltrasi dan provokasi oleh intelijen ke dalam gerakan atau kelompok Islam agar mereka melakukan aksi-aksi kekerasan dan teror. Radikalisasi bisa juga dilakukan dengan cara menebar fitnah melalui sejumlah aksi terorisme yang direkayasa, seperti dalam kasus Peledakan WTC 9/11/2001 atau Bom Bali I dan II. Radikalisasi bertujuan untuk mencitraburukkan gerakan Islam atau malah Islam itu sendiri. Targetnya adalah agar gerakan Islam dianggap identik dengan kekerasan dan teror serta Islam dipandang sebagai agama yang lekat dengan radikalisme dan terorisme.
Adapun deradikalisasi sesungguhnya boleh dikatakan sebagai ’tahapan berikutnya’ setelah upaya radikalisasi. Setelah Islam dan gerakan Islam berhasil diidentikan dengan kekerasan dan teror, maka dimunculkanlah opini tentang pentingnya deradikalisasi. Deradikalisasi bertujuan ’meluruskan’ Islam dan gerakan Islam yang dianggap radikal, agar menjadi moderat.
Sayangnya, istilah radikal dan moderat adalah dua istilah yang sangat bias, bahkan cenderung dimaknai seenaknya sesuai dengan kepentingan penjajahan Barat. Radikal adalah setiap sikap dan perilaku yang anti Barat (Kapitalisme-sekularisme). Sebaliknya, moderat adalah sikap dan perilaku pro Barat (Kapitalisme-sekularisme). Dengan demikian, proyek deradikalisasi sejatinya bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin kalangan umat Islam yang pro Barat, sekaligus meminimalisasi kelompok-kelompok Muslim yang anti Barat. Tentu, ini sangat berbahaya.
Al-Wa’ie kali ini berusaha mengelaborasi isu di seputar deradikalisasi ini, baik menyangkut latar belakang, motif, aksi maupun tujuan yang hendak dicapai dalam proyek ini. Mudah-mudahan kita tidak terjebak dengan upaya radikalisasi maupun deradikalisasi yang sesungguhnya murni proyek penjajah Barat yang ingin terus menyudutkan dan melemahkan Islam dan kaum Muslim. Di seputar itulah tema utama al-Wai’ie kali ini, selain bahasan menarik lainnya. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Mudah-mudahan kita tidak terjebak dengan upaya radikalisasi maupun deradikalisasi yang sesungguhnya murni proyek penjajah Barat yang ingin terus menyudutkan dan melemahkan Islam dan kaum Muslim
Benar, disamping mewaspadai kita harus lebih cerdas.
Assalamu a’laikum wr wb.
Jangan pedulikan apakah radikalisai maupun deradikalisasi. Yang utama dilakukan oleh umat adalah memperkuat pemahaman dan keyakinan umat dalam memegang Aqidah yang hanif. Kampanyekan dalam setiap kegiatan dakwah semua istilah istilah yang krusial dan mernjadi pondasi dalam gerakan perjuangan umat islam. Cegah penyimpangan makna makna seperti KHILAFAH,JIHAD, SYAHID DAN TOGHUT oleh pihak pihak yang punya proyek DERADIKALISASI. jangan sampai umat terjebak kedalam pemahaman yang salah sehingga dapat membawa kepada kesesatan tentang makna, JIHAD, KHILAHAF, SYAHID DAN TOGHUT yang sebenarnya sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an dan Assunah. Yakinlah Allah akan menorang orang orang yang menolong DInNya. Amin. Allahu Akbar… Allah Akbar ….Allah Akbar
takbiiiiiirrrrr
Sudah tabiat orang-orang yang tidak menyukai dan memusuhi Islam dan pengembannya, untuk selalu melakukan makar. Cerdaslah wahai saudaraku…jangan sampai terjebak oleh makar mereka.
Jangan bangga menjadi moderat, karena ia ‘abu-abu’. Tidak jelas sikap dan pendirian, hanya untuk menyenangkan ‘sang tuan’. Islam tidak bisa di campur aduk.