Pihak yang berwenang di Mesir mengambil tindakan pengekangan terhadap peliputan peristiwa protes antipemerintah dengan memerintahkan penutupan jaringan TV Al-Jazeera berbahasa Arab.
Kantor berita negara Mesir mengatakan pemerintah menginstruksikan agar Al-Jazeera menghentikan operasinya di Mesir.
Pihak berwenang membatalkan izin operasi stasiun televisi yang berpusat di Qatar itu dan menarik akreditasi dari semua wartawan dan stafnya.
Jaringan televisi ini melakukan peliputan langsung dan dekat ke aksi protes. Pekan lalu pihak penguasa Mesir memutuskan sambungan internet dan menutup jaringan telefon genggam.
Dalam beberapa hari ini, Al-Jazeera melakukan peliputan yang hampir 24 jam tanpa henti dalam pemberontakan melawan rezim Presiden Husni Mubarak.
Stasiun televisi yang semakin populer di kalangan masyarakat Arab ini dianggap sebagai sumber yang mengilhami para pengunjuk rasa.
Dalam satu pernyataan hari Minggi, Al-Jazeera menyebut keputusan penguasa Mesir itu sebagai tindakan “yang bertujuan untuk membungkam dan menindas” peliputan terbuka.
Jaringan TV yang juga menyiar dalam bahasa Inggris ini sering berbenturan dengan pihak berwenang di Timur Tengah.
Mereka sempat di larang di Arab Saudi dan Irak. (bbc, 30/1/2011)