Para demonstran pro Presiden Mesir Hosni Mubarak tiba-tiba turun ke jalan-jalan Kota Kairo. Mereka terlibat bentrok dengan massa oposisi yang anti pemerintah. Siapa sebenarnya para demonstran pendukung Mubarak ini? Kenapa baru terlihat sekarang?
Pada saat bentrokan pecah di Lapangan Tahrir kemarin, Rabu (2/2/2011), beberapa pendukung Mubarak tertangkap lawannya. Sebagian besar sangat ketakutan ketika tertangkap. Mereka berteriak-teriak minta diampuni. Mereka juga mengaku dibayar pemerintah untuk turun ke jalan. Demikian ditulis CNN, Kamis (3/2/2011).
Beberapa orang yang ditangkap pihak oposisi juga ternyata adalah para polisi yang berpakaian sipil. Mereka menyamar dan ikur barisan pro Mubarak.
Shadi Hamid, seorang pengamat politik di Qatar menjelaskan, taktik menggunakan preman atau massa bayaran untuk menyerang demonstran itu sudah menjadi taktik lama rezim ini.
“Biasanya sudah ada preman-preman yang disiapkan. Mereka berpakaian seperti orang biasa dan menunggu para pengujuk rasa. Biasanya mereka menyerang para demonstran,” jelas Hamid.
Beberapa pihak, termasuk wartawan CNN juga mendengar para pegawai pemerintah dipaksa untuk ikut berdemo. Ada analisa jika kehadiran massa pro Mubarak ini memang disiapkan untuk membuat rusuh. Tujuannya agar pemerintah bisa melakukan tindakan keras dan membubarkan massa.
Selain itu banyak keanehan dalam massa pro Mubarak ini. Seperti merangsek maju dengan menggunakan Onta atau Kuda. Tentunya hal ini bukan cara unjuk rasa yang biasa.
Tindakan aparat kemanan yang berjaga juga seolah-olah membiarkan bentrok terjadi. Mereka tidak melakukan upaya keras untuk menghentikan bentrok. Ini pun menjadi keanehan sendiri.
Wah, dugaan demo bayaran ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia.