KAIRO-Presiden Hosni Mubarak mundur, Jumat malam waktu setempat, usai 18 hari gelombang protes rakyat menuntut pengunduran dirinya. Berikut sejumlah reaksi dunia atas keputusan Mubarak mundur setelah 30 tahun berkuasa:
AS:
Wapres Joe Biden mengatakan pergantian kekuasaan di Mesir merupakan momen sangat penting dalam sejarah negara itu dan Timur Tengah. Transisi di Mesir adalah sebuah perubahan yang tak dapat dibalikkan.
Presiden Obama direncanakan menyampaikan pidato soal Mesir pada pukul 13 waktu setempat.
Uni Eropa (UE):
“UE menghormati keputusan Mubarak. Dengan mundur, ia telah mendengar suara rakyat Mesir dan membuka jalan untuk reformasi yang lebih cepat dan lebih dalam,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Catherine Ashton. “Yang penting saat ini adalah dialog dipercepat yang mengarah pada pemerintahan yang merangkul semua yang menghormati aspirasi rakyat. Masa depan Mesir terletak di tangan rakyat Mesir. UE akan membantu sebisanya.”
Israel:
“Terlalu dini memprediksi dampak pengunduran diri ini,” kata seorang pejabat senior Israel. “Kami harap bahwa perubahan kea rah demokrasi di Mesir akan terjadi tanpa kekerasan dan kesepakatan damai (dengan Israel) tetap dipertahankan.”
Gaza:
“Pengunduran Mubarak adalah awal kemenangan revolusi Mesir,” kata jubir Hamas, Sami Abu Zuhri. “Kemenangan ini adalah hasil pengorbanan dan tekad rakyat Mesir.”
“Kami meminta pemimpin baru Mesir untuk mengambil keputusan segera untuk menghapus blockade Gaza dan membuka gerbang penyeberangan Rafah secara permanen untuk mengizinkan lalu lintas orang-orang, dan demi dimulainya proses rekonstruksi di Gaza.”
Jerman:
“Hari ini hari kegembiraan,” kata Kanselir Angela Merkel dalam jumpa pers. “Kita semua menyaksikan perubahan bersejarah. Sayamerasakan kegembiraan rakyat Mesir dan jutaan orang di jalanan Mesir.”
Liga Arab:
“Saya menantikan untuk membangun konsensus nasional dalam periode-periode mendatang. Kini ada kesempatan besar dan jendela telah terbuka usai revolusi putih dan usai pengunduran diri Presiden,” ujar Sekjen Liga Arab yang juga warga Mesir, Amr Moussa, kepada televisi Al Arabiya.
Ditanya apakah berminat menjadi Presiden, ia mengatakan “Ini bukan saatnya berbicara itu… Sebagai rakyat Mesir, saya bangga untuk mengabdi kepada Negara dengan semua orang pada tahap ini, untuk membangun consensus dari opini-opini yang ada.”
Qatar:
“Ini langkah yang positif dan penting menuju aspirasi rakyat Mesir untuk mendapatkan demokrasi dan reformasi,” kata pernyataan dari Istana. (republika.co.id, 12/2/2011)
Reformasi baru akan membawa perbaikan jika sistem yang diberlakukan BUKAN sistem demokrasi TAPI Sistem KHILAFAH yang mengikuti manhaj kenabian sebuah sistem yang sempurna karena bersumber dari Sang Pencipta menusia dan dunia seisinya !!!!!!
Perubahan rezim saja tidak cukup, tetapi harus disertai perubahan sistem. Sistem ideologi kapitalisme dengan sistem politik demokrasi dan sistem ekonominya telah sama-sama kita lihat dan rasakan kegagalannya dan penuh kebobrokan. Saatnya kita ganti dengan sistem Islam yang berasal Allah yang Mahaadil dan Bijaksana.dalam naungan KHILAFAH ISLAMIYAH yang dipandu oleh HIZBUT TAHRIR. Allahu Akbar, Allahu Akbar,Allahu Akbar.
AS dan sekutu cuma pura2 senang tuh, padahal was was jgn2 kepemimpinan Islam yg berjaya disana. pake statement ke GR an segala mesir pake demokrasi lagi, pdhl blm tentu juga kan.
moga ALLOH SWT menyegerakan berdirinya Khilafah! Allohumma amin..
Siap-siap saja masuk mulut buaya,jika ini mulut harimau…atau masuk mulut harimau bila ini mulut buaya…sama saja. Pengorbanan rakyat mesir sia-sia belaka apabila setelah “mulkan janbriyan” semisal mesir dll ini tidak berubah jadi Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah….,Pokoknya KHILAFAH dan SYARAH..titik.