HTI

Cover (Al Waie)

Kekerasan Atas Nama Agama? [Pengantar]

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, sejumlah insiden bernuansa konflik kembali mencuat beberapa waktu lalu, tidak lain ‘Tragedi Cikeusik’, Pandeglang, Banten, dan ‘Tragedi Temanggung’. Keduanya diklaim sebagai kasus kekerasan ‘atas nama agama’. Lagi-lagi, tanpa meneliti terlebih dulu akar persoalan yang sebenarnya, telunjuk pun diarahkan kepada umat Islam. Sebagian kalangan lalu menjadikan umat Islam sebagai kambing hitam. Muncul kembali tudingan: ‘umat Islam tidak toleran’, ‘negara gagal melindungi minoritas’, ‘pluralisme terancam’, dll.

Tentu kita pantas bertanya: benarkah semua tudingan itu atau ngawur? Faktanya, baik dalam ‘Tragedi Cikeusik’ maupun ‘Tragedi Temanggung’ umat Islam bukanlah pemicunya. Semuanya karena adanya provokasi. Bahkan ‘Tragedi Cikeusik’ mirip dengan ‘Tragedi Ciketing’ Bekasi; sama-sama pemicunya adalah provokasi pihak non-Muslim. Bedanya, jika di Cikeusik pelaku provokasi adalah kelompok Ahmadiyah, sementara di Ciketing adalah kelompok Kristen. Jadi, sejak awal pemicunya bukanlah umat Islam.

Namun, bagi kalangan yang anti Islam, yakni kaum sekularis-liberalis, tak penting akar persoalan yang sebenarnya. Bagi mereka, kasus apapun, selama melibatkan umat Islam—meski umat Islam itulah yang jadi korban—harus dimanfaatkan untuk memojokkan umat Islam, Isu kekerasan atas nama agama kemudian mereka mainkan. Target mereka jelas, mereka ingin memberangus apa yang mereka sebut sebagai ‘Islam garis keras’ atau Islam fundamentalis’ (termasuk para pejuang syariah dan Khilafah) sekaligus mengokohkan ‘Islam moderat’. Semuanya pada akhirnya adalah demi merealisasikan agenda besar mereka, yakni mengokohkan sekularisme, pluralisme dan liberalisme.

Karena itu, tentu umat Islam mesti mewaspadai agenda mereka. Untuk itu pula, al-Waie edisi kali ini sengaja menjadikan isu kekerasan atas nama agama sebagai topik utama. Hal itu dimaksudkan agar umat Islam bisa menyadari bahaya sesungguhnya di balik isu tersebut serta bisa menyikapinya secara benar dan proporsional. Sejumlah tema menarik lain juga layak untuk dikaji, tentu agar para pembaca semakin cerdas dan memiliki pemahaman yang benar dalam merespon setiap fakta yang terjadi.

Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

One comment

  1. ass.wr.wb. saya akan terus mendukung dakwah hti karena kemurnian dakwahnya berdasarkan yang sudah dicontohkan Rosululloh SAW. maju trus HT Alloh akan menolong hamba yang menolong agamaNya. Allohuakbar!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*