Pengantar:
Selain di Indonesia, Hizbut Tahrir juga menyelenggarakan berbagai konferensi, kegiatan dan aktivitas Rajab di negeri-negeri lain. Tentu ada pesan yang ingin disampaikan dari semua aktivitas itu. Semua aktivitas pada tingkat global dan membutuhkan banyak sumberdaya untuk menyelenggarakannya itu tentu memiliki urgensinya secara global. Di era globalisasi sekarang rangkaian konferensi yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di 29 kota tentu juga memiliki pengaruh secara global dan juga saling mempengaruhi dengan aktivitas Hizb di negeri-negeri lain. Itulah beberapa hal yang terungkap dalam wawancara singkat Redaksi dengan Utsman Bakhasy, Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir di Lebanon. Berikut petikannya.
Seperti kita ketahui, HTI menyelenggarakan rangkaian Konferensi Rajab 1432 H selama bulan Rajab di 29 kota di Indonesia. Apakah ada aktivitas semisal yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir di negeri-negeri lain, khususnya di negeri kaum Muslim? Bisakah Anda menggambarkan secara ringkas aktivitas tersebut?
Benar, syabab Hizb menyelenggarakan serangkaian aktivitas dalam mengenang bencana kehancuran Khilafah di sejumlah negeri. Saya sebutkan di antaranya: Lebanon, Palestina, Yordania, Pakistan, Yaman, Sudan, Tunisia, Bangladesh, Australia, Amerika, Denmark dan Inggris. Hizb juga ingin menyelenggarakan Konferensi di Turki pada tanggal 26 Juni 2011. Hanya saja dinas teror (Dinas Keamanan) Turki menangkap sebagian besar ikhwan panitia pelaksana Konferensi itu pada tanggal 24 Juni 2011. Hal itu membuat konferensi tersebut urung diselenggarakan. Berbagai aktivitas Rajab yang diselenggarakan Hizb itu meliputi diskusi dan seminar dalam skala luas yang diselenggarakan di beberapa daerah dan kota (seperti di Palestina, Lebanon dan Pakistan sebaigamana di Indonesia) atau dalam bentuk konferensi pada tingkat nasional seperti di Inggris, Denmark, Australia dan Amerika.
Apa urgensi berbagai aktivitas Rajab, termasuk Konferensi Rajab di Indonesia itu, secara global?
Kita semua sama-sama tahu bahwa bencana kehancuran Khilafah di tangan penjahat Attaturk di Turki belum pernah dialami selama berabad-abad sebelumnya. Barat berusaha mengokohkan kondisi-kondisi baru di tengah-tengah umat agar Barat bisa memperdalam cengkeramannya terhadap umat. Di antara upaya terpenting Barat dalam hal itu adalah menobatkan penguasa yang menjadi pelayan Barat. Mereka adalah para penguasa yang mengurusi umat secara represif dan diktator. Hanya saja, umat telah menyadari tipudaya Barat itu. Maka dari itu, berbagai aktivtas Hizb itu datang untuk menerangi jalan kebangkitan bagi umat dalam upaya umat membebaskan diri dari hegemoni imperialisme.
Penting ditunjukkan di sini bahwa aktivitas-aktivitas Rajab yang diselenggarakan Hizb ini bergema sejak dari Indonesia di timur hingga Maroko di barat. Kami mengingatkan juga pentingnya menyatukan suara umat dalam menuntut kembalinya Khilafah pada saat banyak dari orang-orang mukhlis telah mengindera kebangkitan baru setelah tahta tiran yang didirikan oleh Barat tergerus.
Apakah rangkaian Konferensi Rajab oleh HTI cukup berpengaruh dalam membentuk opini umum secara global, khususnya di tengah kaum Muslim?
Di kampung global yang makin mengecil jaraknya dari heri ke hari berkat sarana komunikasi, tentu apa yang terjadi di Tunisia memiliki refleksi yang kuat di Mesir, Suria, Yordania dan Yaman. Apa yang berlangsung di Pakistan gemanya terus bergaung di Bangladesh, India dan Indonesia. Umat Islam adalah umat yang satu yang diikat. Mereka diikat oleh akidahnya dan keimanannya kepada Allah, Sang Pencipta alam semesta; oleh Nabi-Nya, Muhammad saw.; dan oleh al-Quran sebagai risalah Allah yang kekal kepada umat manusia seluruhnya. Karena itu sangat wajar bahwa konferensi atau tablig akbar yang disampaikan di timur, termasuk Indonesia, atau di barat akan memiliki pengaruh yang kuat dan penting, bahkan meski pengaruh itu tidak dilihat oleh pembicara atau orang-orang yang menyelenggarakannya.
Apa pesan yang ingin disampaikan dari penyelenggaraan berbagai aktivitas dan konferensi Rajab itu oleh Hizb?
Berbagai konferensi dan aktivitas yang diselenggarakan Hizb itu datang untuk mengingatkan umat bahwa sumber kemuliaan dan kebangkitannya tidak lain ada di dalam Islam. Secara global dan spesifik sumber kemuliaan dan kebangkitan itu adalah tegaknya daulah Khilafah yang akan mempersatukan umat dan menghimpun kalimatnya di bawah panji imam yang satu, imam yang akan memelihara dan mengurusi umat menurut hukum-hukum petunjuk qurani, kemudian memimpin umat untuk menjadi sumber cahaya, keadilan dan rahmat untuk seluruh dunia.
Bagaimana pandangan Anda mengenai optimisme tegaknya kembali Khilafah?
Biasanya, masyarakat yang memanas secara bertahap sampai pada titik didihnya, niscaya akan menimbulkan ledakan langsung dengan munculnya fajar baru. Banyak pengamat dikejutkan oleh revolusi-revolusi yang melanda negeri-negeri Arab. Meski demikian, orang yang selalu mengamati kondisi umat dan tingkat keterpurukan yang mereka alami akibat pemerintahan yang dipimpin oleh penguasa penjahat serta terbongkarnya aib para penguasa itu dan kolusi mereka dengan musuh-musuh umat niscaya memprediksi dan menanti-nanti terjadinya revolusi-revolusi itu. Dengan izin Allah Yang Mahaesa, fajar Khilafah telah mulai menyingsing dan boleh jadi telah begitu sangat dekat. Meski kita tidak boleh terburu-buru, kita percaya secara mutlak dan dengan keyakinan penuh bahwa Allah SWT akan menunaikan janji-Nya dan semoga hal itu dalam waktu dekat ini.
Apa pesan yang ingin Anda sampaikan kepada kaum Muslim di Indonesia?
Jangan Anda terpedaya bahwa lautan, gunung-gunung dan lembah memisahkan kita. Sesungguhnya hati kita berhimpun dalam kecintaan dan ketaatan kepada Allah. Perhatian utama kita, penderitaan kita dan harapan kita adalah satu, yaitu: agar kalimat Allah menjadi yang paling tinggi; agar Allah SWT merealisasi janji-Nya kepada umat dan memberikan kemungkinan kepada para aktivis mujahid yang berjuang di jalan Allah untuk menegakkan Khilafah. Percayalah dan yakinlah bahwa apa yang dilakukan oleh salah seorang dari Anda dalam bentuk tugas dan aktivitas untuk menolong agama ini, itu akan menjadi kontribusi mendasar dalam menggemakan gaung Khilafah.
Kepada Allah Yang Maha Mendengar, kami meminta dan memohon agar menetapkan perhatian kami dan Anda untuk menolong agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya; dan agar meneguhkan kita di dalam ketaatan kepada-Nya. Kami memohon agar Allah menjadi sebaik-baik pendukung dan penolong bagi kita. Dia adalah Penolong dan Wali dalam hal itu dan Maha Kuasa atasnya.
Sampai bertemu di dalam ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT. []