Occupy Wall Street adalah cerminan kemarahan dan kebencian massif terhadap Kapitalisme global. Berawal dari demonstrasi yang dilakukan di Wall Street, New York, kemarahan terhadap Kapitalisme kini merebak dimana-mana. Kapitalisme dikecam sebagai ideologi kriminal yang rakus, menindas dan melakukan ketidakadilan sistematis.
Mereka mengecam pelaku bisnis besar yang rakus dan menghalalkan segala cara. Kecaman yang sama ditujukan kepada Pemerintah dan Kongres AS yang selalu lebih mengutamakan kepentingan korporasi kaya. Mereka membawa poster yang menggambarkan realita ini: The Real Terrorists are in The White House, Congress and Wall Street (Terorisme Sesungguhnya Ada di Gedung Putih, Kongres dan Wall Street).
Sebagaimana diketahui, saat krisis di Amerika tahun 2008, Pemerintah AS mengucurkan dana besar untuk perusahan-perusahan besar, seperti AIG perusahan asuransi raksasa. Dari pajak, Pemerintah AS mengucurkan dana 170 miliar dolar. Ternyata kinerja AIG terpuruk karena memegang obligasi beragun aset KPR (mortgage). Obligasi itu ternyata kertas belaka yang membuat keuangan AIG berdarah-darah. Ironisnya, setelah mendapatkan dana talangan, manajemen AIG justru melanjutkan tradisi bagi-bagi bonus. Dana 165 juta dolar dibagikan sebagai bonus kepada para eksekutifnya.
Perdagangan di pasar saham tak kalah curangnya. Rajaratnam (53) dituduh mendapat-kan keuntungan secara tidak sah dari pasar modal sebesar 63,8 juta dolar AS dalam kurun waktu tujuh tahun. Rajaratnam adalah pemim-pin dan pendiri salah satu hedge fund terbesar dunia, Galleon, yang mengelola dana investasi 7 miliar dolar AS pada tahun 2008. Sesumbarnya sebagai analisis saham terbaik ternyata karena sering mendapat bocoran bahkan mencuri informasi dari berbagai kalangan.
Terdapat juga Skandal Madoff yang disebut-sebut sebagai skandal finansial terbesar di AS. Dia menipu para investor dengan menggunakan skema ponzi. Korbannya tidak hanya orang kaya, tetapi juga para pensiunan yang berharap dapat pensiun nyaman dengan uang yang mereka investasikan lewat karya Madoff. Impian mereka kandas karena uang pensiun mereka menguap di tangan Madoff.
Karena itu, dalam situs Occupywallst.org, gerakan Occupy Wall Street mengajukan beberapa tuntutan antara lain: menghentikan ketidaksetaraan kaya dan miskin di Amerika mengingat 400 orang terkaya Amerika memiliki kekayaan melebihi total kekayaan setengah penduduk Amerika. Mereka menuntut penghentian era modern kejayaan yang palsu. Kira-kira seperenam rakyat Amerika menganggur. Karena itu, mereka menuntut diakhiri pengangguran. Mereka pun menuntut penghen-tian kemiskinan rakyat Amerika karena saat ini kira-kira seperenam rakyat Amerika hidup dalam kemiskinan. Amerika juga harus menghentikan imperialismenya yang tampak dari pangkalan militer Amerika yang menyebar di 165 negara. Tuntutan lain adalah agar Amerika menghentikan perangnya di seluruh dunia.
Pada November 1997 Hizbut Tahrir sebetulnya telah menganalisis dan memprediksi keguncangan Kapitalisme ini. Hizb telah menjelaskan tiga penyebab utama krisis Kapitalisme yang bersifat siklik ini, yaitu: sistem perseroan terbatas, perbankan ribawi dan sistem uang kertas inkonvertibel (fiat money) yang tidak berbasis emas dan perak.
Dalam kritiknya, Hizbut Tahrir menjelaskan, perdagangan saham lebih banyak didasarkan pada trust (‘kepercayaan’) bahwa harga berbagai saham dan surat berharga itu akan terus naik; ditambah ketamakan untuk mendapatkan keuntungan dari harga saham yang dijual. Namun, ‘kepercayaan’ tersebut nyatanya mudah goyah karena sebab-sebab tertentu. Pasar menjadi guncang. Banyak pemilik saham berlomba-lomba menjual sahamnya untuk meraup laba dari kenaikan harga saham yang diperkirakan. Saat semua pemilik saham berlomba-lomba menjual sahamnya, secepat mungkin jatuhlah harga saham. Hal ini tentu makin mendorong pihak lain untuk menjual sahamnya. Akibatnya, harga saham terus merosot sampai ke titik terendah. Inilah peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 1929, hampir terjadi tahun 1987 dan mungkin kembali terjadi dalam waktu dekat ini.
Kenyataan ini membuktikan terpisahnya hubungan pasar modal dengan sektor ekonomi riil. Akhirnya, pasar modal berubah menjadi kasino besar (big casino) untuk ajang perjudian. Inilah yang membuat ekonomi dunia gampang tergunjang.
Adapun sistem perbankan ribawi merupakan biang bencana dalam sistem ekonomi kapitalis. Sebab, bank telah diberi hak untuk menghimpun dana masyarakat sekaligus mengelolanya. Bank lalu mendistribusikan dana tersebut dengan cara mengkreditkannya kepada para investor dan pengusaha—termasuk para pedagang saham di pasar modal atau menyimpan sendiri—dengan memungut riba. Namun, pendistribusian dana masyarakat tersebut sesungguhnya tidak netral. Sebab, para pemilik bank—mayoritas adalah para investor dan grup perusahaan mereka sendiri—mendapat prioritas utama untuk memperoleh kredit bank dengan suku bunga rendah, baru kemudian pihak lain dengan alasan pertim-bangan risiko kerugian. Berikutnya adalah para pengusaha kecil, lalu menyusul para konsumen dari kalangan masyarakat umum. Karena itu, sistem ribawi ini secara alamiah akan membuat dana masyarakat hanya berputar pada kalangan terbatas yang sedikit jumlahnya.
Cacat prinsipil lain adalah tipudaya mata uang kertas, yang seakan-akan memiliki nilai. Padahal uang tersebut tidak mempunyai nilai intrinsik apa pun. Akibatnya, nilai uang tak pernah stabil. Gejolak kurs mata uang bisa terjadi setiap saat karena banyak faktor.
Melihat semua ini, tidak cukupkah bagi kita untuk segera mencampakkan ideologi Kapitalisme dalam kehidupan kita? Saat mereka sendiri mengkritik keras sistem Kapitalisme yang selama ini mereka banggakan, tentu aneh kalau masih ada kaum Muslim yang percaya dan mengekor kepada negara-negara kapitalis. Padahal sebagai jawara dan jantungnya kapitalis dunia, mereka terancam runtuh.
Sesungguhnya umat Islam telah memiliki pilihan jelas, yakni sistem Islam yang bersumber dari Allah SWT. Yang kita butuhkan sekarang adalah keberadaan Khilafah untuk menerapkan sistem Islam itu, plus kemauan, keberanian politik dan pengorbanan umat Islam untuk mewujudkannya. [Farid Wadjdi]
yup….Amerika dan eropa akan menyusul uni sovyet yang sudah musnah lebih dahulu, sungguh semua sistem buatan manusia (kapitalis dan sosialis) akan hancur dengan sendiri, kehancuran amerika tinggal menghitung hari……saatnya kita membuktikan pada dunia ONLY ISLAM SOLUTION FOR ALL..hanya dengan menerapkan syariatNya dengan Kaffah dibawah naungan Khilafah…kita dapat merasakan indahnya ISLAM dengan konsep RAHMATAN LILALAMIN.