Sejumlah Tokoh Nasional Tolak Kedatangan Obama

Sejumlah tokoh nasional menolak kedatangan Presiden Amerika Barack Obama ke Indonesia dengan alasan bahwa Obama adalah gembong kemunkaran negara penjajah kapitalis imperialis. Mereka menyatakan sikapnya itu dalam acara Halqah Islam dan Peradaban edisi Khusus Membongkar Agenda Jahat di Balik Kunjungan Obama, Kamis (10/11) siang di Wisma Antara, Jakarta.

Menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, Obama adalah representasi dari kapitalisme dan imperialisme. Melalui perintah dan kebijakan Obama kapitalisme dikokohkan. Melalui perintah dan kebijakan dia juga imperialisme terus dijalankan.

Pelacuran adalah kemunkaran, perjudian adalah kemunkaran, pornografi adalah kemunkaran, riba adalah kemunkaran. Dengan penerapan sistem kapitalisme semua kemunkaran itu dilegalkan.

Begitu juga dengan kerusuhan di berbagai tempat termasuk di Papua, menurut Ismail, itu pun termasuk upaya dari tangan-tangan kapitalisme global untuk mempertahankan dominasi mereka.

“Jadi tidak salah kalau kita mengatakan bahwa Obama itu menghimpun seluruh kemunkaran! Dia adalah wajah kapitalisme yang paling tulen, jadi kalau ingin melihat wajah kapitalisme maka pandanglah wajah obama,” ujarnya dihadapan sekitar 500 peserta talkshow tersebut.

Ismail pun menyebutkan bukti-bukti bahwa Obama adalah representasi imperialisme dengan menyebutkan penjajahan Amerika di Irak, Afghanistan, Libya dan Pakistan.

“Jadi Obama adalah wajah imperialisme. Kapitalisme dan imperialisme itu adalah puncak kemunkaran, membunuh itu adalah kemunkarang, tetapi dengan imperialisme jutaan orang tewas dalam waktu yang sangat singkat,” pekiknya.

Bahkan saat ini, setiap hari Amerika mengirim terus pesawat tanpa awak ke perbatasan Pakistan-Afghanistan. “Dia bilang menyerang pusat-pusat terorisme, tetapi apa yang terjadi? Yang menjadi korban adalah penduduk sipil, madrasah, pesantren, anak-anak, perempuan. Semua itu terjadi setiap hari,” ungkapnya.

Menurutnya itu merupakan bukti yang lebih dari cukup untuk menunjukkan Obama adalah sosok yang kejam dan bengis. “Kurang bukti apa lagi? Apakah harus yang menjadi korban itu istirnya, anaknya, keluarganya terlebih dahulu untuk menyadari bahwa Obama itu orang yang sangat bengis dan kejam?” tanya Ismail.

Ismail pun mengingatkan umat Islam jangan tertipu dengan ucapan salamnya. Karena yang harus dilihat dari obama itu adalah dari tindakan dan kebijakannya, bukan sekedar kata-katanya. Karena didasarkan pada kapitalisme dan imperialisme maka semua tindakan dan kebijakan Obama merupakan kemunkaran.

“Karena itulah saya ingin mengatakan sekali lagi bahwa puncak kemunkaran itu adalah kapitalisme dan imperialisme dan itu terhimpun dalam satu wajah obama!” tegasnya.

Jadi ketika dia datang ke Indonesia, berarti datang sebuah kemunkaran, “barang siapa yang melihat kemunkaran maka cegahlah kemunkaran itu dengan tanganmu, kalau tidak mampu, dengan lisanmu,” ujar Ismail mengutip hadits.

Selain Ismail, nampak pula tokoh lainnya yang hadir dan menyampaikan sikap penolakannya terhadap Obama, kapitalisme dan imperialisme. Di antaranya adalah KH Ahmad Zainuddin Qh (ulama), Fikri Bareno (Sekjen Al Ittihadiyah), Djauhari Syamsuddin (Ketua Umum SI), Fakhurrazi (Wasekjen Kahmi), Irena Handono (Kristolog), Tyasno Sudarto (mantan Kepala Staf Angkatan Darat), Marwan Batubara (mantan anggota DPD RI) dan Son Hadi (Jubir JAT).[] joko prasetyo

3 comments

  1. setuju sekali ustadz !!! sok atuh mari kita bersama2 menyadarkan umat yang sedang kebingungan ini, memandang wajah sang presiden…

  2. Negeri ini kan sebenarnya memang latahan lantaran obama bisa ngomong” bakso dan nasi goreng semuanya enak ” lantas elit2 politinya menyambut dengan hangat dan sangat baik guna menjilat dan megharap dollar darinya,PADAHAL ….mereka Amerika dan konco2nya dibalik semua itu /kongkritnya negeri ini sedang digerogoti oleh negeri Amerika dengan dalih prifatisasi alias diambil alih.Asthoqfirullahal’adziim…..

  3. setuju sekali.ngapain juga masih mengharapkan negara kapitalis yang tinggal seujung jari kelingking ja ambruknya. kembali bangun untuk daulah khilafah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*