HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

Lintas Dunia [Februari 2012]

Gingrich: Syariah Mematikan!

Setelah Rick Perry, kini giliran calon lain dari Partai Republik Newt Gingrich yang mengatakan keyakinan akan hukum syariah akan membawa AS ke kematian. Gingrich berkomentar dalam kampanye kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) di South Carolina, di Balai kota Carolina Selatan, Selasa (17/1).”Seseorang yang punya setiap jenis keyakinan dalam syariah, apapun upaya untuk memaksakan pada kita semua, akan menjadi ancaman mematikan,” ucap Gingrich.

Newt Gingrich adalah salah satu dari beberapa kandidat calon Presiden AS yang terkenal sangat anti Islam. Ia telah berulang-ulang mengecam semua hal yang berbau Islam, termasuk syariah. Ia bahkan pernah meminta pengadilan federal untuk membatalkan semua hukum yang berbau Islam. Ketika kampanyenya di South Carolina, ia juga menegaskan kebenciannya terhadap syariah. Namun sikapnya sedikit agak melunak kali ini, ketika terdapat seorang yang menanyakan apakah bila ada calon dari warga Muslim Amerika, ia akan mendukungnya. Gingrich pun menjawab, bahwa dia akan mendukung seorang Muslim Amerika sebagai presiden, asalkan calon tersebut komitmen tidak akan pernah menjalankan hukum syariah dan tidak berusaha memaksakan pandangan Islamnya pada orang lain. “Karena seorang yang benar menyembah Allah tidak akan menjadi ancaman,” jawab Gingrich.


Penjara Israel Lebih Buruk Dibanding Kamp Nazi

Pejabat Palestina mengatakan tahanan Palestina mendapat perlakuan yang paling tidak manusiawi di penjara Israel. Mereka disiksa dengan cara kejam yang lebih tidak manusia dibandingkan dengan kamp konsentrasi Nazi. Dalam wawancara dengan Fars News Agency Iran pada Ahad (15/1), Menteri Palestina untuk urusan tahanan Ataollah Abu Sabah mengatakan dari 44.000 tahanan Palestina yang saat ini sedang mendekam di penjara Israel, tujuh di antaranya wanita dan 23 diantaranya merupakan anggota dewan Palestina.

Tahun lalu, stasiun TV Israel merilis rekaman video tahanan Palestina disiksa pasukan Israel di Penjara Naqab. Peristiwa yang terjadi tahun 2008 ini berakibat terbunuhnya seorang Palestina dan yang lainnya terluka. Keluarga para tahanan dan bahkan  kadang-kadang pengacara mereka dipaksa telanjang untuk diinterogasi. Pada akhir Desember 2010, sebuah kelompok hak asasi manusia, Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel, menyatkan hak untuk bertemu pengacara selama interogasi tahanan Palestina dihilangkan secara sistematis. Diikat dengan kursi untuk waktu yang lama, kurang tidur, intimidasi, penyiksaan dan kondisi penahanan menyakitkan adalah beberapa contoh yang didokumentasikan oleh kelompok HAM dalam laporannya. Tawanan ditelanjangi dengan suhu di bawah nol saat musim dingin adalah salah satu metode penyiksaan yang paling umum dari rezim Israel.


Setahun Revolusi Tunisia, Pengganguran dan Ekonomi Makin Sulit

Ribuan rakyat Tunisia berkumpul merayakan satu tahun revolusi di Bourguiba Avenue, tempat yang sama ketika demonstran menggulingkan pemerintahan Zine al-Abidine Ben Ali, Sabtu (14/1). Satu tahun revolusi ini juga sebagai tanda dimulainya “Arab Spring” di negara-negara Timur Tengah. Perayaan dengan semangat revolusi di Tunisia menjadi model untuk perubahan di Timur Tengah dan revolusi ini telah membentuk ulang percaturan politik di wilayah Timur Tengah, terutama menginspirasi pergolakan Mesir, Libya, Suriah dan Yaman.

Perayaan revolusi di Tunisia kali ini berbeda dengan acara-acara publik yang dilakukan Ben Ali selama 23 tahun memerintah Tunisia. Saat pemerintahan Ben Ali, jika terdapat perbedaan pendapat maka akan dihukum penjara yang lama atau penyiksaan. Namun, Tunisia kini terdiri dari kelompok-kelompok yang masing-masing menuntut untuk didengar. Meski terjadi kemajuan demokrasi, Tunisia menghadapi masalah akut berupa kemiskinan dan lapangan pekerjaan yang sempit serta masyarakat yang terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok yang dulu dilarang Ben Ali.


Kelompok Muslim India Tolak Kerjasama Israel

India baru saja membina kerjasama baru dengan pemerintah Israel lewat pembukaan kantor perwakilan negara Zionis itu di Bangalore. Namun, kini aksi protes keras dari kelompok-kelompok Islam di India mulai bermunculan. Mereka menilai India berdiri di atas penderitaan rakyat Palestina. “Kerjasama antara New Delhi dan Tel Aviv yang baru dibina itu membuat posisi India mendukung Israel. India telah berdiri di atas penderitaan Palestina,” kata Partai Sosial Demokrat dari India (SDPI), seperti dikutip situs Lingkaran Dua.

Kemarahan kelompok Muslim mulai meledak ketika Menteri Luar Negeri India, S.M. Krishna, berkunjung ke Israel. Kedatangannya bertujuan membangun kerjasama dan menggambarkan bahwa India dan Israel adalah teman. Selama kunjungan tersebut, pemerintah setuju memberikan izin pada Israel untuk membuka konsulat di Bangalore.

Presiden SDPI, E. Aboobacker, mengeluarkan pernyataan mengutuk pemerintahan India atas hubungan kerjasama bilateralnya dengan Israel. “Kerjasama India dengan Israel adalah lelucon besar. Pasalnya, Israel selama sembilan dekade telah membantai warga Palestina tak bersenjata, termasuk perempuan dan anak-anak.”

Aboobacker menambahkan bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan posisi India selama ini terhadap perjuangan Palestina. Hal tersebut mengingat pernyataan Mahatma Gandhi pada 1946 ketika ia mengecam keputusan orang Yahudi membangun negara mereka di atas puing-puing Palestina.


Khawatir Pengaruh HT, Kirgistan Adakan Program untuk Imam Masjid

Menteri Wakaf Kirgistan Kambaraly Uzakov menyatakan sekitar 70% dari para imam masjid di Kirgistan adalah buta huruf dan tidak berpendidikan. Sebagaimana yang diberitakan Kantor berita Eng.24.kg , pemerintah Kirgistan membuat program khusus untuk para imam di Kirgistan Selatan. Mereka diajari Islam, dasar-dasar agama lain, sejarah dan filsafat.

Menteri menambahkan bahwa karena mereka itu buta huruf maka “mereka mudah untuk menjadi anggota kelompok-kelompok Islam yang dikenal ekstrem dan radikal di Kirgistan. Sebab, para pemimpin kelompok ini memiliki pengetahuan yang luas, dan menjadi rujukan mayoritas penduduk.”

Situs kantor berita Eng.24.kg melaporkan bahwa kelompok yang dimaksud di antaranya adalah Hizbut Tahrir . Kelompok ini memiliki ribuan pendukung di wilayah selatan Kirgistan. [FW/Dari berbagai sumber].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*