Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, dari hari ke hari, problem sosial di negeri ini, khususnya yang melanda kaum muda, makin mengerikan. Yang paling mengerikan adalah semakin liarnya seks bebas yang dilakukan kaum muda, bahkan kaum remaja belasan tahun (usia SD, SMP dan SMA). Tahun lalu (2010) BKKBN melaporkan bahwa menurut survey yang dilakukan lembaga itu di Jabodetabek, sekitar 51% remaja—tentu di antara mereka adalah anak-anak sekolah—sudah pernah/biasa melakukan hubungan seks. Di Surabaya, baru-baru ini sebuah lembaga survey juga melaporkan, bahwa 41% remaja di kota itu memandang seks dalam pacaran adalah hal yang wajar. Dalam momen-momen istimewa semacam peringatan tahun baru atau hari valentine, ternyata kuantitas hubungan seks bebas nan liar makin meningkat. Di berbagai tempat, sudah bukan rahasia lagi jika pada momen-momen tersebut penjualan kondom—yang umumnya dibeli oleh kalangan muda-remaja—laris manis alias melonjak tajam.
Akibat nyata dari seks bebas adalah munculnya banyak kasus aborsi. Di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim ini, data mutakhir menyebutkan bahwa dari keseluruhan kasus aborsi, ternyata 62%-nya dilakukan oleh remaja yang tentu saja belum menikah. Karena itu, tidak aneh jika para orangtua semakin khawatir. Sayangnya, kekhawatiran ini tidak jarang melahirkan tindakan yang keliru. Sebagian orangtua, karena khawatir putrinya hamil di luar nikah, banyak yang kemudian membawa putrinya yang masih usia SMP/SMA ke bidan untuk di-KB. Barangkali pikirnya, tidak mengapa putrinya terjerumus ke dalam seks bebas—karena toh mereka sudah sulit dikendalikan—asal tidak hamil sebelum menikah.
Inilah potret kagagalan negara sekular ini dalam membangun sekaligus mengawal moral rakyatnya. Bukan hanya gagal, negara bahkan memfasilitasi kemunculan banyak perilaku menyimpang tersebut, misalnya dengan tetap membiarkan merebaknya pornografi dan pornoaksi, melegalisasi tempat-tempat hiburan penuh maksiat, bahkan melegalisasi pelacuran. Tentu semua ini butuh solusi nyata dan syar’i. Tanpa itu negeri ini sesungguhnya sedang meluncur ke jurang kehancuran tanpa ada yang bisa mencegahnya lagi.
Di seputar itulah tema utama Al-Waie kali ini, selain sejumlah tema penting lain yang tentu sayang untuk dilewatkan. Semoga dengan itu pembaca makin menyadari tatanan negara yang rusak akibat penerapan ideologi Kapitalisme sekular, sekaligus makin memahami pentingnya negeri ini untuk segera menerapkan syariah Islam secara kaffah. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Kegagalan dari demokrasi…….
Subhanallah …masihkah kita percaya sistem sekuler kapitalis buatan manusia..? saatnya kembali kpd syariat Allah
Sudah tdk bs di bedakan lagi mana MANUSIA dan HEWAN,,prilaku nya sama,,ini pertanda bahwa pentingnya negeri ini untuk segera menerapkan syariah Islam secara kaffah..
Aswb, usul… bagaimana kalo al wa’ie dijual juga via online??
sebaiknya memakai pakaian yg muslim