Catatan saya kali ini tentang sesuatu yang ringan saja, yaitu tentang SMS. Tentu bukan sembarang SMS. Ini SMS yang ‘berisi’.
Beberapa waktu terakhir ini, saya memang sering mendapatkan SMS dari nomor-nomor yang tidak saya kenal. Sebagian dari SMS-SMS itu isinya cukup menarik. Saya sebut SMS Inspiratif, karena isinya memang sangat menggugah dan menginspirasi. Saya tentu sangat berterima kasih kepada siapa saja yang telah mengirim SMS–SMS itu. Meski jumlahnya terus bertambah, saya biarkan SMS–SMS itu tetap berada di inbox HP saya. Sesekali saya buka kembali, dan dibaca perlahan-lahan. Karena isinya cukup bagus dan rasanya penting untuk di-share kepada banyak orang. Beberapa SMS inspirasi itu kemudian saya jadikan bahan orasi dalam berbagai forum. Di antaranya Konferensi Mahasiswa Islam se- Jawa Timur di Surabaya akhir November tahun lalu, Muslim Entrepreneur Forum (MEF) akhir Januari lalu, dan Konferensi Khilafah Mahasiswa (KKM) di Kendari akhir Februari lalu.
Mendengar orasi itu, ada banyak hadirin atau pendengar yang kemudian meminta kopinya karena terkesan dengan kalimat-kalimat inspiratif yang saya ambil dari SMS–SMS tadi.
++++
Di antara SMS-SMS itu, ada yang berbicara tentang pentingnya kesabaran, keikhlasan dan kesungguhan dalam ikhtiar.
Jika cobaan sepanjang sungai,
seharusnya kesabaran seluas samudera
Jika harapan seluas hamparan, seharusnya ikhtiar itu seluas langit yang membentang
Jika pengorbanan sebesar bumi, seharusnya keikhlasan itu seluas jagad raya
Agar tak kecewa ketika kita tak sampai,
Agar tak sedih ketika harapan tak tercapai
Hanya rencana Allah-lah yang terindah..
Kesabaran yang menjadi inti dari sikap istiqamah dalam perjuangan, tak lain lahir dari sebuah keyakinan bahwa Allah SWT selalu bersama dengan hamba Nya yang berjuang menegakkan risalah-Nya. Inilah yang oleh para ulama disebut sebagai ma’iyyah khashshah (kebersamaan Allah dengan orang-orang tertentu). Di antaranya, bersama orang yang sabar. Dalam al-Quran dinyatakan InnalLah ma’a ash-shabirin (Allah bersama dengan orang-orang yang sabar).
SMS lain mengingatkan bahwa hambatan, tantangan dan rintangan dalam dakwah adalah sebuah sunatullah. Maksudnya, tidaklah pernah ada dakwah yang sepi dari itu semua. Jadi, sia-sia mengharap dakwah terbebas dari itu semua. Bahkan hambatan, tantangan dan rintangan itu justru yang akan membuat para pejuang menjadi semakin matang.
Pelaut ulung tidak lahir dari laut yang tenang
Aktifis dakwah yang tangguh tidak lahir dari jalan dakwah yang mulus
Jatuh bangun dalam dakwah itu biasa
Bangkit dari jatuh itu baru luar biasa
Yang penting adalah berapa kali kita bangkit setelah terjatuh
Oleh karena itu, SMS itu kemudian menasihati kita, melalui sebuah ungkapan yang sangat bagus, untuk jangan pernah luluh oleh berbagai masalah yang menghadang. Coba perhatikan.
Jangan katakan, “Wahai Allah, masalahku sangat besar,” tapi katakan “Wahai masalah, Allah itu Mahabesar”
Berbagai masalah itulah yang membuat kita bertahan dan ber-Tuhan
Jika kita lari dari masalah, berarti kita lari dari kasih sayang Allah
Menyadari akan kemahabesaran Allah mestinya membuat kita bisa memandang setiap masalah yang tengah kita hadapi dengan cara berbeda; bahwa sebesar apapun masalah itu, dia tetaplah kecil dibanding dengan kebesaran Allah. Dengan kemahakuasaan-Nya, niscaya tak ada satu pun masalah yang tak bisa diselesaikan. Oleh karena itu, mengapa masih saja terbesit niat pada diri kita hendak mundur dari gelanggang dakwah hanya karena merasa punya banyak masalah? Bukankah justru dengan berjuang di jalan Allah, kita bisa berharap Allah SWT akan menolong kita dalam menghadapi setiap masalah seperti janjinya: intansurulLah yansurkum (jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolong kalian)? Ketika Allah SWT telah memberikan pertolongan, tidak akan ada masalah yang tak terselesaikan; tidak ada yang berat kecuali kemudian menjadi ringan; tidak ada yang gelap kecuali menjadi terang; tidak ada yang sulit kecuali menjadi mudah. Inilah ta’yidullah (dukungan yang diberikan oleh Allah) atas orang-orang yang sabar dalam berjuang.
Dengan berjuang penuh kesungguhan, kesabaran dan keikhlasan, kemenangan dalam perjuangan sesungguhnya hanyalah soal waktu. Apalagi kemenangan Islam memang adalah janji Allah. Maka SMS itu mengingatkan bahwa kemenangan adalah sebuah kepastian, dan janganlah kita merasa ‘ge-er’, seolah perjuangan tak akan berhasil tanpa kita.
Kemenangan Islam adalah janji Allah, dengan atau tanpa kita
Jika kita tidak mengambil peran perjuangan, pasti akan ada yang lain
Bukan Islam yang memerlukan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Islam
Hidup adalah pilihan.
Mau mengambil peran perjuangan atau tidak
Teruslah melangkah, meski semua manusia berhenti.
Teruslah melangkah, meski duri tajam mengoyak kaki
Pemenang adalah orang yang pandai bersyukur dan berusaha bangkit dari masalah
Bersiaplah menjadi pemenang
Pemenang dalam pertarungan sengit antar peradaban
Hanya akan ada satu peradaban yang memimpin dunia
It is time for Khilafah to lead the world, the greatest ages ever…
Karena hidup adalah pilihan, maka kita dinasihati untuk memilih tetap setia di jalan perjuangan, dan tetap terus berjuang meski semua manusia berhenti dan duri tajam mengoyak kaki. Maksudnya, meski hambatan, tantangan dan rintangan terus menghadang, janganlah mundur dari gelanggang. Diingatkan juga bahwa generasi baru pejuang pasti akan selalu lahir di setiap masa. Mereka datang silih berganti. Yang muda menggantikan yang tua. Yang kuat menggantikan yang lemah dan yang mundur dari medan juang. Benarlah, dakwah memang tak pernah kehabisan pejuang.
Pejuang sejati di setiap zaman selalu ada
Jika mereka lelah karena mengusung kebenaran, maka Allah akan menguatkan kembali
Tapi jika mereka lelah karena tergoda dunia, maka akan ada banyak pejuang yang rela menggantikannya
Dakwah tidak pernah kehabisan pejuang
Kereta dakwah akan terus melaju menghancurkan setiap penghalang dan akan berhenti di stasiun kemenangan.
Semoga Allah selalu menguatkan kita di jalan dakwah,
Menuntun kita di kala lelah melanda
Menghibur dengan janji kemenangan di kala sedih dan duka
Bahwa Khilafah akan segera tercapai di tangan kita…
Dengan nada penuh semangat, SMS itu pun menyeru:
Wahai para Arsitek Muda dari umat terbaik
Penegak Khilafah Rasyidah
Tegakkanlah Khilafah berdasar manhaj Nubuwwah
Wahai kesatria muda
Penunggang al-‘adiyat di tengah deburan ombak kezaliman
Tancapkan panji Islam di setiap jazirah
Kibarkan al-Liwa dan ar-Raya laksana bintang di alam semesta
Kita adalah tulang punggung dakwah
Karena selain dakwah adalah kewajiban yang paling agung, dakwah adalah kebutuhan kita
Maka sesungguhnya,
Masa depan dakwah adalah benar-benar ada di tangan kita
Di tanganmu
Di tangan kita. Takbir…!!!
++++
Ada lagi SMS yang menyapa dengan penuh persahabatan dan lantunan doa yang sangat menyentuh. Ini dia:
Saat jenuh sulit diakhiri
Ketika kaki seperti tidak mampu berdiri
Jika semua penolong seakan lari
Saat tiada teman untuk berbagi
Ingatlah, Allah tidak pernah membiarkan kita melangkah sendiri
Ya Rabb, ku pinta jagalah saudaraku ini di jalan takwa
Kuatkan pijakan kakinya di jalan-Mu
Kuatkan jasadnya dengan rahmat-Mu
Kuatkan ruhnya dengan kecintaan pada-Mu
Dan buatlah dia tersenyum sampai ke surga-Mu….
luar biasa.
terima kasih untuk semuanya, yang mengirim sms, yg menulisnya kembali dan yang menyebarkannya.
semoga semua diberi kesabaran dan keikhlasan.
Allahumma amin.