Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, untuk mengingatkan kaum Muslim, Hizbut Tahrir sudah sering memaparkan berbagai alasan syar’i tentang kewajiban mereka untuk menegakkan Khilafah. Selain alasan syar’i, tampaknya alasan lain penting juga dijelaskan demi menepis sejumlah keraguan. Misal, banyak kalangan umat Islam sudah paham dan sadar bahwa secara syar’i memang kewajiban menegakkan Khilafah tidak bisa ditolak. Namun, tak sedikit dari mereka yang ragu tentang (misalnya di bidang ekonomi): mampukah Khilafah Islam—dengan sistem ekonomi Islamnya yang diterapkan—terus menciptakan pertumbuhan dan kestabilan ekonomi sekaligus bisa mensejahterakan rakyatnya?
Untuk menjawab keraguan itu, di dalam negeri, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) selama Mei-Juni lalu telah menyelenggarakan sejumlah konferensi di berbagai daerah di sejumlah kota di Indonesia. Puncaknya adalah Konferensi Tokoh Umat (KTU) di Jakarta pada 21 Juni lalu. Tema yang diangkat sama yakni, “Khilafah: Model Terbaik Negara yang Mensejahterakan”.
Tema ini tentu relevan dengan kondisi ekonomi kekinian yang sedang mengalami kelesuan bahkan krisis yang amat parah, khususnya di jantung Kapitalisme, yakni Eropa dan Amerika, yang tentu imbasnya terasa ke berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Krisis ekonomi ini tentu bukan sebuah anomali, tetapi notabene murni buah langsung dari sistem ekonomi kapitalisme yang diterapkan di sebagian besar wilayah di dunia. Pasalnya, krisis ekonomi kapitalis ini telah berlangsung puluhan kali dan bersifat siklik. Artinya, krisis ekonomi merupakan ‘sifat bawaan’ dari ideologi Kapitalisme itu sendiri. Inilah yang akhir-akhir ini menjadikan masyarakat di Barat sendiri banyak yang mulai sadar dan kemudian menggugat Kapitalisme. Selain rentan krisis, Kapitalisme mereka anggap gagal menciptakan kesejahteraan dan keadilan ekonomi. Pasalnya, yang mereka saksikan, kesejahteraan hanya dirasakan oleh 1% persen saja masyarakat Barat. Sisanya, 99%, dibiarkan hanya jadi penonton.
Karena itu, sebagai sebuah ideologi alternatif dan satu-satunya ideologi yang sahih, sudah saatnya Islam tampil ke pentas dunia dengan sistem ekonomi Islamnya. Masyarakat harus mulai dikenalkan dengan konsep-konsep ekonomi Islam yang selama ini seolah direduksi hanya sebatas zakat-infak-sedekah atau lembaga keuangan (bank, asuransi, reksadana) syariah. Padahal ekonomi Islam juga sesungguhnya mencakup politik/kebijakan ekonomi seperti pengaturan kepemilikan, distribusi harta kekayaan, APBN, kebijakan mata uang, perdagangan luar negeri, dll. Semua itu tentu dalam koridor institusi Negara Islam atau Khilafah.
Untuk itu, al-waie edisi kali ini boleh dikatakan berusaha menampilkan kembali pesan inti dari berbagai konferensi tersebut sehingga bisa dipahami secara lebih luas oleh umat. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
sepakat! hanya Islam solusi fundamental segala krisis saat ini. Allahu Akbar!
Scara empirik,,,khilafah sudah diakui oleh dunia sbg sebuah peradaban dan entitas politik yang nyata yang mampu melahirkan periode peradaban yang gemilang….scara faktual, hanya khilafahlah yang mampu mengatasi berbagai persoalan saat ini………
SETUJUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU………ALLAHU AKBAR!!
setuju jika di negeri ini sistem penerapan nya di rubah dengan sistem syari’ah khilafah karna saya yakin hanya islam lah yang mampu mengatur semua permasalahan di negeri ini,bahkan seluruh dunia. allahu akbaru!!!!!!!!
dalm ke adaan apapun khilafah harus di tegkan demi terwujudnya kehidupan yang islamy
Tidak ada solusi yang paling perfect selain Islam with Syaria and Caliphate..
Allahu Akbar..!!
Islam will the rise..
Allahu Akbar…!!!
Allah selalu bersama orang yang membela agama-Nya.. cepat atau lambat pasti akan terwujud penyatuan ummat dengan syariah dalam bingkai khilafah
cara mendapatkan buletin ini bagaimana?
sebab di loper2 koran tidak ada..?
minta informasi
Sim kuring mah satuju pisan, Allahu Akbar.
tegakan Khilafah, karena semua manusia membutuhkannya..Allahhuakbar
sudah 1300 tahun umat muslim berada dalam naungan khilafah dan hidup sejahtera, bahkan tidak ada satupun orang yang berhak menerima zakat pada saat itu.
mari bersama-sama mengingatkan maupun menyerukan kepada saudara-saudari dan keluarga kita semua akan betapa pentingnya khilafah.
karena sekarang ini tidak sedikit teman” kita ataupun saudara” kita yg belum tahu sama sekali apa itu khilafah…
semoga Allah SWT mengampuni kita semua, aamiin