HTI

Opini (Al Waie)

Pentingnya Kontak Tokoh Dalam Dakwah

Kontak dakwah merupakan sarana dalam mengkonsolidasi-kan ide-ide, maksud dan keinginan dakwah yang ingin kita ciptakan, dengan kontak dakwah maka orang lain akan mengerti apa yang kita inginkan dan bagaimana jalan yang ditempuh untuk sampai kepada keinginan kita tersebut. Kontak dakwah inilah yang menjadi kunci keberhasilan dari aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Mushab bin Umair di Madinah hingga mampu menjadi sebuah wilayah yang kondusif untuk terbangunnya Daulah Islamiyah untuk pertama kalinya.

Kontak dakwah yang dilakukan oleh Mushab bin Umair merupakan sebuah kontak dakwah yang bermuatan politis. Dikatakan sebagai bermuatan politis karena aktivitas kontak dakwah ini dilakukan dengan sebuah strategi untuk sampai kepada tujuan-tujuan yang bersifat politik. Aktivitas dakwah ini didesain dengan melakukan pendekatan terhadap kalangan tokoh dan orang-orang yang berpengaruh yang berada di Madinah (Yastrib pada saat itu) sehingga efek yang ditimbulkan lebih jauh signifikan terhadap perkembangan dakwah. Sebab, jika kalangan tokoh memberikan dukungan dan loyalitasnya terhadap dakwah, maka ini akan menjadi sebuah legitimasi yang kuat untuk sampai kepada kekuasaan. Walhasil, aktivitas istilam al-hukmi (penerimaan kekuasaan melalui jalan umat) akhirnya mampu direalisasikan melalui tangan Mushab bin Umair.

Para pengemban dakwah sudah selayaknya menjadikan aktivitas kontak, utamanya terhadap tokoh yang berpengaruh sebagai sebuah aktivitas yang rutin mereka lakukan. Tentu aktivitas ini haruslah menjadi sebuah aktivitas yang telaten dan penuh kesabaran untuk dilakukan oleh para aktivis dakwah, mengingat tingkat penerimaan dari kalangan tokoh umat tentu sangat beragam, ada yang menerima dan mau menjadi bagian dalam barisan dakwah atau hanya menjadi pendukung atau malah menolak serta menentang dengan sangat tegas. Meskipun demikian, terhadap mereka yang menolak tetap harus diupayakan untuk dapat berhubungan baik.

Mengingat pentingnya aktivitas kontak tokoh, sudah selayaknya kegiatan harian dan pekanan para pengemban dakwah harus dihiasi dengan aktivitas ini. Sudah saatnya pengemban dakwah menjadikan motto “Tiada Hari Tanpa Kontak” sebagai sebuah motto yang menghiasi kamus-kamus kehidupan mereka. Mereka mencari kalangan tokoh umat yang high potential baik dari segi pemikiran, massa, maupun jaringan, untuk mereka lakukan pendekatan; mengkomunikasikan dakwah kepada mereka dan senantiasa menjaga konsistensi dan kontinuitas dalam menjalankannya.

Insya Allah, dengan konsistensi dan keberlanjutan yang terus menerus diupayakan oleh para pengemban dakwah dalam aktivitas kontak yang mereka lakukan, menjadi sebuah sarana turunnya nashrulLah (pertolongan Allah SWT) berupa tegaknya syariah dan Khilafah, yang merupakan kewajiban dan perkara yang sifatnya mendesak untuk segera diwujudkan demi kemuliaan umat Islam. Allahu Akbar! [Danial Darwis; (Alumni FISIPOL Unhas, Makassar)]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*