HTI

Cover (Al Waie)

Pengantar [Umat Islam Tak Toleran? (Menggugat Propaganda Kelompok Liberal)]

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, kembali sejumlah LSM liberal di negeri ini, khususnya Setara Institute, merilis surveinya terkait dengan masalah toleransi di Indonesia. Kesimpulan akhirnya lagi-lagi menyudutkan umat Islam. Hanya karena masalah prinsip/keyakinan seperti—menolak pembangunan rumah ibadah agama lain, menolak mengakui Ahmadiyah, atau menolak keberadaan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)—umat Islam dituduh tidak toleran. Mereka menuduh demikian dengan sengaja tanpa memperhatikan faktor keyakinan umat Islam yang memang menolak segala bentuk kekufuran dan kemungkaran. Yang mereka jadikan patokan lagi-lagi HAM dan demoktasi sebagai standar baku ideologi Barat kapitalis. Mereka juga sering menuduh umat Islam sebagai pelaku aksi-aksi kekerasan atas nama agama, sembari mendudukkan pihak Ahmadiyah atau non-Muslim (Kristen/gereja) sebagai korban. Mereka dengan sengaja pula mengabaikan fakta bahwa sering pemicu aksi-aksi kereasan itu justru dilakukan oleh Ahmadiyah (seperti dalam kasus Cikesik) dan pihak Kristen (seperti dalam kasus Ciketing Bekasi). Provokasi dari pihak merekalah yang memicu kemarahan umat Islam. Demikian pula dalam kasus pembangunan GKI Yasmin. Lagi-lagi pihak Kristenlah yang selama ini memaksakan kehendak untuk membangun gereja secara ilegal di tengah komunitas Muslim. Namun, semua itu diabaikan oleh kelompok liberal. Mengapa? Tentu saja karena pada dasarnya kelompok liberal adalah antek-antek asing yang notabene kafir yang memang amat membenci Islam dan kaum Muslim. Jika tidak? Mengapa mereka, termasuk para pegiat HAM, selalu diam seribu bahasa jika diskriminasi dan aksi kekerasan itu menimpa umat Islam seperti dalam kasus di Poso, misalnya?

Jadi pertanyaannya: Betulkah umat Islam selama ini tidak toleran? Jika tidak, lalu apa motif di balik survei-survei kelompok liberal yang selalu memojokkan umat Islam? Bagaimana pula seharusnya umat Islam dalam menyikapi perbedaan dan keragaman keyakinan? Itulah antara lain yang dibahas dalam tema utama al-waie kali ini. Simak pula sejumlah tema lain yang tentu amat bermanfaat untuk terus meningkatkan pemahaman dan kesadaran kita.

Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

2 comments

  1. HT TELAH BERKONTRIBUSI POSITIF UNTUK EKSISTENSI NILAI KEISLAMAN TERUTAMA BAGI GENERASI MASA DEPAN

  2. KEBEBASAN DALAM ISLAM ADALAH TERTUJU PADA PENCAPAIAN MAKNA KEHIDUPAN INSANIAH YANG HAKIKI SECARA OPTIMAL (BUKAN SEBALIKNYA).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*