Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, dunia sedang berubah. Setelah ideologi Sosialisme-komunisme hancur-lebur seiring keruntuhan pengemban utamanya, Uni Sovyet, tahun 1990-an, kini ideologi Kapitalisme-liberalisme sudah makin jelas kerapuhannya dan tampak goyah. Amerika dan Eropa sebagai pengemban utamanya tampak kelimpungan dihantam krisis ekonomi, yang justru dipicu oleh ideologi yang mereka ciptakan sendiri. Barat yang dulu tampak gagah dan adikuasa dengan Kapitalisme-liberalismenya kini mulai kelihatan jompo dan lemah.
Di belahan bumi lain, di Dunia Islam, khususnya di Timur Tengah, umat Islam justru menggeliat bangkit. Sebagian memang dipicu oleh kekecewaan dan ketidakpuasan yang amat memuncak terhadap rezim para penguasa Muslim yang despotik dan kejam, yang selama puluhan tahun menindas mereka seperti Qaddafi, Ben Ali dan Husni Mubarak. Namun, sebagian lagi benar-benar dipacu oleh faktor akidah dan kesadaran untuk kembali pada Islam yang kaffah. Bahkan sebagian mereka menghendaki secara tegas penegakkan kembali institusi pemerintahan Islam global, yakni Khilafah. Khilafah diyakini sebagai satu-satunya institusi pemerintahan global yang bakal mampu membawa dunia ke arah kemakmuran, kesejahtreraan, keadilan, keamanan dan kedamaian, serta tentu keberkahan di berbagai lini kehidupan.
Karena itu, tuntutan umat di dunia yang menghendaki kembalinya Khilafah adalah sebuah keniscayaan. Selain karena memang merupakan tuntutan syariah, penegakkan kembali Khilafah juga merupakan tuntutan realitas.
Terkait semua itu, selama bulan Mei hingga awal Juni 2013 ini, Hizbut Tahrir Indonesia menyelenggarakan Muktamar Khilafah 2013 di seluruh kota besar di Tanah Air, dari Aceh hingga Papua. Puncaknya adalah di Jakarta, 2 Juni 2013. Kali ini, sesuai dengan arah perubahan dunia paling mutakhir saat ini, Muktamar mengambil tema, “Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”. Di seputar itu pula tema utama al-waie kali ini.
Kita tentu amat berharap, ke depan, dalam waktu yang amat dekat, Khilafah bukan lagi sekadar wacana di tengah-tengah umat, tetapi benar-benar akan mewujud dalam realita, baik di Indonesia maupun dunia, karena sifat Khilafah sebagai institusi pemerintahan yang memang bersifat internasional dan global. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.